Kalau dulu, mungkin aku akan menyerahkannya dengan cuma-cuma padamu. Tapi sekarang … maaf, dia milikku
***
Min Ji sebenarnya tidak akan keberatan jika In Jung datang hanya untuk sekedar menyapa mantan suami dan anaknya. Min Ji malah akan dengan senang hati mempertemukan mereka. Dia bukan wanita jahat yang akan memisahkan ibu dan anak.
Namun kenyataannya yang terjadi di hadapannya sungguh berbeda dengan perkiraan. In Jung jadi semakin sering datang ke rumah. Padahal, Ha Ni terang-terangan sudah menolak kehadiran wanita itu. Sedangkan Yoongi, pria itu bahkan tidak ingin keluar dari kamar jika In Jung belum pergi. Bagi pria Min itu, lebih baik tidak kerja daripada harus bertemu dengan mantan istrinya walau sedetik pun.
"Ck, aku tidak tahu kenapa ia harus datang lagi. Sebenarnya apa maksudnya?" Yoongi mengomel. Pria itu mengeratkan pelukannya di pinggang Min Ji.
Min Ji tersenyum, ia mengusap-usap kepala Yoongi yang berada di atas pahanya. "Sudahlah, selama dia tidak berbuat yang aneh-aneh, aku tidak masalah."
"Tapi kan aku jadi tidak bisa pergi ke kantor," rengek Yoongi. Entahlah, pria itu jadi semakin manja jika hanya sedang berdua dengan Min Ji.
"Salahmu sendiri, kenapa sampai tidak mau kerja hanya karena dia?"
"Aku malas bertemu dengannya," ujar Yoongi. "Walaupun hanya sekedar melihat wajahnya, aku sudah sangat malas."
"Cih, kau kan memang pemalas tinggat tinggi."
Yoongi mendengus. Ia semakin mengusakkan kepalanya di perut Min Ji. Ia menggosokkan hidungnya di perut rata Min Ji, membuat wanita itu risih karena geli.
"Oppa! Hentikan!" seru Min Ji sambil mencoba menjauhkan kepala Yoongi dari perutnya.
Yoongi terkekeh dan sedikit menjauhkan kepalanya. "Semoga adik bayi cepat ada di sana," kata pria itu.
Min Ji sempurna memerah. Ia memukul pelan dada Yoongi. "Apa, sih!"
Yoongi tertawa dan bangkit dari pangkuan istrinya. "Memangnya kenapa? Itu bagus, kan?"
"Terserah! Sudah sana pergi kerja!"
"Malas, aku mau di rumah saja."
"Jangan seperti itu, apa kau tidak kasihan pada Hoseok? Dia yang mengerjakan semua pekerjaanmu seminggu ini!"
"Itu kan memang tugasnya."
"Min Yoongi,"
Yoongi berdecak. "Iya, iya, Nyonya Min! Aku pergi kerja!" jawab Yoongi kesal. "Kau tidak ikut ke kantor?"
"Kau lupa jika pekerjaanku sudah selesai, Tuan Min? Aku hanya bekerja sesuai kontrak, dan kontrak itu selesai saat gaunku selesai."
"Cih, enak sekali jadi dirimu."
"Memang, tidak usah iri. Cepat pergi!"
"Iya, sayangku. Cium dulu sini,"
Yoongi memajukan wajahnya, berniat mengecup bibir kemerahan Min Ji. "Apa sih, tidak ada cium-cium. Sana ganti baju dan pergi ke kantor. Ya Tuhan, Oppa, kau malas sekali, sih?!"
Yoongi mendengus kesal. "Pelit."
"Memang."
"Untung sayang."
***
"Min Ji-ssi,"
Min Ji menoleh saat namanya dipanggil. "Kenapa, In Jung-ssi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Know
FanfictionWas #1 agustd Min Yoongi seorang pria dengan harga diri tinggi dan sangat dingin. Dan yang paling penting, dia tidak menyukai wanita. Bukan, dia bukan seorang gay, hanya saja ia benci wanita karena suatu hal. Song Min Ji hanyalah gadis 27 tahun den...