Part 33 - Fear

7.1K 461 37
                                    

Halo, Guys.

Sekedar memberitahu kalau dua part lagi Mafia's Lover bakal tamat ya..

Dan seperti pemberitahuan sebelumnya, Mafia's Lover juga akan di ganti judulnya menjadi His Lover..

Jadi nanti jangan kaget ya.. Hahaha

Thats all,

Happy Reading ^^


Mobil yang di kemudikan Dalton telah sampai di halaman depan markas bagian selatan. Suasana di tempat itu terlalu sepi, membuat Dalton mengerutkan keningnya heran. Ia menatap Janiero yang mengangkat kedua bahunya acuh sedangkan Enrico tetap berwajah datar, meskipun sorot mata Enrico tidak dapat menipu bahwa pria itu juga heran.

Dengan memasang kewaspadaan, Dalton, Janiero dan Enrico keluar dari dalam mobil dan melangkah masuk ke dalam markas. Kerutan pada dahi nya semakin dalam saat ia tidak melihat seorang pun anak buahnya yang berjaga dan malah mendapati anak buah nya sedang bersantai – santai bermain kartu poker dan tidur - tiduran.

" Capo "

Salah satu anak buah Dalton yang baru selesai membersihkan diri dan tengah bertelanjang dada, menyadari kedatangan Capo. Ia langsung menunduk hormat membuat semua anak buah Dalton yang berada di dalam satu ruangan itu mengalihkan perhatian mereka dari kegiatan yang mereka lakukan dan ikut menunduk hormat.

" Apa yang sedang kalian lakukan?" Ujar Dalton dengan penuh penekanan sedangkan para anak buah di markas itu tidak mengerti penyebab kemarahan Dalton.

" Kami sedang berjaga seperti biasanya, Capo." Jawab salah satu anak buah mewakilkan yang lainnya.

" Bukan itu maksudku. Kenapa kalian tidak bersiap – siap?! Bukankah kalian bilang kalau sebentar lagi sekelompok orang tidak di kenal itu akan menyerang kemari ?! "

Para anak buah Dalton mengangkat kepala mereka menatap takut – takut sekaligus heran pada Dalton. Melihat tatapan mereka yang seakan tidak tahu apa – apa, membuat Enrico dan Janiero mulai curiga.

" Apa kau yakin mereka yang menelponmu, brother?" Janiero menatap tajam satu persatu anak buah mereka yang membuat mereka kembali menunduk takut.

" Dalton, kurasa ada yang tidak beres." Enrico menyuarakan kecurigaannya.

Dalton baru akan membuka mulut lagi saat sebuah panggilan masuk ke dalam ponselnya. Nama mata – mata yang ditempatkan Dalton pada tempat tinggal Lucy menelponnya. Ia baru akan mengangkat panggilan itu saat panggilan lainnya masuk, memutuskan panggilan dari mata – mata Lucy.

Nama 'Mansion' pada layar ponsel Dalton membuat dahinya kembali berkerut. Tidak mungkin orang - orang di mansion akan menelponnya jika tidak ada masalah yang telah terjadi. Dengan sekali menggeser tombol hijau, panggilan itu dijawab. Dalton merapatkan ponselnya pada telinga. Mendengar baik – baik perkataan yang akan disampaikan padanya.

" Capo, Penjaga – penjaga yang berjaga di sekitar kamar Tuan di temukan tewas dan nona Chilla menghilang."

Rahang Dalton mengeras dan tubuhnya berubah tegang mendengar informasi itu. Otak Dalton bekerja dengan cepat, menyimpulkan semua masalah yang terjadi saat ini. Ternyata benar kecurigaan Janiero dan Enrico, telepon tentang berita penyerangan itu adalah sebuah jebakan.

Chilla berada dalam bahaya. Seseorang tengah mengincar nyawa Chilla dan orang itu adalah Lucy. Lucy lah yang berada di balik semua ini. Gadis itu sengaja membuat kekacauan yang membuatnya lengah dalam hal menjaga Chilla. Dalton mematikan panggilan pada ponselnya sambil mengumpat dengan serangkaian bahasa Italia.

His Lover (Mafia Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang