Bagian Sembilan

15.9K 795 8
                                    


Adzan maghrib sudah berkumandang beberapa menit yang lalu. Tapi sampai jam segini Verdyan belum pulang. Apakah dia kerja lembur? Kini dia dan Dino sedang menonton acara televisi yang gokil banget di salah satu stasiun televisi setelah tadi sholat maghrib bersama-sama. Satu lagi yang membuat hatinya miris, tadi Dino cerita kalau papanya tidak pernah mengajaknya dan Virza sholat berjamaah. Selama ini mereka sholat di kamar masing-masing, meskipun sudah ada mushola yang kini tidak pernah terpakai lagi semenjak mamanya meninggal. Separah itukah keadaan rumah ini?

 Separah itukah keadaan rumah ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Menjelang pukul 21.00 WIB Verdyan belum juga pulang, sementara Dino sudah tertidur di sofa di sampingnya. Kalau dipikir-pikir dia seperti seorang istri yang sedang menunggu suaminya pulang kerja. Segera saja pikiran itu dia buang jauh-jauh. Bagaimana bisa dia bisa menjadi seorang istri yang sedang menunggu suaminya pulang bekerja, sementara dia belum pernah menikah?

Tiba-tiba hp-nya bergetar. Telepon dari Zul. Padahal tadi dia sudah menelepon mama dan menjelaskan situasinya sekarang.

Dia pun mengangkatnya. "Assalamualaikum. Halo kak? Iya bentar lagi aku pulang kok. Dijemput? Gak usah kak, jaraknya kan jauh dari rumah kakak. Kasihan kakak kalau harus jemput aku. Iya gak apa-apa, aku janji bisa jaga diri. Iya iya. Walaikum salam."

Fuih. Kapan berhentinya kakaknya itu mengkhawatirkannya?

Tiba-tiba ada yang membuka pintu depan. Apakah itu Verdyan? Ketika Virgia menghampirinya keadaan Verdyan berantakan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Virgia?" Katanya terkejut.

"Kamu baru pulang?"

"Iya, Dino?"

"Dino sudah tidur. Apa perlu aku bangunkan? Dia pasti senang melihat papanya sudah pulang." Virgia sengaja memberikan penekanan saat mengatakan "papanya sudah pulang". Tapi Verdyan tidak menyadarinya.

"Tidak usah, biarkan dia tidur saja." Katanya sambil melirik ke arah ruang keluarga. Lalu menuju dapur dan menuangkan air ke gelas. Kemudian meneguknya perlahan.

HOT DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang