Chilla menyentuh foto yang terselip di salah satu buku yang di berikan Dalton padanya. Sebuah foto dua orang gadis yang tengah tersenyum dan berangkulan. Jemari Chilla mengelus wajah seorang gadis yang berambut panjang dengan mata hijau. Dari yang Dalton katakan tadi, gadis itu bernama Lucien Meredith atau dipanggil Lucy.
" Dia cantik." Puji Chilla tulus dari dalam hatinya walau ia sedikit gelisah saat melihat mata hijau gadis itu.
" Ya, Tapi tidak dengan hatinya." Dalton menyambung perkataan Chilla.
Chilla terdiam sesaat sebelum menyelipkan kembali foto tersebut ke dalam buku. Ia mendongak menatap Dalton, meminta pria itu untuk melanjutkan kembali ceritanya. " Lanjutkan cerita mu, Dalton."
" Hmm.. Cerita yang ku ceritakan kemarin itu tidak sepenuhnya benar tapi juga tidak sepenuhnya salah. Mungkin kau merasa ada beberapa bagian yang ku sembunyikan dan memang iya." Tutur Dalton.
" Aku menyembunyikan semua hal yang berhubungan dengan Lucy dengan mu dan mengarang cerita untuk menutupi kejanggalan itu." Dalton terlihat merasa bersalah.
" Maaf." Dalton meminta maaf dengan tulus membuat Chilla terenyuh dan menganggukkan kepalanya memaafkan Dalton.
" Aku memaafkanmu dengan syarat kamu melanjutkan cerita nya tanpa mengarang – ngarang lagi." Ujar Chilla menatap ke dalam manik mata abu – abu Dalton.
" Lucy adalah mantan tunanganku. Aku memutuskan pertunangan itu karena ingin bersamamu dan tidak ingin terikat dengannya. Pertunangan itu bukanlah keinginan kami melainkan keinginan para orang tua." Dalton melanjutkan kembali ceritanya.
" Aku tidak tahu kalau dia mempunyai perasaan padaku. Saat aku memutuskan pertunangan dengannya, ia masih tetap tersenyum seperti biasanya. Lucy malah mengajukan untuk berteman denganmu yang awalnya sedikit ku ragukan. Tapi melihat interaksinya dengan mu pada saat awal – awal bertemu, keraguan itu pun perlahan memudar."
" Aku tidak pernah menyangka ia begitu pintar menyembunyikan perasaan dan emosinya. Dia memainkan peran sebagai teman baik mu dengan sangat baik hingga aku begitu mempercayainya. Saat kau terpuruk karena penculikan yang di lakukan Kenzo juga, dia lah yang selalu bersamamu dan selalu menghiburmu di saat aku sibuk mengurusi masalah yang terjadi di dalam keluarga. Dan suatu hari, aku tidak pernah menyangka keraguanku di awal itu bakal menjadi kenyataan."
" Saat semua pelayan rumah tempat mu di ungsikan kembali ke mansion, Lucy menggunakan kesempatan itu untuk mencoba menyingkirkanmu. Aku tidak tahu secara spesifik urutan kejadiannya tapi saat aku ke rumah itu Lucy sudah tidak sadarkan diri karena terjatuh dari atas tangga dan kamu pingsan di lantai atas."
" Lalu?" Tanya Chilla saat melihat keterdiaman Dalton.
" Aku langsung membawa kalian berdua ke rumah sakit. Tapi aku hanya meminta pihak rumah sakit untuk menghubungi White Snake tanpa mengurus lebih lanjut kemana Lucy akan di bawa, setelah itu aku tidak melihat keadaan Lucy lagi dan hanya menemanimu."
"Lalu beberapa jam kemudian, aku dihubungi oleh White Snake yang meminta ku untuk ke kamar rawat inap Lucy"
Flashback
Dalton melangkah ke ruangan rawat inap Lucy setelah menitipkan Chilla yang belum sadar pada Betty. Sebenarnya ia tidak ingin melihat Lucy lagi, tapi karena ia menghormati White Snake sebagai salah satu mafia yang merupakan teman ayahnya dulu maka ia menyetujui untuk datang ke ruang rawat inap Lucy.
Dalton mengetuk pintu ruang inap itu dengan pelan dan tidak sampai pada ketukan ketiga, White Snake membuka pintu ruangan itu sendiri. Melihat White Snake yang melangkah keluar dari ruangan dan menutup kembali pintu ruangan inap membuat Dalton mundur selangkah, memberi jarak agar ia bisa memprediksikan pergerakan White Snake jika pria tua itu ingin bertindak macam – macam.
KAMU SEDANG MEMBACA
His Lover (Mafia Series)
Romance(18+) Mata itu.. Selalu membius dan menghanyutkan setiap aku menatap kedalamnya. Mata itu.. Selalu memperlihatkan sorot kerinduan yang tidak ku pahami. - Achilla Camile Peterson Private secara acak !! Silahkan difollow terlebih dahulu untuk kenyaman...