Ketika membuka mata Virgia melihat Verdyan yang ada di samping dengan berbalut selimut yang sama tengah tersenyum lembut padanya.
"Tidurmu, nyenyak sayang?" Tanyanya sambil mengecup kening Virgia lembut.
"Jam berapa sekarang?" Tanya Virgia mengira-ngira waktu.
"Jam empat kurang." Jawab Verdyan kali ini sambil membelai pipinya lembut.
"Oh, aku harus bangun untuk mempersiapkan..." Sebelum Virgia sempat beranjak, Verdyan malah memeluknya.
"Mau ke mana?" Bisiknya tepat di telinga Virgia.
Virgia merinding. "Mempersiapkan keperluanmu. Pagi ini kamu ada rapat kan dengan perusahaan yang ada di sini?"
"Aku tahu tapi rasanya aku gak mau kamu jauh-jauh dari sisiku." Rajuk Verdyan seperti Dino kalau sedang kumat begini.
Virgia memukul dadanya sayang. "Kita kan akan terus bersama selama tiga minggu ini. Jangan seperti Dino dong. Dino aja gak merengek seperti ini."
Verdyan lebih mempererat pelukannya. "Justru hanya di sini aku bisa memonopolimu seutuhnya."
"Masa cemburu sama anak sendiri sih?" Goda Virgia sambil menjawil hidungnya yang mancung.
"Siapa yang cemburu?"
"Kamu."
"Aku gak cemburu."
"Masa?"
Sebagai jawaban Verdyan menciumnya agar tutup mulut. Semakin Virgia berusaha melepaskan ciuman dari Verdyan, semakin Verdyan menciumnya gila-gilaan.
"Hemph!" Virgia mengap-mengap kekurangan oksigen.
"Siapa suruh meledek aku." Kata Verdyan disela-sela ciumannya.
"Hemph hemph hemph!" Suara Virgia merespon. Kalau diartikan mungkin seperti "dasar anak kecil".
Ketika Virgia tidak melakukan perlawanan lagi, Verdyan memperlembut ciumannya dan dengan enggan melepaskan bibirnya dari bibir Virgia.
Virgia terengah-engah sementara Verdyan santai dengan membiarkan satu tangannya yang dijadikan bantal untuk menopang kepalanya. Karena keadaan tempat tidur berantakan dan bantal serta guling berserakan di lantai.
"Dasar anak kecil!" Seru Virgia sambil menjulurkan lidah dan langsung ngacir ke tempat mandi takut dibelenggu lagi oleh Verdyan. Dasar!
Sekitar pukul 07.30 WIT sarapan sudah tersaji di meja dan Verdyan pun sudah berpakain rapi dengan mengenakan kemeja krem serta celana sayur warna hitam. Sementara Virgia sudah berpakaian ala pantai dengan jilbab sewarna kulit langsatnya bertengger manis di kepalanya. Rencananya selama Verdyan pergi, dia akan berkeliling di pantai terdekat sambil memotret. Pagi itu mereka sarapan sambil mengobrol.
"Kamu jadi akan berkeliling di pantai selama aku pergi?" Tanya Verdyan sambil minum air putih.
Virgia mengangguk. "Aku mau memotret sambil menunggu kamu pulang. Kamu jadi kan jemput aku di pantai?"
"Iya, selesai rapat aku akan mendatangimu. Tapi rasanya aku berat melepasmu pergi sendirian. Tanpa aku. Takut kamu hilang."
"Ya ampun sayang, aku kan bukan anak kecil!"
"Sebenarnya aku takut kamu direbut orang."
"Ayolah sayang, jangan sampai aku bilang kalau hatiku udah direbut sama kamu!" Seru Virgia tidak sadar kalau mulutnya sampai belepotan.
Lalu Verdyan mencodongkan tubuhnya ke depan meja dan mengelap mulut Virgia dengan jarinya. Kemudian menjilatnya perlahan. "Manis seperti orangnya." Katanya sambil tersenyum.
"Gombal!" Serunya lagi. Saat Verdyan akan mengelap bibirnya lagi dengan jarinya dengan sigap Virgia mengelap bibirnya dengan tangan, lalu menarik dasi Verdyan dan mengecup bibirnya.
"Penutup yang istimewa." Katanya.
"Sini aku rapikan lagi dasinya." Kata Virgia sambil menghampirinya. Otomatis Verdyan pun berdiri. Selama Virgia merapikan dasinya, Verdyan tidak mengalihkan matanya dari Virgia.
"Nanti jangan nakal ya." Katanya sambil menatapnya.
"Baik nyonya." Sahut Verdyan. "Ciuman dari seorang istri melepas suaminya pergi ngantor?" Tambahnya sambil mencodongkan pipinya. Virgia pun mengecupnya lembut. Setelah itu Verdyan pun berangkat ke kantor.
♫♫♫
Masih kurang? Heheheheee
Guys, untuk episode selanjutnya akan aku private ya. Biar bebas hambatan ketika membaca cerita ini, add aku dulu. Heheheheheee
Jangan lupa vote dan komenannya yang banyak ditunggu..... :D :D
KAMU SEDANG MEMBACA
HOT DADDY
RomansaVirgianita Lukman menyukai anak kecil, makanya mengapa dia lebih memilih menjadi guru TK dibanding dengan pekerjaan yang lain. Di usianya yang terbilang matang, dia selalu digoda kedua kakak laki-laki serta kedua kakak iparnya dengan menjodoh-jodohk...