Permulaan

24K 1.5K 27
                                    

Manusia itu makluk sosial. Kodrat itu kadang berguna dan kadang juga sangat merepotkan.

***

Min Ji menenteng sebuah paper bag berisi gulungan-gulungan sketsa pakaiannya sambil bertelepon dengan seseorang.

"Iya, aku mengerti, terima kasih karena telah membimbingku selama ini, sunbae......... Tidak, ini bukan salahmu......... Tolong, jangan begitu, aku sendiri yang memutuskan untuk keluar............. Tentu saja, aku akan sering menghubungimu, daah!"

Min Ji mendesah lemah saat panggilan itu terputus. Ia sedikit berpikir, apa keputusannya untuk keluar dari butik tempatnya dulu itu adalah keputusan yang benar?

Alasan sebenarnya memang sedikit kekanakan. Min Ji hanya malas mendengarkan segala ocehan rekan kerjanya yang selalu saja membicarakan bagaimana dia seperti diistimewakan oleh sang pemilik yang juga merupakan kakak tingkatnya saat kuliah dulu.

Memang benar, diusianya yang sekarang seharusnya dia mulai bijak dan tidak usah mendengarkan segala omongan negatif tentangnya. Namun, siapa yang akan tahan jika setiap hari selalu mendengar kata-kata yang seolah mengataimu secara halus.

Tidak. Min Ji tidak tahan. Lagipula ia juga sudah mempunyai cukup uang dan keahlian untuk bisa membuka usaha sendiri. Walaupun memang itu akan sangat sulit. Mungkin ia bisa mencari pekerjaan ditempat lain.

Min Ji melepas sepatu yang dikenakannya dan menggantinya dengan sandal rumahan. Ia menaruh paper bag itu diatas meja ruang tamu dan langsung mendaratkan bokongnya di sofa.

Min Ji merogoh saku celana dan mengambil ponselnya. Ia berniat menghubungi seseorang, siapa tahu orang itu bisa membantunya.

"Halo?"

"Oh, halo, Min Ji. Ada apa?"

"Eunnie-ya, bisakah kita bertemu? Aku sedang ingin membicarakan sesuatu denganmu. Apa kau sibuk?"

"Hmm, tidak juga. Aku akan menitipkan Eun Suk kepada Taeyeon nanti. Jadi kapan kita bertemu?"

"Sore ini mungkin?"

"Oke, di tempat biasa saja, ya?"

"Hmm."

Min Ji mengakhiri panggilan itu. Ia sungguh berharap jika sahabatnya itu dapat membantunya.

Tentu saja, seorang Lee Eun Hye adalah istri dari pebisnis tersohor di negeri ini. Pastinya Kim Taehyung mempunyai beberapa rekan bisnis, kan?

***

Eun Hye menatap heran pada sahabatnya yang hanya melamun sambil mengaduk-aduk minumannya dengan sedotan.

Merasa jengah dengan keadaan yang hening, Eun Hye membuka suara, "Kenapa? Apa yang mau kau bicarakan?"

Min Ji menatap sahabatnya itu. "Aku keluar dari tempatku bekerja."

"Hah? Tapi kenapa?"

"Ya begitulah. Kau tahu kalau orang-orang disana tidak terlalu menyukaiku, kan?"

"Kau benar juga. Jadi akhirnya kau memutuskan keluar?"

Min Ji mengangguk. "Sekarang aku sedang sangat bingung. Aku harus apa? Apakah aku harus membuka butik sendiri atau mencari pekerjaan di tempat lain?"

"Membuka usaha sendiri itu sangat sulit, Minnie-ya. Tapi mengingat prestasimu selama ini, kemungkinan berhasil sepertinya cukup besar."

Min Ji mendesah. Eun Hye benar, akan sangat sulit membuka usaha sendiri. "Tapi penghargaan saja belum cukup bukan? Aku harus mempunyai banyak koneksi, sedangkan aku bahkan tidak pernah bergaul dengan para petinggi-petinggi perusahaan yang kerap kali datang."

"Itu salahmu! Karena itulah jangan selalu terlalu fokus pada gambar-gambarmu itu!"

"Ck, kenapa kau jadi marah seperti itu, sih? Kau tahu kalau menjadi desainer adalah impianku sejak dulu, kan?"

"Aku tahu, aku tahu. Jadi sekarang bagaimana?"

Min Ji bungkam. Ia juga tidak tahu harus apa.

"Ah, begini saja," ujar Eun Hye. "Bagaimana jika kau bekerja di tempat teman Taehyung? Kebetulan dia adalah pemilik dari brand fashion besar."

"Yang mana?"

"Min Yoongi."

Min Ji membelalak. "Maksudmu presdir Min pemilik Min's Brand?! Apa kau gila? Perusahaan itu bahkan sudah mencapai taraf internasional!"

"Karena itulah, akan jadi sebuah kesempatan besar kalau kau bisa bekerja disana. Lagipula aku juga mendengar kalau mereka membuka lowongan kerja bagi desainer gaun sepertimu."

"Entahlah, Eun Hye. Aku tidak terlalu yakin. Kupikir perusahaan itu terlalu besar untuk desainer rendahan sepertiku."

Eun Hye menggenggam tangan sahabatnya yang berada diatas meja lantas tersenyum lembut. "Hey, kau pasti bisa. Percayalah, aku akan membantumu."

Min Ji tersenyum menatap Eun Hye. Ia mengangguk. "Hmm. Terima kasih."

Eun Hye tersenyum lebar. "Oke! Aku akan menghubungi mereka. Mungkin nanti kau akan mendapatkan panggilan dari seseorang yang bernama Jung Hoseok. Dia adalah asisten pribadi dari presdir Min."

Min Ji hanya mengangguk. Ia sungguh berharap jika perusahaan itu mau menerimanya. Karena sungguh, Min's Brand adalah tempatnya para desainer-desainer terbaik di seluruh korea. Bahkan banyak dari desainer mereka berasal dari luar negeri.

***

Seorang gadis cilik tengah menarik-narik jas hitam seorang pria yang tengah sibuk dengan ponselnya. Si pria menunduk menatap malaikat kecil itu dengan pandangan datar.

"Kenapa?"

"Ayah, mau antar aku ke sekolah?" tanya gadis kecil itu dengan senyum mengembang.

"Tidak." Satu kata dari pria yang berkedok sebagai ayahnya itu sukses membuat senyum si gadis pudar. "Ayah ada pekerjaan penting. Jadi maaf, tidak bisa."

Dan setelah mengatakan itu, si pria pergi meninggalkan anak yang tengah menahan tangisnya itu.

"Hoseok cepat siapkan mobil," ujar si pria kepada asisten pribadinya.

"Kau mau mengantar Ha Ni?" tanya Hoseok.

"Tidak. Dia sudah besar, tidak perlu kuantar. Sudah, ayo cepat pergi."

Min Yoongi melanjutkan langkahnya. Pria berkulit pucat itu memasuki mobil mewahnya dan langsung pergi meninggalkan rumah besar itu dan seorang anak kecil yang tengah menangis keras.

Anak itu menangis sambil melempar barang-barang yang berada di dekatnya. Seorang pembatu rumah tangga yang melihat hal itu segera menghentikan aksi sang anak dan memeluk anak itu.

"Tenanglah, Ha Ni. Jangan seperi ini," ujar wanita paruh baya itu sambil mengelus surai panjang si gadis kecil.

Min Ha Ni masih saja terisak. Ia menatap sang pengasuh dengan mata merah dan hidung yang berair. "Kenapa ayah seperti itu? Apa ayah tidak sayang Ha Ni?" []


***

Saatnya perkenalan!!

Oke, pertama-tama gue mau ngucapin terima kasih bagi para pembaca setia yang masih mau baca cerita gue sampe sekarang. Thank's banget, love you all ❤❤

Dan sekarang saatnya untuk kisah dari Bang aguS yang keluar, yeeyy!!!

Semoga kalian suka sama ceritanya :)

-yo

Let Me KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang