7. Morning Kiss? Eh

1.2K 97 17
                                    

Malam ini Virzha dan Banyu menginap di kamar Anin. Seperti yang Banyu perkirakan, Anin demam. Jam menunjukkan pukul 7 malam dan Candra baru saja pulang untuk mandi.

Belum ada tanda-tanda demam Anin akan turun. Banyu terlihat lebih tenang karena ia sudah biasa. Berbeda dengan Virzha yang terlihat gelisah.

"Bang gimana kalau kita bawa ke rumah sakit aja?" usul Virzha.

Banyu menghampiri Virzha, ia memegang pundak Virzha lalu mendudukkannya secara paksa di sebuah kursi. "Cicing! Lieur aing, maneh hayo weh bolak-balik. Santai bro besok juga udah ga akan demam. Ngerti?"
(Diem! Pusing gue, lo dari tadi bolak balik aja terus)

Virzha mengangguk. Bel rumah berbunyi. Virzha berdiri dari duduknya, "gue aja."

"Heeh nya jug weh, saha oge nu rek ka handap mukakeun panto!"
(Iya sana aja kali, siapa juga yang mau ke bawah bukain pintu!)

Virzha membuka pintu dan melihat Ghani dengan sebuah bungkusan besar.

"Bang, udah pada makan?" tanya Ghani. Virzha menggeleng.

Ghani tersenyum, "kebetulan nih gue bawain bubur, buat Bang Virzha, Bang Banyu sama Bang Candra. Dan spesial untuk Kak Anin."

"Ohh okey okey yu masuk ke dalem."

Virzha menyiapkan mangkuk dan sendok. Ghani membawakan air dan beberapa gelas. Virzha terkejut saat ia melihat Candra yang sudah ada di kamar Anin sedang mengelus rambut Anin yang tertidur menghadap ke arahnya.

"Buset dah, loncat lo Can?" Candra menunjukkan cengirannya lalu mengangguk.

"Penghubung cinta yang kuat membuat aku selalu lancar meloncat ke kamar Anin." katanya penuh keyakinan. Ghani yang mendengarnya hanya mendengus sebal.

"Heh lo bocah gue tau ya lo dengus sebel!" katanya sambil melempar penghapus.

"Nggghh.." Anin mengerang, mengambil kembali tangan Candra lalu menaruh di kepalanya seolah menyuruh untuk kembali mengusap rambutnya.

"Makan dulu, Nin di bawain sama Ghani nih." titah Banyu.

Anin bangun dari tidurnya di bantu Candra yang langsung menyenderkan tubuh Anin di kepala ranjang.

"Suapiiinn." pinta Anin. Ghani sudah bersiap akan menyuapi Anin tapi mangkuk bubur milik Anin di rebut Candra.

Anin mengambil mangkuknya dan diserahkan kembali pada Ghani. "Lo makan aja, daritadi udah jagain gue. Ayo Ghani suapi aku."

"Ya ampun lagi sakit aja masih sempet centil di depan pacar." kata Candra pelan.

"Sabar, Anin kan sayangnya sama Candra." kata Banyu meniru Anin. Anin memberikan jempol pada Banyu.

Candra mulai memakan bubur sambil sesekali melihat Ghani yang menyuapi Anin. Ghani tahu Candra melihatnya hingga saat Candra melihat Ghani dan Ghani langsung memeletkan lidahnya membuat Candra melotot pada Ghani.

Anin sejak tadi makan dengan tenang sambil menonton televisi yang menayangkan berita 7 fenomena di instagram yang populer dan Mimi Peri masuk ke dalam salah satunya.

"Ghani, kalau diliat-liat lo ganteng ya." puji Anin. Ghani langsung mengangguk dan tersenyum.

"Wah itu mah jangan di tanya lagi, sudah teruji di ITB dan IPB." timpal Ghani percaya diri.

"Ekhem gue denger." kata Candra. "Ya kan lo punya kuping pasti denger lah!"

"Yeu bales aja nih kuping monyet." ucap Candra kesal.

Jam sudah menunjukkan jam 8. Mereka terhanyut dalam obrolan, dan nampaknya hubungan Candra bersama Ghani sepertinya membaik.

"Jam delapan nih gue mau balik." kata Ghani.

Confused #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang