12. Kejutan

1.5K 288 85
                                    

Woojin terbangun setelah ia merasakan dorongan halus dibahunya.

"Woojin bangun, ayo sarapan."

Woojin mengedipkan matanya bingung. Tumben bukan Guanlin yang membangunkannya?

Woojinpun beranjak dari kasurnya dan mengikuti Jisung, yang tadi membangunkannya, keruang tamu.

Ruang tamu sudah ramai oleh Jihoon dan Jinyoung yang berebut makanan, Daehwi yang adu berisik dengan Jaehwan, Minhyun yang marah-marah karena Guanlin dan Daniel yang menumpahkan snack kelantai.

Guanlin.

Woojin tersenyum kecil melihat kekasihnya itu tertawa sembari menggodai Minhyun yang terpaksa membersihkan tumpahan remah-remah snack dilantai.

Sepertinya Guanlin sudah pada mode biasanya.

Woojinpun tersenyum sebelum mendudukkan dirinya disampin Guanlin sembari menyenderkan kepalanya pada bahu Guanlin.

Belom satu menit ia bersandar, bahkan belum ada 1 detik, tangan Guanlin menyingkirkan kepala Woojin.

"Berat." ucap pemuda Taiwan itu sembari berlalu menuju dapur.

Woojin menatap Guanlin sedih, ia terus terdiam sampai sebuah tangan menyentuh pundaknya lembut.

Ia menatap Daniel yang memandangnya khawatir.

"Kalian kenapa?"

Jujur, bahkan Woojin sendiri juga tidak tau masalahnya apa. Apakah ia berbuat salah? Tapi Guanlin bukan orang yang suka memendam. Ia akan mengatakannya kalau ia tak menyukai sesuatu. Apakah kesalahannya sebegitu besar?

Woojin menggelengkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan Daniel, sebelum beranjak ke dapur untuk menyusuli Guanlin.

Sesampainya di dapur, ia menangkap Guanlin yang tengah meminum susu. Woojin menghampirinya dan sedikit memerangkap badan Guanlin agar maknae Wanna One itu tidak bisa kabur kemanapun.

"Aku salah apa? Ada yang menggangu hatimu? Aku bukan cenayang Guanlin-ah, aku tak akan mengerti kesalahanku kalau kau hanya mendiamiku."

Woojin bisa merasakan kalau Guanlin sama sekali tak menggubris perkataannya. Semuanya bisa dilihat dari Guanlin yang tetap meminum susunya santai tanpa merasa terganggu dengan keberadaan Woojin.

Hati Woojin semakin mencelos saat dengan mudahnya Guanlin mendorong badannya agar ia bisa pergi dari dapur.

Nafsu makan Woojin menghilang begitu saja. Iapun memutuskan untuk kembali kekamar, menenangkan hatinya yang sedikit, bohong deh maksudnya sangat, sakit.

Dikamar Woojin berpikir sangat keras.

Apa yang dilakukannya?

Kenapa Guanlin bisa semarah itu?

Ia merasa tak melakukan apapun. Ia merasa ia sangat well behaved akhir-akhir ini. Yang ada malah Guanlin yang memang dari awal sengaja menjauhinya.

Apa?

Kenapa?

Padahal dua hari lagi Anniversary mereka yang ke empat bul--

Woojin terperangah.

Ah.

Pasti Guanlin hanya ingin membuat kejutan padanya kan?

Woojin tersenyum setelahnya. Jujur saja, ia sedikit kesal dengan perilaku Guanlin. Dan kalau memang ia berperilaku seperti itu hanya untuk mengejutkan Woojin, rasanya Woojin ingin marah-marah saja.

'Memangnya enak apa didiemin?' Batin Woojin kesal.

Akhirnya ia memhtuskan untuk langsung melabrak Guanlin.  Woojin kembali keruang tamu dan menggeret Guanlin ke arah dapur.

Entah kenapa Woojin ingin rencana Guanlin ini berantakan saja, enak saja pemuda Taiwan ini. Berani-beraninya membuat seorang Park Woojin sedih. Siapa yang butuh surprise kalau bayarannya didiamkan beberapa hari?

"Apa lagi sih, Hyung? Aku sedang malas berbicara denganmu." ucap Guanlin dingin.

Kalau saja Woojin tidak tahu pemuda Taiwan itu bersikap seperti ini hanya untuk mengejutkannya, mungkin Woojin akan langsung menangis ditempat.

Sayang sekali Lai Guanlin, kekasihmu ini cukup pintar untuk tahu kalau kau hanya berakting saja.

"Berhenti berakting seperti itu, aku tidak akan terkejut kalau saat Anniversary kita nanti kau tiba-tiba akan memberikanku kejutan dan lain-lainnya. Aktingmu jelek."

Bohong sebenarnya. Akting Guanlin sangat bagus, oleh karena itu Woojin sangat panik dan sedih.

"Apa maksudmu hyung?" tanya Guanlin.

Woojin memukul pelan lengan Guanlin, "Berhenti berpura-pura marah padaku. Aku tau kau hanya berbohong agar bisa memberiku surprise saat anniversary kita nanti kan?"

Woojin melihat Guanlin tercekat beberapa saat. Dalam hati, pemuda berkulit gelap itu bersorak-sorai karena berhasil membongkar rangkaian kejutan dari Guanlin.

"Tanggal 3 besok Anniversary kita ya hyung?" tanya Guanlin setelah beberapa saat pemuda Taiwan itu seperti sedang berpikir keras.

Woojin hanya mengangguk saja, ingin melihat langkah apa yang akan diambil Guanlin untuk menyelamatkan rencana kejutannya.

"Baiklah, kejutannya aku berikan sekarang saja, ya?"

Woojin menatap Guanlin bingung. Lho kok?

"Kejutan dari ku, kita putus saja ya?"

Lho kok?
.
.
.
TBC

Harusnya ini aku update besok:(( tapi karena tadi udah kepencet dan dari judulnya pasti udah bisa diterka2 jadi yaudah lah diupdate aja

Triple update sebagai permohonan maaf beberapa hari ini sangat slowww update, karena sudah menjelang uas nich super sekali sibuknya hehe :)

Btw jangan bunuh aku ya karena ngekaramkan pancham:( aku lagi ketagihan jinyoungxwoojin nih GAK DENG BOONG HUHUHU:(

200% [Guanjin] lgl x pwjTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang