Guanlin memandangi Woojin yang masih asyik memakan snack sembari menonton TV. Ia memperhatikan bagaimana Woojin yang tengah fokus pada layar didepannya namun tetap konsisten memakan snack miliknya. Menurutnya, ada sesuatu yang berubah dari Woojin, tapi ia tak tau apa itu.
Guanlin bahkan sampai pindah tempat duduk, agar pemandangannya atas Woojin semakin terpampang secara jelas. Woojin sendiri masih fokus pada acara menontonnya, tidak peduli sekalipun tatapan tajam Guanlin padanya sebenarnya cukup membuat pipinya sedikit memanas.
Hampir lima belas menit mereka seperti itu, dan Woojin sudah tidak tahan lagi.
"Ada apa sih?" tanyanya sembari memasukkan beberapa keping snack kedalam mulutnya hingga membuat pipinya semakin mengembung.
Guanlin menepukkan tangannya kencang, akhirnya ia sadar apa yang berubah.
"Hyung, kau gendutan?"
Woojin terbatuk kala ia dengan sadisnya memaksa snack didalam mulutnya untuk segera masuk dalam tenggorokannya. Guanlin yang khawatirpun segera berlari ke dapur untuk memberikan segelas air minum pada kekasihnya itu.
Guanlin terkekeh melihat Woojin yang meminum minumannya secara bar-bar, membuat dagu Woojin ikut basah karena cara minum pemuda itu. Guanlin mengusap dagu Woojin lembut, lalu meraih gelas kosong yang dipegang Woojin untuk ia letakkan pada meja.
"Maaf, aku tidak tau kalau reaksimu akan separah itu. Hehehe, tapi seriusan hyung. Kau gendutan? Pipimu terlihat semakin besar soalnya." tanya Guanlin.
Woojin memanyunkan bibirnya, lalu membawa kedua tangannya kepada pipinya untuk ia tekan dan tarik.
"Memang kelihatan banget ya? Padahal cuma nambah satu kilo kok." sungut Woojin.
Guanlin menarik lembut tangan Woojin, yang masih asik menyiksa pipinya sendiri. Ia bisa melihat bagaimana pipi Woojin sedikit memerah karena perilakunya tadi. "Yasudah kalau emang gendutan juga tidak apa-apa, kan? Jangan dicubit gini dong pipinya, nanti makin melar."
"Cuma karna aku cubit, gaakan melar kok pipinya Guanliiin." sungut Woojin yang disambung dengan tawa dari bibirnya tatkala Guanlin mengemuti pipinya.
"Jorok ih, Guanlin. Jangan diemut." seru Woojin sembari mendorong Guanlin kencang, yang mengakibatkan maknae Wanna One itu terhempas dari tempatnya tadi duduk.
"Hyung, jangan sadis-sadis dong. Sakit nih."
Woojin hanya memperbesar tawanya melihat Guanlin. Guanlin sendiri hanya tersenyum teduh melihat kekasihnya itu tertawa puas, dengan pipi yang semakin lama semakin memerah karena tawa tanpa hentinya.
"Lucu banget si, Hyung. Pipinya apalagi."
Tawa Woojin semakin memelan seusai kalimat pelan dari bibir Guanlin itu keluar. Pipinya yang tadinya sudah merah semakin memerah setelahnya.
"Kalau lucu, dicium dong harusnya." bisik Woojin sebelum ia berlari menuju kamar.
Guanlin? Ia hanya bengong mendengar ucapan Woojin, nampaknya perkataan kekasihnya itu sedikit memperlambat kerja otaknya.
Jadi dia harus ngapain nih setelah ini???
.
.
.
END
![](https://img.wattpad.com/cover/128358328-288-k205796.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
200% [Guanjin] lgl x pwj
FanfictionKumpulan drabble dari saat hubungan itu terbentuk sejak mereka masih bersama sebagai anggota member dari grup idol lelaki dengan 11 member sampai pada hubungan itu berakhir nantinya. Entah karena ingin berpisah ataupun lanjut kepada jenjang berikutn...