Part 14

340 26 2
                                    

Happy reading 😘




Fira langsung memasang wajah garang saat tau disebelahnya ada Zidan.

"Ngapain lu disini??" tanya Fira datar

"Gua cuma mau minta maaf atas kejadian kemarin" ucap Zidan tulus

"Hm" ucap Fira acuh

"Zidan Malik Ibrahim panggil aja Zidan" ucap Zidan sambil mengulurkan tangan

"Zhefira Faiha Angkasa terserah mau panggil apa" balas Fira datar sambil menangkupkan kedua tangan di depan dada

"Nama kita sama-sama dari 'Z' ya jangan-jangan jodoh.Gua panggil Zeze ya" ucap Zidan sambil tersenyum (zeze dibaca zizi ya :v)

"Terserah" balas Fira acuh

"Lu itu lucu ya,cuek.Tapi gua suka,semoga kita bisa lebih deket" ucap Zidan tersenyum sambil mengusap kepala Fira lalu melenggang pergi

"Dasar cowo gk sopan, sembarang elus-elus kepala gua belom pernah ke sleding gir lu ya" gerutu Fira pada Zidan yang pasti tak didengar

"Dia siapa Ra??" Tania yang dari tadi hanya menjadi penonton kini membuka suara

"Makhluk pluto yang nyasar ke bumi'' jawab Fira asal

"Serius aku Ra" ucap Tania menuntut

"Cowo yang kemarin ganggu,yang membuat dahi ku seperti ini" ucap Fira

"Kenapa gk bilang dari tadi sih,kan kalo aku tau bakalan aku lempar sepatu" tutur Tania

"Hush,sembarangan aja kamu.Oh iya pulang sekolah kamu ada acara gk??" tanya Fira

"Pulang sekolah mau temenin mama belanja bulanan,emang kenapa Ra?" Tania balik bertanya

"Oh gitu ya,tadinya aku mau ajak ke toko buku" Fira menjawab

"Lain kali ya Ra,kamu dadakan sih kaya tahu bulet" ucap Tania cengengesan

"Iya,kamu udah selesaikan makannya? Balik kelas yuk" ajak Fira

"Udah,Yuk ke kelas" ucap Tania

Mereka pun kembali ke kelasnya melanjutkan perjalanan.Sepulang sekolah Fira berjalan sendirian menuju parkiran sekolah untuk mengambil motor nya.

"Zeze!!" teriak seseorang dari arah belakang

Fira pun menoleh kebelakang,dilihatnya Zidan tengah berlari ke arahnya

"Mau pulang?" tanya Zidan setelah berada disamping Fira

"Iya" jawab Fira "pake nanya lagi" tambahnya dalam hati kemudian melanjutkan langkah kakinya diikuti Zidan

"Mau gua anter?" tanya Zidan

"Gk" jawab Fira datar

"Kenapa?" tanya Zidan

"Karena lu bukan mahram gua daan gua bawa motor" ucap Fira sambil menaiki motornya "minggir lu,ngalangin tau gk" lanjutnya

Zidan pun menepi membiarkan Fira mengeluarkan motornya dari tempat parkir

"Gua duluan ya Assalamualaikum" ucap Fira langsung melenggang pergi

"Wa'alaikumussalam hati-hati" ucap Zidan setengah berteriak agar didengar Fira
"Gua pasti bisa dapetin lu" batin Zidan

Sementara Fira menelusuri jalan dengan kecepatan sedang.Sesampainya di depan toko buku Fira memarkirkan Motornya didepan toko buku itu.
Toko buku yang tidak terlalu luas tapi nyaman

Fira mengedarkan pandangannya ke penjuru ruangan kemudian pandangnnya terjatuh pada salah satu rak buku dengan deretan novel remaja.
Fira pun melangkahkan kakinya ke arah rak buku itu,dia melihat-lihat deretan buku yang tersusun rapi di rak itu,dia mengambil salah satu buku di rak dan membaca sinopsinya

"Ternyata memang semua cewe sukanya kisah cinta cintaan ya" ucap sebuah suara

Fira menolehkan kepalanya ternyata suara itu berasal dari Haikal yang menggenggam sebuah buku.

"Gk juga sih" ucap Fira acuh

"Itu buku yang lu pegang kan tentang kisah cinta" ucap Haikal

"Trus masalah?" balas Fira

"Ya gk sih,kenapa cewe kalo baca novel selalu ingin akhir yg bahagia?padahal semua kisah itu hanya membuat mereka berkhayal" tanya Haikal

"Karena tidak ada perempuan yang ingin kisah cintanya berakhir menyedihkan,soal berkhayal semua orang pasti pernah berkhayal memiliki pasangan hidup yang mencintainya dan menjalani kehidupan dengan bahagia walaupun pada kenyataannya ekspektasi tak seindah realita" papar Fira

Haikal tercenung dengan jawaban Fira kemudian memasang kembali wajah datarnya kemudian menyodorkan buku yang iya pegang pada Fira kemudian Fira mengambilnya

"Nih coba baca ini jangan percintaan terus yang lu baca,kita boleh berkhayal tapi ingat saat kita berkhayal maka tanpa kita sadari kita akan berharap,dan saat harapan lu gk sampai itu menyakitkan" papar Haikal

"Grafologi" ucap Fira heran

"Iyap,Grafologi.Membaca kepribadian seseorang melalui tulisan tangan" ucap Haikal "itu udah gua bayar,lu baca aja" lanjutnya

"Nanti gua baca,thanks" ucap Fira datar

"Soal tadi pagi maafin gua ya,bukannya gua gk ngehargain masakan nyokap lu.Tapi rasanya tidak pantas mendapatkan sesuatu dari seorang ibu yang tulus hanya karena menolong anaknya" papar Haikal

"Iya,tapi lain kali lu jangan gitu, bisa kan lu anggap makanan itu dari ibu lu jadi lu harus hargain" ucap Fira

"Gk bisa,karena nyokap gua gk seperti nyokap lu" ucap Haikal

"Maksudnya??" Fira bertanya

Haikal hanya mengendikan bahu lalu melenggang pergi dari hadapan Fira

"Tidak jelas" batin Fira

Fira pun menuju kasir untuk membayar novelnya kemudian keluar dari toko buku dan pulang ke rumahnya.

Di tengah jalan Fira menghentikan motornya di depan gerobak martabak manis dan memesan satu martabak keju kesukaan Diana mamahnya.

"Mas,martabak kejunya satu ya" ucap Fira pada pedangang martabak

"Siap neng,duduk dulu" ucap si penjual martabak

Fira punduduk disalah satu kursi plastik yang disediakan.

Ponsel Fira berbunyi terdapat panggilan dari Reza,Fira pun segera mengangkatnya

"Kamu dimana??" tanya Reza dari sebrang telpon

"Assalamualaikum,udah nyerocos aja sampe lupa salam.Aku dijalan lagi beli sesuatu" jawab Fira

"Wa'alaikumussalam,hehe maaf maaf abisnya kamu belum pulang jam segini" ucap Reza

"Kan Fira udah bilang mau ke toko buku bang" ucap Fira sambil melihat jam yang menunjukan pukul 5.24

"Oh iya lupa,yasudah hati-hati" ucap Reza

"Dasar jomblo,iya bang Assalamualaikum" ucap Fira langsung mematikan sambungan telpon sebelum kakaknya menjawan

Destiny [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang