Dua : *Tae Ayam*

1.8K 248 6
                                    

Keesokan harinya, di pagi yang masih gelap gulita. Yerin sudah siap pergi ke sekolah, ini kebiasaannya. Sebelum berangkat sekolah ia selalu membantu Ibunya memasak atau membersihkan ruangan di rumah majikannya. Makanya ia selalu bangun pagi sekali.

"Seonho! Kakak udah bikinin nasi goreng buat sarapan ya! Terus pulang sekolah nanti, ada Ayam di kulkas yang tinggal di goreng aja!" teriaknya.

Seonho yang masih terlihat lesu dan rambutnya masih acak-acakan karena baru saja terbangun saat mendengar kerusuhan kakaknya di pagi buta ini, hanya menganggukkan kepalanya.

"Oh ya! Nanti pulang nya juga jangan kesorean wokeh?!"

Seonho kembali mengangguk dan melambaikan tangannya menyuruh Yerin cepat pergi.

"Kok masih duduk santai sih? Cepet mandi sono! Ntar telat lagi! Kakakmu yang luar biasa ini berangkat dulu ya!"

Seonho menghela nafas panjang dan untuk kesekian kalinya ia mengangguk. Yerin sudah hendak pergi namun ia kembali berbalik pada Seonho.
"Oh iya! Kalo nanti sore Ibu telfon dan nanyain gue. Bilang aja, gue di rumah Jun atau Jennie ya!"

Seonho mengangguk keras,
"Iya! Iya!" seraya lagi-lagi melambaikan tangannya meminta Yerin agar cepat pergi dari hadapannya.

Dan Yerin pun akhirnya benar-benar pergi, saat ia mendengar suara pintu tertutup.
Seonho kembali meringkuk dan menarik selimutnya.


****



Yerin sudah berdiri di depan gerbang rumah bak istana itu. Ia mengetuk ngetuk pagar rumah dan satpam di depan gerbang membuka gerbang nya.

"Eh, si neng geulis." godanya.

Yerin hanya tersenyum,
"Ah, bisa aja nih si bapaknya."

Setelah bercengkrama sebentar dengan pak satpam. Yerin segera memasuki halaman dan rumah besar itu. Baru beberapa langkah memasuki rumah, Yerin mendengar langkah kaki dari lantai atas yang menuruni tangga Yerin menoleh dan ia melihat Taehyung yang sedang menguap baru saja bangun dari tidurnya.
"Hoamm.. "

Yerin menggeleng kan kepalanya tak peduli, dan kembali berjalan.

"Oi.. Diam disitu!"

Yerin berdecak kesal, tapi ia tetap menurut dan menghentikan langkahnya. Taehyung dengan cepat melangkah mendekatinya dan berdiri tepat dihadapan gadis itu. Ia memperhatikan Yerin dari ujung kaki sampai kepala. Lalu menyentuh rambut Yerin.
"Yang bener dong kalo ngiket rambut. Acak-acakan gitu dih.."

Yerin menepis kasar tangan Taehyung,
"Bukan urusan lo." ucapnya dingin.

"Hah? Apa lu bilang tadi?" Taehyung berlagak tak mendengar dan mendekatkan kuping nya pada gadis itu. Yerin menarik nafas dalam dan mulai menenangkan hatinya,
"Nanti akan saya rapikan. Tuan muda." ucapnya dengan penuh penekanan pada kata 'Tuan Muda'.

Taehyung mengangguk,
"Good."

Yerin hendak melangkah pergi melewati Taehyung namun Taehyung kembali menahannya.
"Haissh.. Apa lagi?"

Mata pria itu menangkap tas gitar yang ditenteng Yerin.
"Lo mau kontes nyanyi atau sekolah?"

"Apa sih? Kepo lo, minggir sana!" kesabaran Yerin sudah habis, ia kembali mencoba melewati Taehyung namun Taehyung tetap menghalangi langkahnya.

"Anjir! Bikin naik pitam aja pagi-pagi!"

"Lo kenapa sih? Dari dulu sikap lo ke gue kaya gini? Salah cogan kek gue apa coba?" heran Taehyung.

"2Personality" [TaeRin][End][✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang