Saat itu tidak terpikir oleh Virgia akan mengalami hal mengerikan. Tahu-tahu dia sudah dengan posisi tiarap di atas aspal yang becek dan berlubang dengan disangga oleh kedua tangannya. Saat itu dia seperti tidak ingat apa-apa hanya memandangi kedua tangannya lecet dan bajunya kotor, sementara motornya terjungkir tidak jauh darinya.
Sekejap saja orang-orang sudah mengelilinginya. Menanyakan keadaannya. Virgia tidak menjawab. Dia masih shock. Dia tidak menyangka karena berusaha menghindari mobil Verdyan tadi, dia jadi mengalami kecelakaan. Memang salahnya sih tidak melihat ke depan, malah panik melihat ke belakang berharap Verdyan tidak mengikutinya dan tidak melihat kalau di depannya ada lubang besar. Sejak kejadian malam itu, dia tidak bisa menatap mata Verdyan dan terus menghindarinya.
Segera seorang bapak dan ibu yang tidak dikenalnya, membantunya berdiri. Atau lebih tepatnya menyangga badannya yang masih lemah akibat kecelakaan tadi. Virgia menatap tangan kanannya yang gemetaran. Akibat menahan tadi tangan kanannya merasakan pegal luar biasa, ditambah ada luka lecet dipergelangan tangan yang cukup lumayan ngeri karena mengeluarkan darah segar.
"Neng, gak apa-apa?" Tanya seorang bapak. Pertanyaan bodoh memang. Virgia rasanya ingin menjawab, "Gak apa-apa pak, cuma lecet di kaki dan di tangan serta sakit dada sebelah."
Virgia tidak merespon.
"Virgia! Virgia kan? Lo gak apa-apa?" Kata sebuah suara yang tidak asing di telinganya. Virgia berusaha mencari sumber suara itu dan mendapati seorang wanita cantik sedang menatapnya cemas di sebelah kanannya. Dia mengenal wanita cantik itu tapi entah karena efek dari kecelakaan dia jadi mendadak lupa siapa namanya.
"Ayo pak, bawa teman saya ke mobil saya di situ. Dia harus segera dibawa ke rumah sakit!" Kata wanita itu tidak menunggu responnya.
"Motornya gimana mbak?" Kata seorang bapak-bapak.
"Biarkan di sana saja pak, nanti orang dari bengkel akan membawanya. Tapi saya titip ya pak." Jawabnya sambil menelepon seseorang dari hp-nya. Lalu entah bagaimana, Virgia pun sudah ada di dalam mobil wanita cantik itu.
"Vir, lo gak apa-apa kan? Apanya yang sakit? Kita ke rumah sakit ya sekarang?" Katanya.
"Aku...mau pulang aja." Kata Virgia merasa pusing.
"Kok pulang? Periksa dulu ke rumah sakit takut kamu kenapa-kenapa kan." Kata wanita cantik itu cemas.
"Emm...maaf, kamu siapa ya? Aku rasanya kenal kamu tapi lupa namanya, maaf efek kecelakaan mungkin." Virgia tersenyum lemah sambil meringis karena tangannya yang lecet tidak sengaja tertekan. Kepalanya dibiarkan bersandar ke jok sambil mengikuti lonjakan mobil yang sedang melaju.
"Ya ampun, masa kamu lupa sama aku sih? Aku Masayu. Ayu, teman satu SMA. Ingat gak?"
Dia baru ingat sekarang Masayu Putri, cewek paling cantik di sekolahnya dulu. Meskipun cantik dan dari orang berada tapi Masayu yang akrab dipanggil Ayu itu tidak pernah sombong. Makanya, dia sangat disukai oleh siapapun. Virgia memang bukan teman akrabnya tapi mereka saling kenal karena sama-sama mengikuti ekstrakulikuler basket.
"Oh...Ayu...eskul basket ya?"
"Yap. Kita dulu satu eskul. Basket." Kata Ayu sambil menatapnya dari kaca spion. "Btw, rumah kamu masih di sana kan? Gak pindah?" Lanjutnya tanpa menoleh karena harus melihat ke depan.
"Iya."
♫♫♫
KAMU SEDANG MEMBACA
HOT DADDY
RomanceVirgianita Lukman menyukai anak kecil, makanya mengapa dia lebih memilih menjadi guru TK dibanding dengan pekerjaan yang lain. Di usianya yang terbilang matang, dia selalu digoda kedua kakak laki-laki serta kedua kakak iparnya dengan menjodoh-jodohk...