22. Gombal

1.5K 217 60
                                    

"Woojin hyung, Woojin hyung~"

Woojin menatap Guanlin heran. Tiba-tiba saja kekasihnya itu datang berlarian kearahnya, yang tengah menonton televisi dengan member lain, sembari terus memanggil namanya tanpa henti.

"Ada apa?" tanyanya.

Guanlin tersenyum cukup lebar sebelum berlutut didepan Woojin, "Hyung tau gak persamaan Woojin hyung dengan apel busuk?"

Tadinya Woojin sudah senyum mesem-mesem ketika menyadari kalau maknaenya ini ingin menggombalinya. Sayangnya, kata apel busuk membuatnya mendatarkan wajahnya. Ditambah lagi dengan tawa member-member lain yang mendengar ucapan Guanlin sama sekali tak membuat perasaan Woojin yang ingin menguliti Guanlin berkurang dari dalam dirinya.

Melihat ekspresi datar Woojin, Guanlin sedikit menghilangkan senyumannya. Ia menatap Woojin ala puppy eyes, mengharapkan kekasihnya itu untuk bertanya 'apa?'

"Sudahlah Park Woojin, tanyakan saja apa persamaannya pada Guanlin. Kau tidak melihatnya sudah seperti anak anjing yang dibuang seperti itu?" ejek Jaehwan yang disetujui member-member lain. Nampaknya kesembilan membernya juga ingin tahu bagaimana aksi Guanlin yang ingin menggombali Woojin.

Woojin menghela napasnya lalu pada akhirnya pun menyerah, "Memangnya apa persamaanku dengan apel busuk, sayangku?"

Guanlinpun terkekeh puas setelahnya. Ia menegakkan badannya sembari menarik leher Woojin agar wajah keduanya bisa berhadapan. Suara pekikan juga tiba-tiba terdengar setelah Guanlin melaksanakan aksinya.

Woojin sendiri hanya mengerutkan keningnya, tanda tidak mengerti. Tapi toh ia tetap memandang Guanlin tepat dimatanya, menuntut jawaban dari gombalan menyebalkan seorang Lai Guanlin.

"Kalian sama, karena apel busuk sekalipun sangat jelek, tidak enak, dan tidak diterima oleh siapapun, namun ia selalu diterima dalam kehangatan tempat sampah. Begitu pula Woojin hyung. Sekalipun kau aneh, sangat tidak jelas, dan sangat bawel, ada aku sebagai tempat sampah yang selalu mau menampungmu dan mencintaimu setulus hatiku ini." jelas Guanlin. Tak lupa dengan kecupan manis yang ia tujukan pada kening Woojin.

Suara sorakkan dari member lain membuat rasa percaya diri Guanlin terbang menuju angkasa. Ia menantikan reaksi Woojin, yang masih terbengong mendengar ucapannya, dengan tidak sabaran. Ia sudah bisa membayangkan Woojin dengan wajah memerahnya akan menjerit sebelum menjatuhkan dirinya dalam dekapan Guanlin.

Alih-alih mendapatkan wajah memerah dan pelukan hangat dari Woojin, Guanlin hanya bisa pasrah mendapatkan sentilan kuat dikeningnya.

"MAKSUDNYA AKU SAMPAH GITU?!"

Dan seharian itu dipenuhi oleh Guanlin yang berusaha memberikan makna dari gombalannya, Woojin yang mendumel tidak terima karena diibaratkan seperti sampah, serta member lain yang meledekki kedua pasangan bodoh itu.

.
.
.
.
End

HAI!

Cuma mau ngasi pemberi tahuan kalau aku lagi liburan kerumah hehe (selama ini aku ngekost kan soalnya~) dann aku lupa bawa chargeran laptop aku:(( kesel gak sih, jadi gabisa nulis-nulis gemash:(

Jadiiii kemungkinannya aku bakal update yg sedikit lambat, karena nulisnya dihp~ gapapa kan ya?

Terus ai nanya dong, kalo aku pub work pancham baru kalian bakal baca gak? Tapi bakalan drama gt:(

Yasudahlaa, terima kasi yang sudah baca comment dan vote~ bye bye ( ̄∀ ̄)

200% [Guanjin] lgl x pwjTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang