"Bu, ada tamu yang mencari ibu." Kata mang Sobri menyampaikan pesan.
"Oh, persilakan masuk pak." Kata Virgia.
Bisa dibilang ini pertama kalinya dia bertemu dengan orang tuanya Dino. Kira-kira seperti apa ya? Yang dia tahu dari biodata diri Dino, Dino tidak memiliki ibu. Mamanya sudah meninggal dunia.
Sehari-harinya Dino selalu diantar-jemput oleh supir, sementara yang menungguinya selalu baby sister. Tapi belakangan Dino tidak ditunggui lagi oleh baby sister kata kabar yang beredar, katanya tidak betah dengan sikap Dino yang nakal. Jadi Dino hanya mengandalkan sang supir yang selalu mengantar dan menjemputnya ke sekolah.
Pintu terayun terbuka ketika seseorang masuk ke dalam ruangan konseling. Virgia, Dino, mama Rifan, dan Rifan sudah menunggu di dalam. Seorang pria mengucapkan salam sambil tersenyum ke arah Virgia yang posisi duduknya menghadap ke pintu, sementara Dino, mama Rifan, dan Rifan membelakangi pintu.
"Waalaikum salam." Sahut semua serempak.
Subhanallah...apakah kata itu cukup menggambarkan bagaimana rupawannya pria itu? Benarkah itu papanya Dino? Di tempatnya Virgia membeku. Eh salah, terpesona.
"Papa!" Seru Dino sambil berhamburan kepelukannya.
"Halo Dino!" Balasnya.
"Jadi anda orang tua dari...Dino?" Kata mama Rifan sambil berbalik dan mendapati mahluk rupawan yang mengangguk sambil tersenyum padanya.
"Betul bu."
"Silakan duduk pak." Virgia sudah mengatasi keterpesonaannya.
Papa Dino duduk, begitu pula mama Rifan yang terang-terangan terpesona pada papa Dino. Kini wajah marahnya sudah hilang digantikan dengan senyuman konyol.
Virgia mendengus. Bisa-bisanya?
"Jadi ada gerangan apa bu sampai saya diminta datang ke mari?" Disadari atau tidak, nada suara papa Dino seperti merasa terganggu karena harus datang ke sekolah.
"Begini pak, tadi Dino membuat benjol kepala anak ibu ini." Virgia menunjuk mama Rifan dan Rifan dengan sopan. "Karena mama Rifan ingin bertemu dengan orang tua Dino, makanya saya menghubungi bapak."
"Ada yang bisa saya bantu bu? Bagaimana keadaan anak ibu sekarang?" Tanya papa Dino sambil tersenyum manis membuat mama Rifan meleleh saja.
"Ini loh pak, tadi anak saya kepalanya benjol sama Dino. Tapi sekarang udah sembuh kok." Kata mama Rifan genit.
Virgia menatapnya tidak percaya. Jawaban apa itu? Siapa yang tadi bersikeras ingin bertemu dengan orang tuanya Dino? Kenapa sekarang mendadak baik begini?
Papa Dino mengangguk-angguk. Raut wajahnya penuh penyesalan.
"Oh begitu ya bu, atas nama anak saya, saya meminta maaf. Saya janji akan mengganti rugi untuk biaya pengobatan anak ibu."
"Gak usah pak, sungguh. Mungkin ini cuma salah paham aja." Katanya.
"Mana mungkin kan Dino sengaja mau mencelakai Rifan, iya kan Dino?" Lanjutnya sambil membelai rambut Dino dan tersenyum.
Ke mana tadi wajah galaknya? Virgia hanya bisa bengong di tempat. Loh kok?
Papa Dino mengangguk-angguk lagi. "Harap dimaklum ya bu," Kali ini dia menatap Virgia sekilas. Lalu menatap mama Rifan lagi. "...Dino sudah ditinggal mamanya selama 2 tahun. Jadi dia seringkali berulah untuk mencari perhatian sekitarnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
HOT DADDY
RomanceVirgianita Lukman menyukai anak kecil, makanya mengapa dia lebih memilih menjadi guru TK dibanding dengan pekerjaan yang lain. Di usianya yang terbilang matang, dia selalu digoda kedua kakak laki-laki serta kedua kakak iparnya dengan menjodoh-jodohk...