3. Masih Dingin

173 13 2
                                    

"Apakah aku ini monster bagimu? Hingga melihatku saja engkau tak sudi."

ZAHRA POV

"Apa-apaan sih kalian..!, Apa yang udah kalian lakuin ke dia. Kalian gak punya hati apa? Apa tujuan kalian bully dia.. Kalian ngrasa hebat dengan ngebully anak baru? Cihh.. menjijikkan.. Bubar bubar bubarr!! Kalian pikir ini tontonan?!! Ayo bubar sana..!!" Emosiku meledak-ledak saat ku tahu bahwa telah terjadi bullying di sekolahku sendiri. Apa mereka tidak tahu malu? Kenapa mereka melakukan semua ini? Apa ada yang salah dengan murid baru ini? Dia sepertinya anak baik. Kenapa mereka begitu benci?

"Lo nggak papa?"

"Gue gak papa, gue gak butuh bantuan lo!"

"Lo kenapa sihh?? Gue punya salah sama lo? Kenapa dari tadi lo sensi sama gue?"

"Lo gak punya salah sama gue."

"Teruss?? Apa? Udah 2 kali gue berniat bantuin lo hari ini. Tapi semuanya lo tolak mentah-mentah. Dan memangnya kenapa sih?? Apa yang salah kalo gue bantuin lo?"

"Gue gak perlu bantuan lo! Mendingan lo jauh jauh dari gue. Itu lebih baik."

Ucapannya begitu dingin, sedingin es di puncak gunung Himalaya. Kenapa sih dia? Nyebelin banget sih.. kenapa gue gak boleh bantuin dia..?? Gue harus cari tau.......

Bel pulang sekolah berbunyi. Seluruh siswa bertebaran keluar gerbang sekolah. Kini tinggal Arra, Dita, Risma, dan Dito yang masih berada di parkiran sekolah.

ALDITO POV

"Gue liat lo tadi bantuin si anak baru yang lagi di bully anak-anak."

"Iya, gue kasihan sama dia."

"Buseeettt Raa.... Lo tadi nengahin anak-anak yang lagi ngebully??? Gila lo parahh sumpah.. kalo terjadi apa-apa sama lo gimanaa??." Teriak Dita yang memang selalu heboh.

"Paan sih Ta, gue gak papa, justru gue khawatir sama si anak baru itu."

"Tapi lo nggak papa kan Ra?" Tanya Risma sedikit khawatir.

"Iyaa, nyatanya gue disini kan sama kalian. Anggota tubuh gue juga masih lengkap. Udah deh nggak usah lebay."

"Ishh kita tuh nggak lebay ya Ra, kita cuman khawatir sama lo."

"Gue anter ya." Tawar aku ke Arra, berharap Arra mau kuantar pulang. Karna ada hal yang ingin aku bicarakan dengannya. Dia harus tau kalau dia nggak boleh terlalu dekat dengan anak baru itu.

"Iya deh, lagian kakak gue masih lama kayaknya."

Finally, dia mau.

15 menit perjalanan kita sampai di sebuah cafe dekat sekolah.

"Kita makan dulu ya, gue laper."

"Oh yaudah gak papa."

Aku dan Arra memasuki cafe tersebut. Seperti biasa Arra selalu berjalan dibelakangku, entah kenapa gadis manis ini tak pernah mau berjalan sejajar denganku atau bahkan mendahului aku, padahal akan lebih mudah bagiku untuk menjaganya.

"Lo mau pesen apa?"

"Jus alpukat aja, gue nggak laper."

"Terus kalo nggak laper berarti baper makan sama gue?"

"Ishh apaan sih Dit, ga lucu." Ucapnya sambil menjulurkan lidahnya. Manis...

"Ra, sebenernya ada yang mau gue omongin ke lo."

"Oh, yaudah ngomong aja Dit."

"Emm.. Jauhin anak baru itu ya."










Haloo Readers❤❤ Makasih udah mau baca, like, comment, vote, follow yaa❤.. Kira kira kenapa ya si Dito nyuruh Arra jauhin anak baru itu? Penasaran kan.. stay terus yaaa disiniii... makasih udah mau stay dan enjoy..
Budayakan Vote, Comment, Like, dan Follow ya Readers❤❤❤

Hati Ini Juga MilikmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang