Part 14.1 - The Party

12.4K 655 8
                                    

Hi,
I'm back with a new update

Maaf ya.. Baru bisa nulis segini

Btw, jangan lupa vote yaa..

Hehe..

Happy reading ^^


Dalton melihat Chilla yang berkeliling seorang diri dari kejauhan. Tatapan dan pikirannya tidak pernah lepas dari gadis itu sejak ia mengenalnya satu setengah tahun lalu hingga masalah demi masalah yang terus berdatangan membuat Dalton terpaksa berpisah dan menyembunyikan Chilla ditempat yang aman.

" Dalton." Chilla yang menyadari keberadaan Dalton di gazebo taman melangkah mendekati pria itu.

" Aku mencarimu. Aku dengar dari pelayan kau ada disekitar sini." Ujar Chilla dengan kedua tangan memilin ujung dress bunga – bunga yang ia kenakan.

"Kenapa mencariku?" Tanya Dalton.

" Aku..." Chilla merasa gugup. Sebenarnya ia juga tidak tahu kenapa ia mencari Dalton. Apa ia sanggup mengatakan kalau ia merindukan pria itu setelah tidak melihat sosok pria itu seharian.

" Dalton." Suara Enrico menginterupsi membuat Chilla terselamatkan oleh pertanyaan Dalton yang kini fokus menatap Enrico yang sedang melangkah mendekati mereka.

" Undangan ulang tahun ketua keluarga Fischetti"

'Undangan' batin chilla.

Chilla melihat Enrico mengulurkan sebuah undangan berwarna perak. Dalton menyambut undangan itu dan membaca sejenak sebelum membalikkan lagi undangan itu ke tangan Enrico.

" Aku tidak tertarik." Dalton menolak memandang Enrico.

" Kau harus pergi. Sebagai seorang Capo, kau harus hadir. Ini bukan sembarang acara yang bisa digantikan oleh Jan." Enrico memberi nasehat.

Dalton mendengus kesal. Ia benci jika harus hadir diantara pesta keluarga. Tetapi melihat binar harapan dimata Chilla membuat ia berpikir ulang lalu mengambil lagi undangan di tangan Enrico dan pergi dari gazebo.

" Berubah pikiran?" Enrico tersenyum mengejek membiarkan Dalton menjauh lalu ia menatap Chilla yang masih terdiam disampingnya.

" Sebaiknya kau siap –siap. Dalton akan pergi ke pesta itu." Enrico tersenyum sekilas sebelum melangkah menyusul kepergian Dalton.

~

Sesuai dengan permintaan Enrico, Chilla bersiap – siap dengan dibantu oleh beberapa pelayan pribadinya. Ia mengenakan sebuah gaun off shoulder berwarna biru gelap yang memperlihatkan lekuk tubuhnya. Rambut pirangnya dikepang kesamping, sengaja memperlihatkan anting – anting mutiara yang ia gunakan. Ia memoles makeup sederhana sebelum menutup acara berdandannya dengan polesan lipstick merah pada bibir ranumnya.

" Sudah siap?" Suara berat Dalton membuat Chilla menoleh dan mendapati Dalton yang sedang bersender di kusen pintu entah berapa lama.

" Sudah." Chilla bangun dari kursi, memakai heels sepuluh cm dan mengambil clutch berwarna silver yang diletak diatas tempat tidur.

Chilla melangkah menghampiri Dalton yang berdiri dikusen pintu. Dalton menatap Chilla lekat. Dalton terpesona lagi dan lagi terhadap kecantikan Chilla. Gadis itu selalu cantik setiap harinya tapi malam ini, Chilla semakin cantik dengan tatanan rambut yang anggun dan gaun biru gelap yang dikenakannya.

" cantik" Ujar Dalton membuat pipi Chilla merona.

"Thanks." Chilla membetulkan tatanan rambut dengan salah tingkah.

His Lover (Mafia Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang