Part 18

327 26 0
                                        

"Iya karena menerka selalu bareng" ucap Haikal asal
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Iyalah namanya juga kembar,pasti sering bareng lah" ucap Fira malas

"Nah itu lu tau" balas Haikal

Fira hanya memutarkan bola matanya

"Dari sikap lu,lu itu sayang banget ya sama mereka??" tanya Fira

"Pertanyaan lu ambigu,semua kakak pasti sayang lah sama adiknya.Pasti kakak lu juga sayang kan sama lu?" Haikal balik bertanya

"I..iya sih tapi dari image lu yang seorang cold boy,kayak gk mungkin seorang Haikal Argani Anindito respect banget sama anak kecil" tutur Fira

"Cold boy heh?? Gua gk ngerasa gua itu cowo dingin.Inget ya kata pepatah don't judge book by its the cover" ucap Haikal

"Dih gk sadar diri,lu kan manusia es" ledek Fira

"Lu gk percaya kalo gua bukan cowo dingin?? Sini gua buktiin" Ucap Haikal lalu mengambil tangan Fira dan menempelkan ke keningnya,reflek Fira memukul Dahi Haikal.

"Aawww" ringis Haikal

"Eh maaf maaf,lu sih main pegang pegang tangan orang seenak jidat.Sakit ya??" ucap Fira dengan raut khawatir

"Yee gua kan mau buktiin,kalo gua bukan cowo dingin.Engga sih orang cuma mau liat muka panik lu"  Haikal terkekeh diakhir ucapannya

Fira yang mendengar itu langsung mencubit lengan Haikal dengan kencang

"Aww sakit Zhe" Haikal meringis

"Alah paling pura-pura" ucap Fira

"Zhefira bisa panik juga toh" goda Haikal sambil mencolek hidung Fira tapi langsung ditepis

"Bisa lah,lu pikir gua tidak punya perikemanusiaan" ucap Fira

"Lu kan cewe dingin datar" ucap Haikal

"Bales perkataan gua heh??" ucap Fira

"Engga sih,perasaan mu saja" ucap Haikal

"Pendusta kau nak" ucap Fira

"Gua kira lu gk bisa becanda Zhe" kekeh Haikal

"Ya seperti yang lu bilang don't judge book by its the cover" ucap Fira

"Kal,ayo pulang rapatnya sudah selesai" ucap suara wanita menghampiri "Siapa ini kal??pacar kamu?? lanjut wanita itu melihat Fira.

"Eh bukan tante,saya Zhefira temen sekelas Haikal" ucap Fira setelah mencium punggung tangan ibu Haikal

"Oh,kirain pacarnya Haikal.Siapa tau jadi menantu tante" ucap Marissa ibu Haikal

Fira hanya memasang senyum canggung menanggapinya.

"Raina,Rayhan ayo pulang" ucap Haikal memanggil adiknya untuk menghilangkan suasana canggung.

Rayhan dan Raina pun menghampiri Haikal

"Ayo kita pulang" ucap Haikal

"Ayo,Kakak cantik aku pulang dulu ya" ucap Raina

"Iya sayang,hati-hati ya" ucap Fira kemudian mencium pipi Raina

"Aku juga kakak" ucap Rayhan

"Iya kamu juga" ucap Fira kemudian mencium pipi Rayhan

"Masih kecil udh genit nih" ucap Haikal
"Gua balik duluan Zhe" lanjut Haikal kemudian memegang kepala Fira

"Iih rese lu,emangnya gua anak kucing.Iya hati-hati" ucap Fira

Haikal terkekeh, kemudian menggandeng tangan dua adiknya,saat ibunya ingin mengambil Rayhan dari gandengan Haikal,Haikal menghindarkan tangannya

"Biar saya saja" ucap Haikal

Ibunya hanya bisa meng'iya'kan perkataan anaknya

"Kaya ada masalah" batin Fira

"Tante pulang duluan ya" ucap ibu Haikal

"Iya Tan" ucap Fira

Haikal dan keluarganya pun pergi dari hadapan Fira,tak lama Mama dan Papa Fira datang

"Ayo sayang kita pulang" ucap Arkan

"Ke toko ice cream ya Pah" pinta Fira

"Iya mas,aku juga pengen ice cream" ucap Diana

"Okelah kalo begitu" ucap Arkan

Mereka bertiga menuju parkiran dan langsung melenggang pergi keluar dari gedung sekolah setelah mengambil mobil di parkiran.

Mereka berhenti di sebuah kedai ice cream yang cukup ramai.


Next chapter

Destiny [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang