TTEEEEEEETTTTT!!!!!
Bel berbunyi, beberapa anak di kelas mengeluh, mereka menghentikan obrolan pagi mereka dan mengambil topi dari tas, upacara hari senin akan segera dimulai. Lisa berdecak kesal sambil menutup novel Agatha Christie yang sedang dibacanya, ia menaruhnya di kolong meja, mengambil topi dari tas lalu pergi ke lapangan bersama murid-murid lainnya untuk ikut upacara.
‘Aku benci hari senin’. Lisa mempertahankan posisi tegaknya sambil menghela nafas, di lapangan matahari bersinar menyilaukan, dan seperti biasa kepala sekolah hari itu memberi pidato panjang yang isinya tentang kebersihan lingkungan.
“Kamu lemes banget sih Lis, jangan gitu dong, eh nanti ajarin aku Kimia ya” kata Rani.
“Semua orang juga tau kalau aku paling benci yang namanya baris-berbaris dan buang-buang waktu dengerin basa-basi” kata Lisa, ia melipat tangannya, “iya nanti aku ajarin, istirahat aja ya? Biar gak jajan, kan hemat”
“Yeei makasih, emm... ngomong-ngomong Anna masih sakit ya?” tanya Rani.
“Nggak, hari ini dia udah mulai masuk”
“Eeehh beneran? Wah syukurlah ya”
Perkataan Rani disusul oleh suara tepuk tangan dari seluruh murid, Lisa yang tidak memerhatikan mencoba menengok ke arah depan, namun karena memang tingginya yang pas-pasan ia tak dapat melihat apa-apa.
“Itu loh, tentang lomba Queen Bee yang lagi ngetren dibicarakan orang, perwakilan sekolah ini jadi salah satu finalis yang bakal maju ketiga besar nanti” Rani menjawab pertanyaan Lisa tanpa ditanya.
“itu lomba semcam foto model gitu? Emang siapa perwakilan sekolah kita?”
“Alexa Miranda, kelas 12, cantik sih tapi aku nggak terlalu suka orangnya, dia semenjak terkenal jadi songong begitu” keluh Rani, “aku dulunya satu ekskul sama dia di Tari Tradisional, tapi sekarang dia keluar dan pindah ke Modern Dance”
“Ooh” Lisa menggumam pelan.
Sebenarnya sejak tadi jantung Lisa berdebar, ini hari yang bisa dibilang ‘agak’ spesial. Kenapa? Karena harusnya hari ini pemenang lomba film yang diikuti oleh ekskul teater sudah diumumkan. Mereka sudah selesai syuting minggu lalu dan hasilnya sudah dikirim sabtu kemarin jadi harusnya pengumuman pemenangnya sekarang kan?, ia senang filmnya berhasil diselesaikan tapi ia akan sedikit kecewa kalau tidak menang. Lisa menghela nafas.
Tepat setelah itu, suara tepuk tangan kembali bergemuruh, kali ini lebih ramai.
“Selamat kepada ekskul teater yang telah memenangkan lomba membuat film se-jawa barat dan menjadi juara pertama!! Untuk itu kepada perwakilannya diharapkan maju ke depan”
Lisa langsung terlonjak saat mendengarnya, ‘Menang? Juara pertama?’, ia bersorak girang dalam hati, ia tak peduli lagi skenario hasil analisisnya kemarin benar atau salah tapi yang jelas anak teater menang!.
“Waaahh! Kamu denger?? Selamat ya, Lisa!!” kata Rani dan disusul juga dengan ucapan selamat dari anak-anak lainnya.
“Ahaha makasih, tapi harusnya itu diucapkan untuk Anna sama anggota teater yang lain, aku Cuma menggantikannya di bagian akhir” balas Lisa lagi.
“Enggak juga kok”
Suara itu terdengar tiba-tiba dari belakang Lisa, dan Lisa langsung mengenali suara cowok itu dengan jelas setelah beberapa hari ini bersamanya, ia menoleh ke belakang.
"Angga?” balas lisa sambil berusaha terlihat seperti biasanya, “iya deh makasih, tapi ngapain kamu maju ke sini?”
“gue disuruh Mia ke depan buat ngegantiin Fitri nerima pialanya, katanya dia bosen difoto sama kepala sekolah”
KAMU SEDANG MEMBACA
Crimson B. Theater
Mystery / ThrillerAnnalise dan Annalisa. siapa yang tak kenal dengan mereka? sepasang Anak kembar dengan kepribadian yang berbeda, Anna yang pintar dalam seni dan Lisa yang pintar dalam eksak. kehidupan mereka sama seperti anak SMA lain yang penuh dengan warna.. ...