Sisi Lain

9.7K 1.3K 134
                                    

Komennya banyakin dungs, pengin deh gue dikomen banyak 😁😁
Nanti gue usahaain apdet cepet kalo rame :))

***

"Aku serius, maksudku--apa kita harus pergi sekarang? Tidak bisa nanti saja? Kau tahu kalau aku masih punya banyak sekali pekerjaan, bukan?"

Min Ji memprotes keras keputusan Yoongi yang ingin mengajak satu keluarga berlibur. Jangan gila, deadline untuk gaunnya saja sudah di depan mata. Ia harus menyelesaikan total tiga gaun dalam satu bulan, dan satu gaun membutuhkan waktu sekitar dua minggu. Dia bisa gila jika harus pergi saat pekerjaannya bahkan masih belum selesai sempurna.

Yoongi hanya melirik tanpa minat ke arah Min Ji. Ia kembali memfokuskan diri pada buku yang tengah ia baca. "Aku sudah memutuskannya dan kau harus ikut," jawab pria itu tanpa sedikit pun menatap Min Ji.

"Tapi ini tidak adil, Yoongi-ssi. Kenapa kau memutuskannya sepihak? Aku disini juga bekerja demi perusahaanmu!" Min Ji masih belum puas mengeluarkan argumennya.

Yoongi mendesah kecil. "Karena itu perusahaanku, jadi terserah padaku, kan? Pokoknya kau harus ikut. Aku akan memundurkan jadwalnya."

"A--apa?" Min Ji menatap tidak percaya ke arah Yoongi. "Apa kau sudah gila?"

Yoongi menghela napas kasar. Ditutupnya buku yang sedari tadi ia baca dengan gerakan kasar. Ia berdiri tepat di depan Min Ji yang hanya setinggi dagunya.

Min Ji ternyata pendek sekali.

"Dengar, aku sudah janji pada Ha Ni dan janji harus di tepati," ujar Yoongi dingin.

"Tapi kau harus tetap membicarakannya denganku!"

"Aku sudah bicara! Setiap sebelum tidur aku selalu bilang kalau aku akan membawa kalian liburan."

"Tapi kau tidak mengatakannya dengan jelas. Kapan dan kemana kita akan liburan, kau tidak pernah bilang!"

"Harusnya kau berpikir sedikit. Kapan aku pernah bercanda dengan kata-kataku?"

Min Ji menatap tajam ke arah Yoongi. "Karena itu kau harus mengatakannya! Bicaralah, biarkan aku tahu maksudmu! Tidak akan ada yang tahu jika kau tidak bicara. Aku ini bukan cenayang, Min Yoongi!"

Yoongi bungkam. Ia tidak tahu harus menjawab apa. Sebenarnya ia juga ingin memberitahu Min Ji dengan jelas, tapi dirinya …

"Kau tidak menjawab, kan? Hah, kau memang tidak tahu caranya," Min Ji berkata dengan decihan kecil. "Oke, kali ini aku ikut. Soal masalah yang akan timbul ke depannya, itu bukan urusanku!"

Min Ji keluar dari kamar mereka dengan langkah panjang. Ia sungguh kesal pada pria yang berkedok sebagai suaminya itu.

Yoongi hanya bisa diam terpaku di tempatnya.

Bicara?

Membiarkan gadis itu mengerti dirinya?

Bagaimana bisa? Karena bahkan Yoongi juga tidak tahu cara mengungkapkan keinginannya, maksud sebenarnya dari semua kelakuannya.

***

Min Ji masih betah merengutkan bibirnya selama perjalanan. Untung saja Ha Ni tengah tertidur, sehingga gadis kecil itu tidak akan melihat wajah masam ibu tirinya.

"Maaf," ujar Yoongi tiba-tiba.

Min Ji masih diam. Ia memalingkan wajah ke arah jendela mobil. Berdalih ingin melihat pemandangan Pulau Jeju yang indah, padahal itu hanya alasan supaya ia tidak perlu mendengar perkataan pria Min di sebelahnya.

Let Me KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang