Kehangatan mulai menjalar dihati Sasha saat dirinya mengelus lembut surai coklat milik Jungkook.
Dengan tatapan yang sendu gadis itu memandang Jungkook yang masih terpejam.
"Sadarlah Kook, jangan membuatku cemas"
Perlahan, Sasha menyentuh pipi Jungkook dengan bibirnya, menciumnya dengan segenap perasaan yang selama ini disimpannya.
"Maaf jika aku melakukannya, itu balasan karna kau sudah menciumku waktu itu"
"Ehem"
Sasha menyamarkan senyumnya saat mendengar suara Suga yang tiba-tiba ada dibelakangnya.
"K-kau sudah mengantar dokternya pergi?"
"Hm"
"Dia sudah pergi"Dingin, memang begitulah Suga. Dan sekarang Sasha tambah canggung karna cemas jika Suga melihat apa yang sudah dilakukannya pada Jungkook tadi.
"Kenapa kita tidak membawa Jungkook kerumah sakit saja?"
"Kenapa harus kerumahmu?"Suga hanya melirik sebentar Sasha dan beralih menatap Jungkook yang terbaring diranjang miliknya. "Dia hanya pingsan. Ayahnya bisa membunuhnya kalau tau dia berkelahi dan dilarikan ke Rumah sakit"
"Tapi pelipisnya berdarah, kalau dia-"
"Dokter bilang tidak apa-apa kenapa kau berlebihan sekali!"
Sasha bungkam seribu bahasa setelah Suga membentaknya. Gadis itu murung dan menundukkan kepalanya membuat rasa bersalah muncul dibenak Suga.
"M-maaf"
"B-bukannya aku berlebihan Oppa, itu karna aku peduli pada Jungkook"
"Aku lebih peduli padanya, aku hanya tidak habis fikir kenapa kau begitu peduli padanya setelah dicampakkan olehnya. Kenapa kau masih saja mencintainya. Kau ini bodoh atau sangat bodoh!"
"Oppa...."
Sasha menatap Suga dengan tangan yang masih menggenggam jemari Jungkook ditepi ranjang King size milik Suga.
"Saat aku menyukai mawar, aku akan berusaha memetiknya meski aku tau mawar itu berduri dan mungkin akan melukai jariku saat memetiknya"
"Dan jika duri itu benar-benar melukaiku aku tidak akan menyesal karna aku menyukai mawarnya"
"Begitu pula rasa cintaku pada Jungkook. Ibarat sebuah mawar aku sudah merasa senang walau hanya memandangnya"Suga memutar bola matanya malas menatap jengah setelah Sasha menjelaskannya.
"Terserah"
"Aku akan mengambil air kompresan untuk Jungkook"Suga membalikan badannya seraya membanting pintu saat melangkah pergi hingga Sasha terlonjak dari tempatnya berdiri karna kaget.
Beberapa menit kemudian Suga kembali membawa handuk kecil dan seember air dingin ditangannya.
Sebelum Suga duduk disamping Jungkook yang masih terbaring, Sasha sudah mendekat dan berusaha mengambil ember ditangannya yang akhirnya membuat Suga menjauhkan ember itu darinya.
"Kau mau apa?"
Bak anak kecil yang meminta permen Sasha menatap Suga yang menyembunyikan ember dibalik punggungnya.
"Oppa biar aku saja yang mengompres luka Jungkook"
"Hey"
Suga menghela nafas memalingkan wajah kemudian menatap Sasha kembali.
"Kau tidak hanya berdua dengan Jungkook disini"
"Pikirkan kehadiranku juga"Tanpa memghiraukan Sasha, Suga melaluinya begitu saja mendekat ke ranjang dimana Jungkook berada.
Mata sipitnya menatap lekat-lekat wajah Jungkook yang penuh lebam dengan perasaan tak tega.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILJIN [BTS Fanfiction] [Complete √]
FanfictionMember BTS hidup dalam tingkatan kelas sosial yang berbeda. V yang amnesia tidak mengenali sosok Jin yang misterius dan selalu diam-diam melindunginya dari pembully-an para gengster-nya Jungkook. . "Orang yang paling kubenci didunia ini adalah Jeo...