Who's the next Alice? (1)

3.7K 318 32
                                    

"Lisa? lo mau kemana?"

"ka.. kakak?"

Pagi ini di depan Anna terlihat Lisa sedang berdiri di depan cermin, ia memakai setelan untuk pergi. wajahnya sedikit terkejut saat Anna menghampirinya. Anna hanya geleng-geleng kepala melihat rambut adiknya yang masih belum teratur.

"lo mau nge-date?" tanya Anna lagi sambil mengambil sisir di depan Lisa, "masih berantakan nih, kalau mau nge date yang rapih dong"

"nggaklah, Lisa mau pergi diskusi" Lisa membiarkan Anna menyisir rambutnya"

"nggak biasanya lo mau diajak pergi pas weekend, pasti lo disuruh mecahin hal-hal aneh lagi, kemarin aja lo pulangnya malem. Gue nggak akan ikut campur sih, tapi kalau bisa jangan libatin diri sama hal yang berbahaya lagi" Anna menaruh kembali sisir itu.

"iya, kalau gitu Lisa berangkat dulu”

"hati-hati, jangan lupa bawa kunci rumah, gue juga nanti siang mau pergi"

Selesai memakai sepatu Lisa pun pergi membuka pintu, ia menoleh ke arah Anna yang sedang menonton televisi dan terdiam untuk beberapa saat.

"kenapa Lis? ada yang ketinggalan?"

"ng.. nggak ada kok, aku berangkat" kata Lisa setelah tersadar dari lamunannya.

Pintu rumah pun tertutup.
.

"ahahaha, kamu kebanyakan mikir nona detektif, besok kan hari sabtu” Firo menyentil dahi Lisa, wajah gadis itu mulai memerah karena malu, “hmm.. gimana kalau hari senin aja?”

"jangan! pokoknya hari senin aku pengen semuanya berakhir" protes Lisa, kontan itu membuat semua yang ada di sana terdiam. Lisa menutup mulutnya, melihat reaksi yang lain, Lisa tahu ia telah mengucapkan hal yang sebaiknya tidak diucapkan sekarang.

"apa maksudnya  menyelesaikan semua hari senin?, kau sudah tahu pelakunya?" Lucia memicingkan mata.

"apaaaa? Lisa kau curangg.. aku belum tahu apa-apa" Firo menguncang-guncang bahu Lisa.

"belum pasti tapi yang jelas dia ada hubungannya dengan kasus 3 tahun lalu... aku mulai curiga dia pelakunya tapi.. nanti kuceritakan"

“kalau benar dia pelakunya berarti kita harus bikin persiapan buat nangkep dia kan?" Angga bertanya.

"mungkin, aku tak tahu makanya aku ingin membicarakannya, eh.. apa besok tante Lucia bisa?"

"wahh.. maaf, besok dan minggu aku ada pekerjaan" Lucia berkata sambil tersenyum, "lagipula kurasa kau tak akan membutuhkanku lagi, kau janjian dengan dua cowok itu saja"

Lisa menatap Firo dan Angga bergantian, entah kenapa ia ragu semuanya berjalan mulus kalau dengan dua cowok itu. Ia punya beberapa kenangan buruk bersama Firo saat menyelidiki kasus di London untuk membantu Tuan Sherlock, dan sekarang ditambah Angga pula. Kira-kira apa yang akan terjadi ya? Lisa bergidik.

“hhh…. Terserah deh” Lisa bergumam.

“Oke! Kalau begitu sudah diputuskan besok!, bagaimana kalau kalian sekalian datang ke pertunjukan sulapku besok? Kita bisa membicarakannya setelah itu selesai” kata Firo bersemangat, ia menepuk pundak Lisa dan Angga.

“kalau aku tidak mau bagaimana?” Lisa menyingkirkan tangan Firo dari pundaknya.

“ahaha, gampang saja, kau tak akan mendapat tumpangan lagi untuk bertemu Tante Lucia, juga tumpangan untuk pulang” Firo tersenyum polos. Lisa menepuk dahinya menyadari hal itu, cowok satu ini kelihatannya polos tapi sebenarnya cukup licik.

Crimson B. TheaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang