4. Tak Akan Pernah Menjauh

176 15 2
                                    

"Meski saat ini angin topan telah siap menghancurkanku, aku tak akan pergi menjauh."


ALDITO POV

"Emm.. Jauhin anak baru itu ya." Kataku sambil menatap ragu mata gadis manis yang ada didepanku.

"Apa? Lo bilang apa? Jauhin? Maksudnya?"

"Ra, gue nggak mau lo kenapa-napa. Terlalu rumit jika lo ikut campur sama masalah anak baru itu. Dia juga nggak ingin lo deket sama dia kan? Terus buat apa lo masih mau cari tau tentang dia?"
Ucapku lembut. Arra mengernyitkan dahinya, seperti tak percaya bahwa aku akan berkata seperti itu kepadanya.

"Ternyata lo sama aja."

"Bukan begitu maksud gue Ra."

"Cukup, gue mau pulang. Dengerin gue ya Dit, meskipun dia gak mau gue deketin, gue akan terus berusaha buat deket sama dia. Gue gak peduli apa yang akan terjadi sama diri gue sendiri. Jadi lo nggak perlu repot-repot khawatir sama gue. Gue bisa jaga diri gue sendiri. Dan lo nggak ada hak sama sekali buat melarang gue bergaul dengan siapapun. Lo emang satu-satunya temen cowok gue Dit, tapi bukan berarti lebih."

Aku hanya bisa terdiam mematung melihat kepergian Arra. Dia kecewa denganku. Diriku sukses membuat dia kecewa. Aku tau nggak seharusnya aku berkata seperti itu. Tapi aku belum selesai bicara. Suatu saat nanti kamu pasti tahu maksud dari ucapanku tadi Ra. Aku akan terus menjagamu, meskipun saat ini mustahil untukku dekat denganmu lagi.

ZAHRA POV

Tak kusangka Dito akan bicara begitu denganku. Apa maksudnya? Kenapa dia melarangku mendekatinya? Hatiku begitu kecewa dengan sikap dito yang berlebihan. Aku juga punya hati, dan hatiku masih memiliki rasa iba. Apa aku salah mencoba untuk mengeluarkan anak baru itu dari keterpurukannya? Cukup, aku tak akan menyerah..

Hari ini jam pertama adalah jam Matematika. Rasanya begitu malas. Matematika tuh sukanya nyari X, Y,,,,, teruss.. kenapa sih? Kalo mereka emang belum jodoh kenapa harus di cari-cari?? Toh kalo jodoh juga nggak akan kemana. Dan lagi, MTK tuh nyuruh-nyuruh buat nyederhanain bilangan, Kenapa sihh? Buat apa ngurusin urusan orang. Kalo mereka emang udah dateng dengan kemewahan yaudah.. mau di sederhanain kek gimana lagii.. capek deh :v

"Hari ini PRnya kerjakan Ulangan Harian paket 2 di kertas, beserta caranya besok di kumpulkan. Kalian boleh istirahat."

Tugas againn.. oh God please, kita capek :"v

Siang ini aku lebih memilih pergi ke perpustakaan bersama Rahma. Ya karena aku sedang malas ke kantin, melihat begitu banyaknya antrian siswa dan meja kantin juga sudah penuh. Aku mencari buku kumpulan puisi. Aku tak terlalu menyukai puisi, tapi terkadang aku juga tertarik, dan disini semua buku tampak membosankan kecuali satu buku kumpulan puisi di rak yang menggoda untuk dibaca.

"Emm baca ini aja deh." Kataku sambil mengambil sebuah buku puisi yang tinggal satu di rak buku itu.

"Lo mau baca bukunya?"
 
Deg, suara itu...

Aku membalikkan badanku untuk melihat siapa yang berbicara. Benar dugaanku. Dia...

"Eh emm.. iya. Lo juga mau baca?"

"Nggak usah, gue udah nggak mood. Buat lo aja bukunya."

"Kalo lo mau, kita bisa baca bareng."

Hati Ini Juga MilikmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang