Sesal

9.5K 1.1K 6
                                    

Kau sungguh bahagia, kan? Katakanlah bahwa aku tidak akan menyesali keputusanku kali ini. Karena aku sudah lelah untuk menyesal.

***

Min Yoongi adalah pria yang sangat percaya diri dengan semua keputusannya. Itulah yang membuat dia bisa menjadi pengusaha sesukses ini. Yoongi hampir tidak pernah menyesali semua keputusan yang ia ambil.

Hampir.

Itu artinya ia pernah menyesalinya.

Yoongi pernah menyesal. Pertama kali adalah saat ibunya bunuh diri karena perselingkuhan yang dilakukan ayahnya dan dia tidak bisa melakukan apapun.

Itu adalah kali pertama Yoongi menangis keras sampai suaranya hilang. Bayangkan saja, ibumu mati bunuh diri di hadapanmu. Overdosis obat. Meregang nyawa tepat di depan matamu dan kau tidak bisa melakukan apapun.

Penyesalan keduanya adalah saat menikahi wanita yang telah memberinya satu anak perempuan. Ya, mantan istrinya. Wanita itu … ah, bagaimana, ya? Yoongi sebenarnya sangat tidak ingin menceritakan yang satu ini.

Sebenarnya cerita mereka sungguh klise. Yoongi dan wanita itu dijodohkan karena saat itu Tuan Min sedang dalam proses pengembangan perusahaannya, dan kerja sama yang dibangun dengan perusahaan milik keluarga wanita itu bisa sangat membantu.

Yoongi tidak menolak, sungguh. Walau sebenci apapun dirinya pada ayahnya, Yoongi tidak menolak pernikahan itu sama sekali. Wanita itu juga tidak menolak. Bisa dibilang, mereka jatuh cinta pada pandangan pertama.

Lalu pernikahan itu pun terjadi. Awalnya memang sedikit kaku, apalagi sifat Yoongi yang memang tidak mudah bergaul. Namun semuanya berjalan lancar, setidaknya menurut Yoongi sendiri.

Sampai Ha Ni berumur sekitar empat bulan, wanita itu tiba-tiba pergi. Ia hanya meninggalkan sebuah surat permohonan maaf. Yoongi bingung saat itu, ia tidak mengerti apa yang terjadi.

Dan setelah beberapa waktu, ia tahu jika mantan istrinya itu berselingkuh. Saat itu Yoongi merasa seluruh dunianya hancur lebur tanpa sisa. Karena bisa dibilang, wanita itu adalah cinta pertamanya. Wanita pertama yang ia cintai sebesar cintanya pada sang ibu.

Tapi ternyata ia salah. Ia bodoh karena memberika semua yang ada pada dirinya kepada wanita itu. Karena setelah wanita itu meninggalkannya, Yoongi tidak punya apapun lagi yang bisa ia bagikan kepada orang lain, sekalipun itu putrinya sendiri. Semuanya telah hilang, wanita jahat itu tidak hanya pergi darinya, tapi dia juga pergi dengan membawa diri Yoongi dengannya. Segala perasaan, cinta, kasih sayang yang Yoongi punya, semuanya telah dibawa pergi juga oleh wanita itu.

Kalau bisa dibilang, Yoongi sekarang kosong.

Jika bukan karena bayi yang menangis saat ia mencoba meminum sepuluh pil obat penenang dan meninggal seperti ibunya, ia mungkin tidak akan bertahan sampai saat ini.

Min Ha Ni.

Gadis kecil itu. Menangis keras saat melihat ayahnya yang menyedihkan mencoba meninggalkannya. Dan saat itu Yoongi menangis. Ia menangis. Tanpa suara, ia menangis dalam diam sebagai perwujudan luka paling dalam.

Ia mengelus pucuk kepala malaikat kecil itu, mengecupnya sayang dan membawa tubuh mungil itu dalam gendongan.

Dan saat melihat binar polos yang menatapnya, Yoongi bertekad tidak akan membuat mata itu mengeluarkan air mata kesedihan.

Tapi seperti yang sudah kubilang, wanita itu telah membawa sebagian besar diri Yoongi.

Pria Min itu menjadi sangat kaku, lebih kaku dari sebelumnya. Yoongi menjadi seorang monster yang tersembunyi dalam balutan jas senilai jutaan won. Pria tanpa hati yang membangun kerajaan bisnisnya hingga mencakup seluruh dunia.

Yoongi berhasil. Berhasil membuat namanya tercatat dalam deretan manusia paling kaya di dunia. Namun ia gagal dalam satu hal. Hal yang paling penting, alasan kehidupannya.

Min Ha Ni.

Ia gagal membuat gadis kecil itu bahagia. Dan itu adalah penyesalan terbesar dalam hidupnya. Menyesal karena tidak bisa menepati janji untuk menghilangkan air mata kesedihan dari mata itu.

Yang terjadi justru sebaliknya. Ia menyakiti anak itu. Menyakitinya terlalu dalam hingga gadis kecil itu bukannya menatap penuh sayang ke arahnya, namun justru menatap penuh rasa takut.

Yoongi merasa miris saat melihatnya. Kenapa semuanya tidak berjalan dengan benar? Kenapa sangat sulit mengungkapkan rasa sayangnya? Kenapa tidak ada yang bisa mengerti ketidak mampuannya?

Sungguh Yoongi ingin melihat tatapan Ha Ni yang polos tanpa rasa takut seperti saat anak itu masih dalam buaiannya. Tawa renyah saat dulu Yoongi menggelitiki perut kecilnya gemas. Hidungnya yang mengerut imut saat tidurnya terganggu. Yoongi ingin lihat semua itu lagi. Sekali saja.

***

"Jadi akhirnya kau malah menikahinya, hyung?"

Kim Taehyung menyeriangai puas saat melihat raut kesal di wajah pengantin pria di hadapannya.

"Tutup mulutmu, Kim! Lebih baik kau pergi dari sini sekarang sebelum aku memotong lidah sialanmu itu!" Yoongi mengancam dengan garang.

"Ohoh! Seorang pengantin baru tidak boleh bicara seperti itu," ujar Taehyung sambil memperlihatkan wajah kesal yang dibuat-buat. "Kau harus selalu tersenyum, hyung. Tersenyumlah!"

"Aku bisa menjadi gila sepertimu jika aku selalu tersenyum."

"Ck! Dasar pria tua menyebalkan," cibir Taehyung pelan, namun masih bisa Yoongi dengar.

"Apa?"

"A-ah, tidak," Taehyung menjawab cepat. Yoongi mengerut curiga. "Tapi, hyung. Bagaimana bisa kau menyiapkan pernikahan hanya dalam dua hari?"

"Memang apa yang tidak bisa kulakukan?"

Taehyung mendengus. "Iya, iya, kau memang terbaik. Lalu bagaimana dengan Song Min Ji-ssi? Atau boleh kubilang, Nyonya Min?" Taehyung menaik turunkan alisnya menggoda.

"Dia setuju. Orang tuanya juga setuju. Semua telah dilakukan tanpa paksaan."

"Syukurlah, jadi … apa rencanamu setelah ini?" Taehyung meminum segelas Champagne yang berada di genggamannya.

"Aku hanya ingin lebih dekat dengan Ha Ni."

"Ouh, kau memang pria tua yang menyedihkan, hyung. Bahkan anakmu tidak mau bersama dengamu."

Rahang Yoongi mengeras. Matanya menutup sejenak. "Demi Tuhan, Kim Taehyung. Bisakah kau pergi dari hadapanku sekarang juga? Lakukanlah apapun, berdansa, bersenang-senang, atau kau juga boleh pulang dan bercinta dengan istrimu berjam-jam. Lakukan apapun, setidaknya pergilah dari sini!"

Taehyung terkekeh. "Baiklah, saran yang bagus darimu. Kau juga harus semangat malam ini, hyung. Buatkanlah adik untuk Ha Ni, oke?"

Taehyung menepuk pelan bahu kanan Yoongi sebelum kabur, membaur bersama para tamu.

Yoongi mendengus. Matanya melirik Min Ji yang terlihat sedang bercanda bersama Eun Hye di pojok ruangan. Raut bahagia terlihat di wajah gadis itu.

Yoongi merasa lega sekaligus bimbang. Setiap tawa yang dikeluarkan gadis itu membuat Yoongi khawatir. Yoongi takut. Sangat. []

Let Me KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang