"Kalau yang itu lebih baik dipasang di pinggang gaun, supaya terlihat lebih bagus dan ramping."
Min Ji mengarahkan para bawahannya untuk menyelesaikan gaun terakhir. Tiga gaun pesanan perusahaan Yoongi itu akan dipakai untuk fashion show tingkat internasional di Berlin seminggu lagi.
Maka dari itu, Min Ji mati-matian memeras otak untuk mencari model gaun yang tidak biasa. Yoongi ingin yang simpel tapi elegan, tipe pria itu sekali.
"Sudah selesai, Nyonya," kata salah seorang bawahannya.
Min Ji mengangguk. "Iya, terima kasih atas bantuan kalian selama ini. Semoga kita berhasil minggu depan!"
"Terima kasih kembali, Nyonya."
"Kalau begitu mari kita pulang, istirahatlah, kalian sudah bekerja keras."
"Baik, Nyonya."
Min Ji pun tersenyum saat melihat satu persatu bawahannya keluar dari ruangan itu. Ia menghela napas, sudah menjadi mimpinya untuk bisa membuat pakaian yang akan dipentaskan di ajang fashion dunia. Ia menyentuh pelan ketiga gaun hasil rancangannya. Ini bagus, sangat bagus. Rancangan terbaik seumur hidupnya.
Namun, kekagumannya harus terhenti saat merasa ponselnya bergetar. Ia melihat si penelpon. Jung Hoseok, tumben sekali pria itu menelpon.
Sebelumnya Hoseok memang telah ditugaskan di tempat Presiden Direktur--ayah Yoongi. Karena itu, Hoseok sudah tidak lagi bekerja dengan Yoongi.
"Halo, Hoseok-ssi? Kenapa?"
"Halo, Nona--ah, tidak--Nyonya Min,"
Min Ji tersenyum kecil. "Ada apa? Tumben menelpon."
"Begini, Nyonya, aku hanya ingin memberitahu kalau Presdir sakit. Aku mencoba menghubungi CEO Min, tapi ia tidak menjawab."
"Ah, benarkah? Itu tidak bagus. Aku akan memberitahunya. Terima kasih atas infonya, Hoseok-ssi."
"Baik, terima kasih kembali, Nyonya."
Min Ji pun mengakhiri panggilan itu. Kenapa Yoongi tidak menjawab telpon Hoseok? Padahal yang Min Ji tahu, Yoongi tidak pernah bisa lepas dari ponselnya.
Ia akan pulang dan bertanya sekaligus memberitahu Yoongi tentang ini.
***
"Aku sudah tahu,"
Yoongi berujar dengan nada yang terdengar sangat tidak berminat.
"Lalu? Kenapa kau tidak menjenguknya?" tanya Min Ji keheranan.
"Aku tidak peduli."
"Min Yoongi,"
Yoongi memutar matanya malas. "Dia tidak akan mati semudah itu. Tidak perlu khawatir."
Min Ji tidak habis pikir dengan pemikiran pria yang tengah membaca buku di sebelahnya. Tadi, Min Ji memberitahu Yoongi tentang keadaan ayahnya, namun respon pria itu sungguh diluar dugaan.
"Bodoh! Kenapa kau bicara seperti itu tentang ayahmu sendiri?" Min Ji berujar kesal.
Yoongi mendengus. Menutup bukunya dan menaruh benda itu di meja nakas samping ranjang. Pria itu pun melepas kaca matanya dan menaruhnya di tempat yang sama. "Karena dia memang pantas mendapatkannya," kata Yoongi sambil menatap Min Ji.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Know
FanfictionWas #1 agustd Min Yoongi seorang pria dengan harga diri tinggi dan sangat dingin. Dan yang paling penting, dia tidak menyukai wanita. Bukan, dia bukan seorang gay, hanya saja ia benci wanita karena suatu hal. Song Min Ji hanyalah gadis 27 tahun den...