Dua Puluh Tujuh : *GAK TAHAN! UNCHH!*

858 149 16
                                    

Maafin judulnya *-*


















HAPPY READING!!
















"Kak Jessi aku tinggal dulu gak papa kan?"

Selepas kepergian Umji, Jessi masih meraba-raba gitar cantik itu. Senyum masih terukir jelas di wajah cantiknya. Tiba-tiba tangannya gatal ingin mencoba nya, tapi bagaimana kalo Tae liat dan dengar? Tae pasti mengenali suaranya. Tapi, argh! Tangan nya benar-benar gatal ingin mencoba memainkan nya, pasti menyenangkan. Apalagi semenjak ia menjadi model, ia sudah tak pernah melakukan hobi utamanya ini lagi karena sibuk. Ia melihat Umji yang masih berbicara dengan dua orang pria, lalu ia celingukan sana sini suasana nya cukup sepi. Hm..

Ia berjalan mundur dan melihat sebuah kursi kecil lalu ia membawa kursi itu ke dalam jajaran Contre Bass yang besar-besar hingga menutupi tubuh kecilnya. Ia duduk dengan memangku gitar itu, matanya masih was was melihat sekitar. Ia mulai menarik nafas dalam, dan melemaskan tangannya. Dengan perlahan ia memetik senar gitar nya selaun mungkin. Sensasi apa ini? Menyenangkan. Umji benar, suara nya unik dan cantik. Ia menyukai nya. Sangat. Bibirnya terasa bergetar tak karuan. Gatal, iya bibir nya terasa gatal. Ia jadi ingin menyanyi, Ugh! Bagaimana ini? Perlahan bibirnya mulai bersuara sangat pelan. Jessi tersenyum senang, ini seperti ia baru saja menemukan jodohnya! Tunggu? Gitar ini adalah jodohnya? Jessi tertawa kecil seraya menggelengkan kepalanya.

Krak.

Sebuah suara membuatnya menolehkan kepalanya kesamping sebentar, oh hanya seorang pria yang memperhatikan nya di balik Contre Bass. Ia kembali asik bermain sambil menghadap kedepan. Eh? Wait!? Seorang pria?! Jessi menghentikan permainan nya dan menoleh kesamping, pria itu tersenyum manis padanya. Membuat Jessi tersentak kebelakang dan akhirnya terjatuh dari kursi kecil nya. Pria itu ikut terkejut lalu mendekati Jessi dan berjongkok di hadapannya.

"Kau tidak apa-apa?" cemasnya seraya menjulurkan tangannya.

Jessi masih menatapnya dengan syok, ia tampak mengenali sosok pria manis dihadapannya ini.
"Kau.. Park Chanyeol itu kan?" lirihnya.

Chanyeol melihat uluran tangannya yang di acuhkan lalu mengedikkan bahunya.
"Kau mengenaliku? Berarti dugaan ku benar kalau kau ini seorang penyanyi."

Jessi menggelengkan kepalanya seraya melambaikan tangannya.
"Bukan begitu! S-siapa sih yang tak mengenalimu?! Seorang penyanyi yang sekarang sedang fokus pada pembuatan lagumu sendiri?"

Berterima kasih lah pada Kim Jennie yang mengenalkan sosok dihadapannya ini, untuk lebih mengenal dunia musik yang ia cintai Jennie slalu mendamba-damba kan seorang Park Chanyeol agar jadi panutan Yerin.

Mendengar itu Chanyeol tertawa kecil,
"Baiklah, aku cukup terkenal juga. Lalu kau?"

"Hah? A-aku?"

"Tampak nya wajah mu juga tak asing?"

Omegat! Seorang Chanyeol mengenali nya.
"A-ah.. M-mungkin karena akhir-akhir ini wajah ku sering terpampang di majalah."

Chanyeol kemudian mengangguk anggukan kepalanya,
"Mungkin saja."
"Hey, kau tertarik bekerja sama denganku?"

"H-Hah?"

"Aku suka gaya menyanyi mu itu, lembut dan kalem. Apalagi kau jago bermain gitar, sepertinya akan sangat hebat. Tunggu sampai Yoongi mendengar nya juga, kurasa dia akan sangat terkesan juga denganmu."

Jessi segera menutup mulutnya,
"Y-Yoongi? M-Min Yoongi produser yang sedang banyak di perbincangkan itu?!" sontaknya. Astaga! Keberuntungan macam apalagi ini ya tuhan?!

"2Personality" [TaeRin][End][✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang