Regretted

8.3K 678 12
                                    

Aku beranjak dari tempatku dan berniat pergi keluar dari kamarku.

Awalnya aku berniat keluar untuk mencari makanan yang dapat mengisi perutku.

Tapi sesaat aku mengurungkan niatku.

Detik berikutnya suara pintu tertutup terdengar sedikit jelas di telinga.

Begitu juga langkahan kaki yang mulai mengisi telingaku.

Insting untuk kabur langsung muncul memenuhi otakku, aku berniat kabur tapi badanku tidak menurut.

Sial, disaat seperti ini kenapa badanku tidak berfungsi?!

Suara pintu mulai terdengar.

Reflek aku menatap lurus kedepan, menatap Jungkook dengan penampilan berantakan.

Baju sweater hitamnya yang enggak beraturan, rambut surai hitamnya yang sangat berantakan sekaligus keringat bercucuran dari dahinya.

Menambah kesan sedikit seksi..?

Astaga, sadarlah Park Hyerin! Sejak kapan otakmu menjadi seperti ini?

Untuk sementara mata kami saling melakukan kontak, seketika aku tenggelam dengan iris mata coklat miliknya.

Jujur saja matanya emang indah.

Bahkan kurasa matanya jauh lebih indah dari gadis manapun. Yah, termasuk aku.

Mataku mengerjap bentar sadar akan tingkahku barusan dengan segera aku memutuskannya.

"Neo yeogiseo mwohae?" Tanyaku dengan setenang mungkin. (Apa yang kau lakukan disini)

Dalam beberapa detik ia tidak menjawab pertanyaanku, seperti orang bodoh aku kembali menatapnya.

Cowok itu. Berdiri dengan raut wajah datar, posisinya masih sama persis.

Dengan sabar aku menunggu Jungkook berbicara.

Dan perlahan beberapa detik kemudian ia berbicara.

"Besok aku tidak sekolah. Beritahu kepada guru."

Nada suaranya terdengar sedikit serak, seolah tenggorokannya seperti sedant kesakitan.

"Kau besok tidak sekolah? Kenapa?"

"Tidak usah kepo. Aku punya alasan tersendiri."

Diam-diam aku memutar mataku, emang salah kalau aku bertanya seperti itu?

Lagipula setidaknya aku harus mengetahui alasannya.

"Setidaknya berikan alasanmu agar aku dapat memberitahu guru."

"Bilang saja aku sakit."

Setelah selesai berbicara, badannya berbalik dan pergi begitu saja dari kamarku.

Padahal aku masih ingin bertanya sesuatu kepadanya.

Aku menutup pintuku dan menghampaskan badan ke kasur.

"Besok ia tidak sekolah? Omo!" Badanku mengubah posisi menjadi duduk.

Senyumanku langsung mengembang lebar, dalam sejarah hidupku baru kali ini aku tersenyum lebar seperti ini.

I'm free!

###

Rasanya aku sungguh tidak percaya kalau serigala itu tidak datang kesekolah.

Biasanya ia yang paling rajin masuk kesekolah, seumur hidup aku mengenalnya.

Baru kali ini ia tidak pergi kesekolah.

Bad Destiny [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang