1. Nembak

3.8K 471 66
                                    

Saat Guanlin menyatakan perasaannya pada Woojin, hal itu bukanlah sesuatu yang sangat romantis ataupun cukup manis untuk dikenang.

Saat itu Guanlin dan Woojin, beserta member Wanna One yang lain, baru saja menyelesaikan rekaman untuk debut album mereka.

Tentunya, menghabiskan hari didalam studio untuk memperoleh hasil yang maksimal bukanlah sesuatu yang mudah. Itulah mengapa, saat seluruh member masuk kedalam mobil, semuanya memilih untuk langsung tertidur.

Baru beberapa saat mobil dijalankan, Guanlin, yang duduk dibarisan belakang bersama Woojin dan Jihoon, terbangun dari tidurnya. Ia sedikit menggeliat dan barulah saat itu ia merasakan sesuatu dibahunya dan sesuatu yang menahan lengannya.

Senyumnya sedikit merekah ketika ia melihat Woojin yang sedang tertidur sembari memeluk lengan kirinya. Dengan tangannya yang bebas, Guanlin mengusap lembut kepala Woojin hingga membuat sang pemilik kepala terbangun.

"Maaf." Ucap Guanlin tanpa ada rasa bersalah.

Ia sedikit terkikik melihat Woojin yang merengut saat tidurnya diganggu oleh maknae grup mereka ini.

"Ngantuk. Jangan ganggu." Bisik Woojin setengah sadar. Ia semakin menenggelamkan kepalanya pada bahu Guanlin dan semakin mengeratkan pelukannya pada lengan Guanlin.

Entah mengapa Guanlin merasakan sesuatu yang aneh, yang akhir-akhir ini sering menyerangnya, ketika ia melihat tingkah menggemaskan Woojin.

Woojin itu memang terlihat manly, tapi ia juga memiliki sisi manja yang sangat menggemaskan. Guanlin yang tidak tahan pun dengan cepat menarik lengannya dari pelukan Woojin lalu menegakkan badan Woojin hingga berhadap-hadapan dengannya.

"Apaan sih?!" Gerutu Woojin kesal. Ia sedikit membuka matanya untuk memberikan glare pada mahluk asal Taiwan didepannya itu. Alih-alih menatap tajam Guanlin, mata Woojin sekarang malah terbuka sangat lebar.

Bagaimana tidak kalau Guanlin tiba-tiba mencium pipinya begitu saja?

"Hyung gemesin deh. Jadi pacar aku ya?" Seru Guanlin sembari memamerkan gummy smile andalannya.

Woojin mematung. Otaknya yang baru saja melambat bekerja, efek bangun tidur, tiba-tiba bekerja dengan sangat keras untuk memikirkan situasi yang sedang melandanya.

Tak butuh waktu lama sampai wajah Woojin memerah sampai ketelinga. Ia menatap Guanlin heran, berharap yang dikatakan maknaenya tadi itu hanya candaan semata.

Guanlin memang sedang memamerkan senyumnnya bak orang bodoh sekarang, tapi Woojin sangat tahu kalau lelaki berkebangsaan Taiwan itu 100% serius. Woojin menghela napas, lalu kembali mendekatkan badannya pada badan Guanlin. Ia meraih lengan kiri Guanlin dan kembali memeluknya sembari kepalanya ia senderkan lagi pada bahu Guanlin.

"Kuterima kalau kau biarkan aku tidur."

Guanlin tertawa kecil lalu menciumi pucuk kepala main dancer WannaOne itu gemas.

"Oke."
.
.
.
Bonus:

"Udah terus kalian jadian gitu tadi malem?" Seru Daehwi tak percaya. Saat ini member Wanna One tidak memiliki jadwal, yang berakhir kesebelasnya bermalas-malasan bersama diruang tamu.

"Bisa dibilang begitu." Balas Woojin tak peduli. Saat ini ia tengah asik bersender pada Guanlin yang sedang bermain hp.

"Ya Guanlin, harusnya kau bersikap romantis sedikit dong." Ucap Daniel yang diamini oleh seluruh member yang ada disana.

"Kau dilarang keras memberikanku saran apapun sampai kau berhasil menyatakan perasaanmu pada Minhyun hyung, hyung."

Daniel melemparakan bantalnya pada Guanlin, yang baru saja membakarnya dengan ucapan santai darinya, walaupun dihalau oleh Woojin sih. Syukurlah Minhyun duduk disamping Guanlin, sehingga pemuda Hwang itu mencubit lengan Guanlin keras.
.
.
.
End~

Hai~ temenan kuy?

200% [Guanjin] lgl x pwjTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang