TYB #12.b

5.3K 532 57
                                    

Lintang berhenti mendadak di tengah ambang pintu rumah bagian belakang. Dia menggeram keras kemudian. "Apa yang baru lo lakuin sih, Lin?" tanyanya pada diri sendiri. "Lo udah stres, Lin?!" tambahnya frustasi.

Jiwa waras cowok itu akhirnya kembali. Lintang menghentakkan kaki dengan emosi sebelum akhirnya berlari kencang untuk segera menyelamatkan Bintang yang beberapa detik lalu berniat dia celakai.

Sampai di sana Lintang langsung menyeburkan diri ke kolam, dan berusaha secepatnya menarik Bintang menuju pinggiran kolam.

"Lo udah gila?" maki Bintang pelan.

Wajah Bintang pucat dengan badan bergetar hebat. Dia mengeleng-menggelengkan kepala sangat tak percaya jika Lintang hampir saja menghilangkan nyawanya.

Setelah mendengar perkataan dan melihat sirat kemarahan wajah Bintang, Lintang menunduk penuh penyesalan.

"Untung lo balik," ucap Bintang lirih. "Kalau gue mati, hantu gue bakal bunuh lo balik. Karena gue udah bersumpah pas lagi tenggelem tadi." Diakhir perkataannya Bintang terbatuk, dan keluar air dari mulutnya.

"Ada apa ini?"

Lintang sendiri tiba-tiba diserang rasa takut begitu besar mendengar suara itu. Dia menunduk semakin dalam. Bintang pasti akan segera mengadukan perbuatannya barusan pada Robi.

"Kamu kejebur kolam?" tanya Robi dengan nada panik. Pria itu kaget setelah melihat kursi roda Bintang ada di kolam renang, dan badan anaknya itu basah kuyup.

Bintang tegang sendiri oleh pertanyaan ayahnya itu. Kalau ia jujur, Lintang pasti akan habis setelah ini.

"Bintang!" bentak Robi yang langsung membuat Bintang gelagapan, lalu refleks menganggukan kepala.

"Kenapa bisa?!"

"Aku..." Bintang melirik Lintang.

"Kamu kejebur, gara-gara dia, Bin?" Robi melirik Lintang curiga.

Bintang tak langsung menjawabnya. Dia perlu waktu sedikit untuk menentukan pilihan. Jujur atau nggak?

"Bintang!!!"

"Bukan, Yah."

Jawaban Bintang tentu membuat kaget Lintang. Perlahan dia mengangkat kepala, dan berani menatap dua orang yang berada di depan matanya itu.

"Beneran?"

"Iya, Yah. Bener." Kali ini gantian Bintang yang menunduk.

"Terus kenapa bisa, Bintang?!"

"Aku yang ceroboh, Yah."

"Astaga, LAIN KALI HATI-HATI!" omel Robi.

Bintang meringis ngeri.

"Awas aja kalau sampai kamu ulangi lagi."

Masih dalam tunduk, Bintang menggeleng pelan. "Nggak, Yah."

☆☆☆

Thank You Brother [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang