Update! Yeayy !~
Happy Reading ^^
Dalton membawa Chilla ke restoran bintang lima yang telah ia reservasi jauh sebelum ia datang kemari. Sebuah restoran dengan private room yang bernuansa romantis dan klasik. Chilla duduk di kursi yang ditarik oleh Dalton dan melihat pria itu melangkah kekursi yang berada dihadapan nya. Chilla mengerutkan keningnya saat salah seorang pelayan menyalakan lilin - lilin putih yang berada ditengah meja.
" Ini bahkan masih belum malam." Ujar Chilla saat pelayan - pelayan telah selesai menyajikan makanan dan keluar dari ruangan.
" Tidak ada aturan yang mengatur candle light hanya boleh dimalam hari" Jawab Dalton seraya mengiris daging steak yang ada dipiringnya menjadi potongan - potongan kecil.
" Kalau begitu apa sebutan untuk ini? Candle light lunch?" Chilla terkekeh sendiri dengan kata - katanya.
" Boleh juga." Seruan Dalton membuat Chilla menahan senyumnya, terlebih saat pria itu menukar piring berisi daging steak Chilla yang belum tersentuh dengan piring daging steak Dalton yang sudah dipotong rapi.
" Thanks." Chilla mengucapkan terimakasih dengan kedua pipinya yang memanas melihat sikap Dalton yang menurutnya sangat gentle.
Mereka menikmati hidangan dengan di latar belakangi oleh alunan musik romantis. Sesekali, Chilla mencuri pandang pada Dalton lalu pria itu akan tersenyum mengetahui gelagat Chilla. Chilla dapat merasakan dadanya yang berdebar hanya dengan menatap wajah dan senyuman pria itu.
' Sepertinya ia telah jatuh hati pada Dalton.'Chilla tersenyum malu sambil menyuap potongan irisan daging kedalam mulutnya.
" Habiskan makananmu lalu kita pulang." Kata Dalton dan Chilla menggangguk nurut.
~
Mobil yang mereka naiki kembali bergerak menuju tempat yang dimaksud Dalton. Dalton melirik kesamping dimana Chilla yang tengah ketiduran dikursi penumpang. Tangan kiri Dalton mengusap lembut pipi Chilla, membuat tidur gadis itu sedikit terganggu dan menggeser posisi nya menjadi lebih nyaman dan kembali terlelap. Sepertinya Chilla kekenyangan jadi sekarang tertidur nyenyak.
Dalton menoleh kembali kedepan jalan. Saat ini ia akan menyetir mobil mereka ke tempat yang akan disukai oleh Chilla, Tempat yang menyimpan kenangan mereka. Pikiran Dalton melayang ke masa - masa pertama kalinya ia mengenal Chilla. Pertemuan mereka tidak bisa dikatakan normal tapi Dalton cukup menyukainya.
Flashback
Lima buah mobil melesat bagai angin dijalanan Kota Italia. Mobil - mobil itu mengejar mobil hitam berada diurutan terdepan yang berusaha melarikan diri dari kejaran mobil - mobil dibelakangnya. Seseorang dibalik kemudi mobil hitam itu menancap gas menerobos lalu lintas dengan kencang saat sebuah truk melintas dari samping. Ia adalah Dalton yang berhasil lolos dari kejaran karena truk pengangkut barang itu menghalangi jalan mobil - mobil yang mengejarnya.
Dalton meneruskan perjalanannya dan mencari tempat persembunyian sementara. Ia memelankan mobilnya memasuki sebuah kota terdekat. Kota itu masih sangat ramai dimalam hari karena akhir pekan. Ia memarkirkan mobilnya disebuah gang gelap lalu menutup tubuh mobilnya dengan sebuah matras tua sebelum melangkah meninggalkan mobilnya.
Dalton melangkah ditrotoar menikmati malam akhir pekan yang tersisa dua jam sebelum pergantian hari dan melihat beberapa pasangan yang berhaluan disekitarnya. Ia melihat pasangan - pasangan itu memasuki ruang theater yang berada diseberangnya. Theater adalah tempat terakhir yang ingin Dalton kunjungi. Tempat yang romantis untuk pasangan tapi tidak untuk dirinya. Menurutnya tempat itu tempat yang membosankan dan penuh dengan drama. Ia baru akan melangkah lagi saat matanya menangkap dari kejauhan mobil - mobil yang mengejarnya telah tiba di Kota.
KAMU SEDANG MEMBACA
His Lover (Mafia Series)
Romance(18+) Mata itu.. Selalu membius dan menghanyutkan setiap aku menatap kedalamnya. Mata itu.. Selalu memperlihatkan sorot kerinduan yang tidak ku pahami. - Achilla Camile Peterson Private secara acak !! Silahkan difollow terlebih dahulu untuk kenyaman...