Woojin berguling-guling malas dikasurnya. Karena peristiwa dua hari yang lalu dimana Guanlin memutuskannya, Woojin sedikit uring-uringan akhir-akhir ini.
Contohnya saat makan bersama semua member, Woojin akan memilih makan dengan terburu-buru, hingga tersedak malah, agar ia bisa kembali ke kamar.
Contoh lainnya adalah saat latihan, memang sih Woojin tetap melakukannya dengan sempurna seperti biasa, hanya saja tidak ada rasa didalam setiap gerakannya. Ia hanya menggerakkan kedua kaki, tangan, serta tubuhnya berdasarkan hapalan saja, tanpa meresapi makna dari tarian itu.
Member-member lain sebenarnya sudah berusaha menaikkan mood Woojin, tapi entah mengapa selalu gagal.
Woojin tentu sadar kalau member yang lain sudah mengetahui kalau ia dan Guanlin putus. Woojin sendiri yang tak sengaja mendengar Jisung serta Seungwoon yang kemarin baru saja menyidang Guanlin di dapur. Bagaimana kedua ajhumma Wannaone itu memarahi Guanlin yang seenaknya saja memainkan perasaannya.
Tapi toh tidak ada pengaruhnya.
Guanlin tetap dingin terhadapnya, tanpa ada rasa bersalah sama sekali padahal Woojin jelas-jelas sudah menunjukkan bahwa yang dilakukannya saat itu sangat berefek pada Woojin.
'Mau nangis juga malu, tapi dipendem terus malah bikin sakit'
Woojin terus berguling-guling sampai Jinyoung tiba-tiba masuk ke dalam kamarnya.
"Jalan yuk!"
'Kok deja vu' batin Woojin sebelum ia mengangguk sebagai jawaban dari ajakan Jinyoung.
Bae Jinyoung.
Dialah yang selama dua hari ini entah mengapa lengket sekali pada Woojin. Mengajaknya jalan, main, ataupun bercanda. Awalnya tentu Woojin bingung, tapi lama-kelamaan ia nyaman juga.
Toh dengan bersama Jinyoung, ia bisa melupakan Guanlin sebentar.
.
.
.Woojin duduk di kursi cafe yang didatanginya itu sembari menunggu pesanannya tiba. Beberapa detik kemudian, datanglah Jinyoung sembari membawa dua gelas besar bubble tea.
"Hyung, kenapa selalu aku yang membayar ini semua jika aku jalan denganmu?" rengek Jinyoung sembari duduk didepan Woojin.
Woojin hanya terkekeh sebelum meraih gelas bubble tea-nya.
"Kan kau yang mengajak aku keluar, berarti tanggung jawab biaya semuanya harus dibebankan padamu."
Woojin mengeraskan tawanya tatkala melihat Jinyoung yang merengut kesal.
Keduanya meminum bubble tea mereka dalam hening, menikmati manis yang melewati kerongkongan mereka dengan suasana yang sangat mendukung.
Mendukung untuk apa hayo?
"Hyung, kenapa kau terlihat tak marah dengan keputusan Guanlin?" tanya Jinyoung tiba-tiba.
Woojin menghela napas sembari mengaduk-aduk sisa es di bubble tea-nya. Ia bingung bagaimana membicarakan ini, karena sampai sekarang Jinyounglah orang pertama yang menanyakan padanya perihal masalah hubungannya dengan Guanlin ini.
"Aku tidak marah Jinyoung, mungkin hanya kecewa? Atau sedih?"
Woojin melihat bagaimana Jinyoung menghela napasnya sebelum ia pindah ke tempat duduk di samping Woojin.
![](https://img.wattpad.com/cover/128358328-288-k205796.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
200% [Guanjin] lgl x pwj
FanfictionKumpulan drabble dari saat hubungan itu terbentuk sejak mereka masih bersama sebagai anggota member dari grup idol lelaki dengan 11 member sampai pada hubungan itu berakhir nantinya. Entah karena ingin berpisah ataupun lanjut kepada jenjang berikutn...