Masa muda, masa dimana raga masih kuat berdiri. Fisik masih kuat berlari. Mata masih nyalang menatap hari. Tapi masa ini banyak disiakan oleh manusia. Seakan malaikat maut tidak mengunjunginya setiap hari.
Tahukah? Siapa yang paling rutin mengunjungi kita? Malaikat izrail. Sebagaimana Hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas ra bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Bahwa malaikat maut memperhatikan wajah manusia di muka bumi ini 70 kali dalam sehari. Ketika Izrail datang merenungi wajah seseorang, didapati orang itu sedang bergelak-ketawa."
Maka berkata Izrail: ‘Alangkah herannya aku melihat orang ini, padahal aku diutus oleh Allah untuk mencabut nyawanya kapan saja, tetapi dia masih terlihat bodoh dan bergelak ketawa’.”
Malaikat Izrail sama rata mengunjungi setiap umat manusia. Tidak muda, Tidak tua. Semua dia kerjakan sebagaimana perintah Allah.
Lalu apa yang membuatmu congkak perihal umur yang panjang? Lalu apa yang membuatmu tenang dengan menyia - nyiakan masa mudamu tanpa mengingat ajal?.
Sesungguhnya manusia hanyalah kumpulan hari - hari. Nafasnya dihitung oleh detik dan menit. Tapi apa yang membuat kita begitu tenang sedangkan dunia ini hanyalah perantauan. Yang semakin menjauh dengan akhirat semakin mendekat.
Jangan sia - siakan waktu sehatmu, jangan sia - siakan waktu mudamu. Kita tidak tahu kapan raga ini lumpuh tak mampu melawan maut. Kita tidak tahu rahasia di balik waktu juga hari. Kita tidak tahu dimana penghujung hidup kita itu menanti.
Angin shubuh itu menggoyangkan daun jambu di halaman kediaman Riko. Ardi dan Aldi yang menginap sedang menangis mndengarkan tausiyah pagi dari Raiz.
Sahabatnya itu bersila di depan dengan suara yang menghentakan kesadaran mereka.
Tidak ada jadwal kuli panggulnya hari ini. Raiz memanfaatkan waktu untuk memberikan siraman rohani kepada sahabatnya juga dirinya sendiri."Pegang tanganku saudaraku, bantu aku merangkul nilai - nilai islam seperti para pemuda zaman dahulu. Tidak ada ketenggangan waktu. Tidak ada masa pencarian jati diri. Disaat kita mulai bernafas dan baligh setiap apa yang kita lakukan sudah tercatat oleh malaikat yang tidak akan menentang perintah Allah swt. Ia menuliskan dengan jelas apa yang kita lakukan tanpa sedikitpun menambahi atau mengurangi. Apa yang membuat kita begitu santai? Sedangkan masa muda ini akan menjadi pertanyaan kelak di akhirat. Bergegaslah saudaraku, Waktu tidak pernah berjanji menunggu taubat kita. Buka hatimu untuk menerima kesempatan pengampunan dari Allah, Raihlah, genggam erat dan istiqomahlah."
Raiz menatap mata teman - temannya yang sudah basah oleh air mata. Bergetar hati mereka, menciutlah kesombongan mereka. Tersungkur ego mereka. Iman itu menelusup. Masuk ke dalam hati yang lama buta oleh masa muda yang kata mereka masa berfoya - foya dan pencarian jati diri.
Sedangkan jati diri kita sudah dibentuk saat Allah meniupkan ruh kedalam ragamu yang kecil.
Hanya saja kita terlalu angkuh mengukur segala sesuatu. Mengukur kesempatan hanya dikarenakan kulit yang kencang. Pundak yang kokoh.Dipastikan umur itu panjang membentang tanpa tahu maut itu mengintai setiap menitnya di hidup tanpa memandang segala sesuatu yang menjadi tolak ukur manusia.
"Yaa muqolibal quluub tsabit qolbiy 'ala diinik." "Wahai dzat yang maha pembolak balik hati, teguh kanlah hatiku di atas AgamaMU."
KAMU SEDANG MEMBACA
Found You #ZahRaiz
Spiritual[COMPLETED] Muhammad Raiz seorang anak muda yang mengaku dirinya sebagai anak munafik di keluarganya. Zahra Nurazizah seorang perempuan shalihah yang mondok dipesantren. Dikejutkan dengan pertemuannya yang tiba-tiba dengan lelaki yang jauh dari eks...