After School (1)

3.8K 339 12
                                    

Siang itu ruang kelas IA 4 ramai karena guru B.Inggris tidak masuk, semua murid melakukan aktivitasnya masing-masing. Ada yang teriak-teriak, main uno, main di luar kelas, nonton film, main games, tidur. Tapi Lisa tidak melakukan semua hal di atas, ia melamun sambil menatap ke luar dari jendela disamping tempat duduknya.

Pikirannya menerawang jauh ke kilasan peristiwa 3 tahun yang lalu, peristiwa yang membuatnya tak bisa berhenti berfikir, suara-suara terngiang di kepalanya, suara pria itu, suara Anna..., Firo...

“Lisaa! Ngelamunin apa sih?? Bentar lagi kita pulang loh”

Rani teman sebangku Lisa membuyarkan lamunannya, Lisa mengucek-ngucek mata sambil menoleh dengan tatapan ‘ada apa?’

“Masa ada berita tentang lo sama Anna di internet, nih liat deh”

Rani menyodorkan Handphonenya kepada Lisa, di berita itu tertulis judul, ‘Sepasang Anak Kembar Berani Yang Berhadapan Dengan Perampok Bank’. Judul yang agak lebay sepertinya, tentu saja ia berhadapan dengan perampok itu,tapi kan sandera lain juga sama seperti mereka. Dan di sana ada foto Lisa dan Anna sedang berpelukan. Ia bersyukur bukan fotonya dan Angga yang ada di situ.

“Biarinlah, wartawan emang biasanya begitu” balas Lisa acuh.

“tinggal tunggu sebentar lagi dan lo bakal jadi artis dadakan kayak orang di iklan sonice, atau polisi yang suka joget itu, atau mungkin juga kayak si muridnya eyang subur*” Rani berkata sambil tertawa.

“ogah banget dah” Lisa merinding membayangkannya.

“Dan maaf kalau ini pribadi tapi gue mau tanya....” Rani sekarang menatap Lisa dengan raut wajah serius, “apa hubungan lo sama Angga?”

Pertanyaan itu nyaris membuat Lisa menahan nafas untuk sesaat, jantungnya tiba-tiba berdebar dan ia menatap Rani dengan wajah sedikit bingung.

“kami teman biasa.., hubungan kami nggak seperti yang kamu pikirin”

“Tapi pas kejadian itu katanya dia meluk lo sampai hampir nangis, bahkan yang itu juga ada di berita”

“Ya ampun... berita macam apa sih itu, aku gak ada hubungan apa-apa selain temen”

“temen apa temen?”

BRAAAAKKKKKKK...

“Ada Lisa nggak?? PENTING!!”

Satu lagi orang yang datang untuk menemui Lisa, kenapa hidupnya yang tenang jadi begini sih? Lisa menengok ke arah pintu kelas yang dibuka secara tiba-tiba itu. Angga berdiri di sana, Lisa hanya menghela nafas sambil mengangkat tangan untuk memberitahukan keberadaannya.

“Lisa, ayo pergi dari sini sekarang juga!” katanya sambil menarik tangan gadis itu.

Lisa hanya bisa melongo mendengarnya. Oke ini parah, ia mengajaknya kabur sebelum bel berbunyi di hadapan para murid lainnya. Lisa bisa melihat tatapan murid lain yang tampaknya akan mulai ber-Cie-cie lagi.

“Nggak mau Angga, lepasin, kita belum boleh keluar” balas Lisa lagi. Lagian apa maksudnya ‘ayo pergi dari sini sekarang juga?’ emangnya mereka mau kawin lari apa?

“Duh... lo tuh keras kepala banget sih, tadi di depan gue ngeliat wartawan banyak banget, lo pasti bisa nebak tujuan mereka ke sini kan?”

“Wartawan?”

“Iya, Anna udah nunggu di depan kelas, makanya ini tinggal lo yang belum siap”

Sepintas terbayang di otak Lisa kalau wartawan yang bejibun itu datang dan mewawancarainya, ia tidak akan pernah mendapat ketenangan hidup lagi, atau mungkin lebih parahnya orang-orang akan menyamakannya denga para artis dadakan seperti yang dikatakan Rani barusan, Oh tuhan.... apa yang harus ia lakukan?

Crimson B. TheaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang