Satu : *Pekerjaan baru*

4.1K 272 5
                                    

"Pekerjaan? Lo seriuskan?"

"Seriusan lah! Udah kuy ikut gua mau gak?"

"Gajinya gede gak?"

"Yaelah, percaya dah ama gua."

Gadis berambut ekor kuda itu hanya tersenyum saat mendapat tawaran pekerjaan dari temannya ini.
"Ok. Eh! Tapi kerjanya apaan dulu?"

Temannya itu menatapnya ragu lalu menggeleng,
"Ada lah, pokonya kerjaannya gampang kok. Lu besok temuin gue di salon 'Pretty' aja wokeh?"

"Eh? Jadi kang salon masa?"

"Anjirr, kagak lah. Pokonya temuin gue disana aja."

"Ogah ah, kerjanya aja belom jelas."
Rengut gadis itu.

"Hedeuh, lu bisa nyanyi kan?"

Mata gadis itu kembali berbinar dan menganggukan kepalanya.
"Bisa! Bisa! Jadi gue nyanyi gitu? Di cafe mana?"

Temannya itu kembali mengangguk,
"Nah, good. Pokonya lu ikut gua aja deh besok."

"Okedeh kalo jadinya gitu, besok gue bawa gitar jangan?"

"Terserah lu aja deh, jadi ya? Besok temuin gue. Harus lho."

"Iya.. Iya.. Thanks ya buat info nya Joy."

Gadis itu mengangguk dan berpamitan pada si pemilik rumah yang tak lain tak bukan adalah orang yang di ajaknya untuk bekerja bersama.

Jung Yerin, nama gadis tomboy dan urakan itu. Hanyalah murid SMA kalangan biasa, yang tak berprestasi apalagi kaya Raya.

Yerin mesem mesem sendiri karena telah mendapatkan tawaran pekerjaan. Setelah Joy sudah menghilang dari penglihatan nya ia pun masuk ke dalam rumah kembali.

"ASTATANG! SEONHO"
Sontak gadis itu saat ia melihat seorang pria sedang berdiri disamping nya dengan melipat kedua tangannya dan menatapnya.

"Bocah nakal! Bikin Gue kaget ae lu!" dengus Yerin seraya menjitak kepala adiknya yang lebih tinggi darinya.

"Anjir! Sakit veak" ringis Seonho seraya mengelus kepalanya. Badan kakaknya ini kecil tetapi kekuatan nya jangan di sepelekan.

Mendengar itu Yerin kembali memukul kepala Seonho,
"Mulai gak sopan ya ni bocah!"

"Haishh! Kakak mau kerja lagi kan?"

Mendengar itu dengan cepat Yerin membungkam mulut Seonho dan celingukan sana sini. Seonho memberontak dan melepas bungkaman Yerin paksa.
"Ibu belum pulang."

Yerin pun mulai bernafas lega, lalu berjalan masuk kedalam rumah.
Dan juga Seonho mengekori.

"Ngapain sih Lu kerja lagi kak?"

"Udah makan?" Yerin mencoba mengalihkan pembicaraan, ia membuka kulkas dan mengeluarkan sebotol air putih.

"Kalo ibu tau, bisa abis lu kena omel lagi."

Yerin masih tampak cuek dan meminum air putih itu.

"Emang uang yang Ibu kasih gak cukup gitu? Lu mau beli apaan lagi sih sebenarnya?"

Drak.

Yerin menyimpan kasar botol minum yang sudah kosong itu.
"Gue mau beli.. "
Dia menoleh menatap adiknya yang sudah kelas 2SMP itu dan tersenyum.
"Kapal pesiar." lalu tertawa garing.

Seonho menatap datar Yerin yang sedang menertawakan ucapannya sendiri. Lalu Yerin berbalik menatap Seonho dan merangkulnya.

"Gue ngelakuin pekerjaan yang baik kok. Calm down, wokeh.. Bukan kerjaan yang aneh-aneh yang pasti lagi dipikirkan ade kecil gue ini.. " ucapnya seraya memanyunkan bibirnya.

Seonho mendengus dan melepaskan diri dari rangkulan Yerin.

****

Sementara itu dilain tempat, di sebuah rumah mewah tak jauh dari rumah Yerin.

Seorang pria tengah duduk di sofa seraya menonton televisi. Datang Pria lain yang terlihat lebih tua darinya namun masih terlihat tampan dan berkharisma duduk disampingnya.

"Taehyung."

"Hn?" jawab Taehyung dengan cuek menatap lurus kedepan sambil menekan nekan tombol remotnya.

"Besok malem kamu ada acara gak?" ucap Ayahnya Taehyung, Siwon.

"Gak sih, emangnya kenapa?"

"Papah mau mengenalkanmu pada seseorang."

Hal itu membuat Taehyung tertarik, lalu menatap sang Ayah yang masih terlihat kece dan tampan di usianya ini.
"Oh ya? Siapa? Cewe yang suka Papa bicarain itu?"

Siwon hanya tersenyum tipis dan menunduk membuat Taehyung mengerti arti dari senyuman itu, ia hanya manggut manggut.
"Tae benar."

Siwon kembali menatapnya,
"Kamu gak masalah kan kalo Papa menikah lagi?"

Taehyung tersenyum tipis,
"Kalo itu bisa buat Papa bahagia. Kenapa enggak? Tae gak masalah kok kalo punya ibu tiri, asal gak galak kaya di kisah kisah cinderella aja."

Siwon tertawa mendengarnya,
"Dasar, kamu tenang saja. Dia sangat baik dan Papa rasa kamu akan menyukainya."

"Apa aku mengenalnya dengan baik?" heran Taehyung.

"Kejutan. Besok aja liatnya."

Mendengar itu Taehyung mendengus kan tawanya, dan kembali fokus pada televisi.

"Oh ya, gimana sama gadis yang kamu taksir itu? Apa dia bisa ikut makan malam bareng kita besok?"

Ekspresi Taehyung seketika berubah menjadi dingin, lalu tak lama kemudian ia tersenyum miris.
"Tae gagal Pah, dia udah punya cowo lain."

Siwon hanya tersenyum menanggapinya dan merangkul putra semata wayangnya ini.
"Yang penting kamu udah coba, lagipula masih banyak gadis cantik lainnya yang pastinya mengantri untuk mendapatkan putra Papa yang tampan ini kan?"

Taehyung tertawa receh dan menganggukkan kepalanya, Siwon menepuk bahu Taehyung sayang.
"Tapi Papa pikir, gadis itu pasti akan menyesal karena udah nolak seorang Kim Taehyung putranya Kim Siwon yang sangat tampan ini."

Mendengar itu Taehyung kembali tertawa keras dan melepaskan diri dari rangkulan Ayahnya ini.
"Ya, Tae harap gitu. Karena ini pertama kalinya seorang Kim Taehyung benar-benar serius menyukai seorang gadis sepertinya."

"Pertama kali?" heran Siwon.

"Selama ini Tae cuman suka main-main. Tapi, semenjak Tae kenal gadis ini semuanya terasa berbeda dan kurasa dia yang membuat Tae banyak berubah." Taehyung kembali tertawa hambar dan menatap serius televisi.

Siwon hanya terus memandang Taehyung dalam diam.




Tbc





Cerita baru semoga suka^^
Pertama kali bkin FF yg bahasanya No Baku wkwkwk
Next gak?

"2Personality" [TaeRin][End][✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang