Sherlock Holmes (2)

2.8K 329 19
                                    

“Baiklah, kalau begitu tunggu hasilnya sekitar dua hari lagi, sampai nanti” kata Sherlock setelah pertemuan pagi itu selesai.

Kedua tamu itu membungkuk lalu pergi keluar pintu. Lisa bergegas membereskan cangkir teh yang ada di meja, namun sebelum ia pergi ke dapur Lisa teringat sebuah hal yang harus ia tanyakan.

“T..tuan Sherlock, bagaimana denganku? Kalau bisa aku ingin pulang secepat mungkin, apa anda sudah menemukan hotel tempatku menginap? Ah ya, aku tidak tahu kapan rombonganku akan pulang jadi... apa anda tahu dimana bajuku? Aku tak melihatnya dimanapun saat bangun”

“Oh tentu saja, ini berita bagus, aku sudah mendapatkan alamatnya kemarin dan sore nanti kita bisa pergi ke sana” kata Sherlock, “dan soal baju, aku mencucinya agar kau bisa memakainya sekarang, apa ada sesuatu yang penting di dalamnya?”

“di sana ada jadwal kegiatan perjalanan—“

“Ini maksudmu?” Firo ikut menimbrung percakapan, ia mengeluarkan selembar kertas lecek dari saku bajunya, “aku menemukannya saat mengganti bajumu dan mengambilnya agar tidak ikut tercuci, tapi aku lupa memberikannya lagi padamu hehe”

Lisa terdiam karena masih mencerna perkataan Firo barusan. ‘mengganti baju katanya?’ kalimat barusan itu tampak agak menggajal, ‘tunggu..., apakah maksudnya itu berarti cowok itu yang... mengganti bajuku saat tidur?’

“Kenapa?” tanya Firo yang heran melihat Lisa terdiam. Lisa tak mengubrisnya wajahnya semerah tomat.

“ah coba lihat, di jadwal ini, kepulangan kembali ke Indonesia tanggal.... eh? Ini kan tanggal kemarin..” Firo meneliti jadwal itu, sementara Lisa masih menatapnya dengan tatapan horor. “ahaha, berarti kau ketinggalan pesawat dong?”

Namun kata-kata tersebut tidak mendapat sambutan hangat dari Lisa.

BUUUUKKKKK!!!!,

“Aaaaarrgghh!! Kau sengaja kan?! Mengambil jadwalku! Dan sekarang bahkan aku tak bisa pulang karena ketinggalan pesawat!” teriak Lisa frustasi.

“Aku tidak tahu apapun tentang itu tau! Dan kenapa kau memukulku?!” Firo membantah.

“tapi ini semua salahmu! Aku ketinggalan pesawat! Dasar laki-laki cabul!”

“Apa?!”

“apalagi kalau bukan cabul namanya kalau mengganti baju seorang gadis saat tidur!? Aku akan menuntutmu ke pengadilan!”

“Sudah, sudah” Sherlock menengahi pertengkaran itu. “Hh.. kalian ini memang tak pernah akur, aku dan Lisa akan coba cek hotelnya sore ini dan memeriksa kedutaan untuk menjelaskan apa yang terjadi, jadi hentikan pertengkaran ini”

Masih dengan wajah merah padam Lisa berbalik, “aku akan bersiap siap, dan untukmu Firo, aku benar-benar masih belum memaafkanmu!”

“Baik! Siapa juga yang butuh maaf!”

.

“tapi pada akhirnya aku tak bisa mengejar ketinggalan, dan intinya aku terjebak di London selama dua bulan sampai mama menjemputku”

“Waw itu hebat sekali.. emm dan soal Firo, pertama kali bertemu dengannya pun sikapnya sudah seperti itu? Dan ia mengganti bajumu saat kau tidur? Ckck kurasa kita harus melaporkannya pada komisi perlindungan wanita dan anak-anak” Lucia berkata prihatin.

“Bukan salahku, guru yang menyuruhku, di eropa kan biasa saja kalau pria mengganti baju wanita dalam keadaan daruratm lagipula aku tidak berbuat apa-apa padanya kok! Siapa pula yang bernafsu pada wanita 13 tahun dengan dada rata!” Firo muncul dari balik kursi sambil membela diri.

Crimson B. TheaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang