Begitu ke luar dari kamar mandi dengan lengkap memakai baju tidur yang dibawa dari rumah, Virgia melihat satu set makanan lengkap sudah tersaji di meja beranda kamarnya. Di sana Verdyan yang juga sudah memakai baju tidur yang dibawa dari rumah juga tengah tersenyum menantikannya. Virgia menghampirinya dengan takjub.
"Makan malam lebih awal. Aku sudah lapar ternyata." Godanya. Virgia tahu makna yang dikatakannya bersifat amiguitas. Virgia tersenyum. Lalu Verdyan mempersilakannya duduk.
Begitu adzan isya selesai, mereka langsung mengambil air wudhu dan sholat berjamaah. Sesudahnya mereka menikmati pemandangan laut pada malam hari di beranda sambil duduk bersisian dengan sebuah selimut menutupi tubuh mereka agar terhindar dari udara dingin.
"Aku gak mengira pemandangan laut di malam hari sangat cantik." Kata Virgia takjub.
"Lebih cantikan kamu lagi." Sahut Verdyan tanpa menoleh tapi bibirnya menyunggingkan seulas senyuman hangat. "Terima kasih ya." Tambahnya.
"Untuk?"
"Terima kasih karena sudah memberikan kesempatan melihat laut di malam ini bersamamu."
Verdyan menoleh padanya. Begitu pula dirinya. Mereka saling menatap begitu intens dan lama. Lalu Verdyan mengaitkan poni Virgia ke telinga yang jatuh ke wajah ketika angin membelainya. Kemudian membelai rambutnya sayang. Saat Virgia memejamkan mata untuk merasakan sentuhan Verdyan pada rambutnya, Verdyan menariknya ke dalam pelukannya dan menciumnya lembut.
Lalu ketika ciuman itu dibalasnya, ciuman itu semakin bergairah. Dengan tangan kiri memegang pinggangnya dan tangan sebelahnya lagi memegang dagunya, Verdyan menguasai Virgia seutuhnya. Dia semakin menarik tubuh Virgia ke dalam pelukannya agar mereka terus merapat. Berciuman. Tak terpisahkan.
Sesudah itu dengan posisi tetap berciuman, Verdyan mengangkat tubuh Virgia agar semakin merapat dengan tubuhnya sementara Virgia melingkarkan kedua tangannya ke leher Verdyan. Bersamaan itu pula kakinya dikaitkan pada tubuh Verdyan.
Verdyan menghentikan ciumannya untuk menghirup aroma tubuh Virgia dan membisikkan nama Virgia dengan lembut sambil menatapnya sayang. Lalu ketika Virgia memeluknya seolah serapuh kapas, Verdyan membawanya ke tempat tidur. Dia mendudukkan Virgia dengan lembut seolah Virgia terbuat dari kaca. Kemudian yang terjadi setelahnya mereka saling mengisi satu sama lain. Saling menyatu. Saling melengkapi. Verdyan terus memberinya ucapan cinta yang membuat Virgia semakin luluh dalam dekapannya.
♫♫♫
Masih kurang panjang? Wkwkwkwk :D :D
Gerakin dulu jarinya buat ngevote dan komen yang banyak yaaa
Nanti kalau yang vote sama yang komennya lebih dari XXXXXXX siang nanti janji deh update lagi. Heheheheheee sekarang mau ngawas UAS dulu soalnya :D :D
KAMU SEDANG MEMBACA
HOT DADDY
Storie d'amoreVirgianita Lukman menyukai anak kecil, makanya mengapa dia lebih memilih menjadi guru TK dibanding dengan pekerjaan yang lain. Di usianya yang terbilang matang, dia selalu digoda kedua kakak laki-laki serta kedua kakak iparnya dengan menjodoh-jodohk...