Bagian Tiga Belas

14.9K 1K 38
                                    


Woowww dibanding dengan novel karyaku yang lain, novel ini lumayan banyak yang vote. Terima kasih pemirsaa. Hehehee

Jangan lupa vote yang banyak yaa. Ditunggu juga komentarnya buat bahan referensi.

Happy reading.... :D

....................................................................................................................

"Kamu gak kerja?" Tanya Virgia ketika Toyota Rush milik Verdyan melaju di jalan Siti Jenab. Dino duduk dipangkuannya di depan.

"Saya kerja kok, ini sedang curi-curi waktu sebelum bertemu dengan klien." Jawab Verdyan formal.

"Udah deh gak usah formal, ini kan bukan di sekolah." Protes Virgia kentara.

Verdyan tertawa. "Loh, aku kira kamu ingin aku bersikap formal."

"Iya kalau di sekolah, tapi ini kan di luar."

"Jadi aku boleh semaunya gitu?" Verdyan penuh makna.

Virgia mengernyit. "Maksudnya semau apa?"

"Emm, gimana kalau kita beli sesuatu yang segar-segar?" Katanya mengalihkan topik dan menatap Dino minta bantuan.

"Sop buah pah!" Seru Dino semangat.

"Baik, kita beli yang di dekat SMA 2 ya!"

Mobil pun berbelok ke area parkir yang mengapit Mesjid Agung dan Alun-alun kota. Berhubung tukang sop buah yang mereka tuju terletak di pusat kota jadi agak susah untuk memarkir mobil di depannya. Kalaupun bisa akan membuat lalu lintas semeraut karena parkir liar. Jadi Verdyan memutuskan memarkir mobil di tempat seharusnya dengan keamanan yang terjamin. Dari sana mereka hanya perlu berjalan sebentar. Paling lima menitan.

Mereka berjalan sambil mengobrol. Verdyan dan Virgia sama-sama menggandeng satu tangan Dino. Entah bagaimana orang lain memandang mereka. Tidak heran juga kalau mereka disangka sebuah keluarga. Sekilas mereka memang seperti sebuah keluarga bahagia.

Sesampainya di tukang sop buah, mereka mengambil tempat di paling depan karena tempat di tengah dan dipojok sudah terisi. Verdyan langsung memesan tiga porsi dengan Dino memakai es sedikit karena giginya takut sakit. Pesanan pun datang tidak lama kemudian.

"Segeeeer!" Seru Dino setelah mencoba suapan pertama. Verdyan dan Virgia tersenyum sambil menikmatinya juga.

"Eh pah, pengen itu!" Seru Dino tiba-tiba.

"Mau apa Dino?" Tanya Verdyan bingung.

"Itu tuh!" Dino menunjuk tukang sate sate yang berada di samping kiri tukang sop buah.

"Sate?" Tanya Verdyan dan Virgia barengan. Mereka saling pandang beberapa detik. Lalu memandang Dino lagi.

"Ya udah, tunggu ya papa pesenin. Mau pake nasi?"

Dino menggeleng.

"Kamu mau juga?" Tanya Verdyan pada Virgia. Spontan Virgia menolak sopan. Setelah mendapat jawaban darinya Verdyan memesan untuk Dino.

"Bu guru, coba deh satenya. Enak loh!" Seru Dino sambil mengangkat setusuk sate pada Virgia begitu dia sudah mencobanya.

"Gak usah, Dino aja yang makan ya." Tolak Virgia lembut.

Dino langsung cemberut. "Ibu guru gak suka sate ya?"

Suka banget malah! Batinnya menjerit. Tapi dia gengsi untuk mengaku.

"Bukannya gitu tapi..." Dino menatapnya dengan polos. Haduh, dia tidak bisa berbohong di depan anak kecil ini.

"Ibu suka kok." Kata Virgia akhirnya.

HOT DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang