" Lepaskan aku! Kumohon, lepaskan aku!"
Teriakan nyaring dari seorang gadis yang duduk diatas kursi sofa. Kedua tangannya dan kakinya terikat. Ia merontak sekuat mungkin berharap tali yang mengikat kedua kaki dan tangannya dapat terlepas. Usahanya berhasil. Tali yang mengikat lengannya mulai mengendor. Secepat itu juga, Pria yang sejak tadi duduk memperhatikannya dari kejauhan langsung menahan tangannya.
" Sayang. Ku mohon. Jangan lakukan ini padaku." Pinta gadis itu sambil menatap penuh harap pada pria yang dicintainya.
Pria itu hanya menatapnya datar dan tidak berniat menjawab. Pria itu menggangguk pada Sang Dokter memberi izin untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh Dokter itu. Dokter tersebut mengarahkan jarum suntik pada lengan gadis itu dengan gemetar. Ia merasa tidak rela harus melakukan itu. Tapi apa boleh buat. Nyawanya akan terancam jika tidak menjalankan perintah dari pria itu.
" Jangan! Aku tidak mau! Sayang, Aku tidak mau begini!"
Dokter itu menyuntikkan cairan obat tenang yang membuat rontakan gadis itu perlahan mulai melemah.
" Lakukan sekarang, Dokter." Perintah pria itu.
" Tapi, ini melanggar aturan kami sebagai dokter" Sang Dokter tersebut menatap iba pada gadis itu.
" Lakukan." Ujar pria itu dengan mengarahkan sebuah pistol ke hadapan Dokter itu.
Dokter itu terkejut saat menatap pistol asli yang saat ini mengarah padanya. Keringat dingin bercucuran hingga jas praktek milik dokter itu sedikit lembab. Dengan tangan gemetaran, Ia mengambil liontin jam hipnotisnya. Ia tidak mau salah langkah dan membuat keluarganya kehilangan sosok dirinya. Dokter itu dengan terpaksa memperlihatkan jam hipnotis dihadapan gadis itu.
" Anda mulai mengantuk.. tidur.. tidur.. mata anda mulai berat.. tidur .." Ujar sang dokter.
" Tidak.. saya.. tidak.. mengantuk.." Gadis itu menyangkal walau matanya semakin memberat hingga tidak sadar ia sudah memejamkan matanya.
" Maafkan aku, Sayang. Ingatlah selalu kalau aku sangat mencintaimu." Ungkapan cinta pria itu adalah hal terakhir yang ia dengar sebelum kesadarannya mulai menghilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
His Lover (Mafia Series)
Romance(18+) Mata itu.. Selalu membius dan menghanyutkan setiap aku menatap kedalamnya. Mata itu.. Selalu memperlihatkan sorot kerinduan yang tidak ku pahami. - Achilla Camile Peterson Private secara acak !! Silahkan difollow terlebih dahulu untuk kenyaman...