Delapan : *Diskotik*

1.2K 190 7
                                    

Up lagi nih,
Mumpung mood nulisnya lg bagus he he^^
Dan merayakan otak yg udh gak mumet buat nulis Sweet Destiny 😍
Senang nya tinggal d publish wkwkwk
.
"Happy Reading guys"
.
********

Brak!

Yerin menjatuhkan tas gitarnya dengan reflek, matanya menatap tak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang.
"Gila.. Bener-bener gila.." gumamnya.

"Apa Yer?" heran Joy disampingnya, Yerin menoleh menatap gadis itu tajam.

Pantas saja Joy mendadani Yerin sampai seperti ini. Mewarnai rambut nya dengan cat warna semipermanen menjadi pirang dan menyambungnya agar panjang, selain itu memakaikan gaun mini padanya. Sehingga ia seperti bukan dirinya yang biasanya tomboy dan urak-urakkan. Pokonya ini benar-benar bukan Yerin.

Joy juga memakai rambut palsu berwarna merah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Joy juga memakai rambut palsu berwarna merah. Dan pakaian yang minim.

Awalnya Yerin mengira kalau ini salah satu strategi untuk penyamaran di penampilan mereka saat menyanyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Awalnya Yerin mengira kalau ini salah satu strategi untuk penyamaran di penampilan mereka saat menyanyi. Tapi rupanya..

"Lo udah gila ya?! Kesambet setan mana lu?!" bentaknya pada Joy.

"Anjirr! Napa lu marah-marah begitu sih? Udah yuk masuk." Joy segera masuk kedalam diskotik.

Ya, diskotik. Mereka akan bekerja ditempat laknat itu. Yerin menatap kepergian Joy kesal.
"LHA ANJIRR TU BOCAH! HEI! SINI DULU LU GUE BELOM SELESE BICARANYA MONYONG!" teriaknya lagi. Namun Joy keburu masuk kedalam sehingga membuat Yerin terpaksa menyusulnya.

"Kalo ibu tau, gue bisa di coret dari KK ini mah yakin." ringisnya sebelum benar-benar masuk kedalam sana.

Suara dentuman musik yang keras dan lampu yang berkedip kedip membuat Yerin pusing. Dengan susah payah dia mencari keberadaan Joy. Namun, pria-pria berhidung belang mulai mendekatinya.

"Hey, cantik."

Yerin mendongak, tiga orang pria menghandangnya. Aduh, sungguh Yerin sedang tak ingin bercanda sekarang.
"Aduh, maaf ya.. Tolong jangan halangi jalan." ucapnya pelan.

"2Personality" [TaeRin][End][✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang