Dengan santai Jin melangkahkan kaki menuju bangunan yang didominasi cat warna putih setelah memarkir Motor sportnya.
Tepat diruang resepsionist Jin tersenyum mengingat ia berpapasan dengan orang yang dikenalnya.
"Jinseok? Bagaimana kabarmu?"
"Ah Baik. Profesor Hong"
Jin menampakan senyuman yang membuat kadar ketampanannya semakin bertambah."Bukankah baru kemarin ayahmu menyumbangkan donasinya disini? Tumben kau datang ke rumah sakit sendirian. Ada yang bisa ku bantu?"
"Ah iya, mengenai pasien yang bernama Sheira Ai, dia dirawat di ruang VVIP nomor berapa?"
"Apa profesor hong yang menanganinya""Ruang nomor 5, dokter kepercayaanku yang menanganinya. Kenapa? Kau terlihat peduli padanya"
Jin menunduk dan tersenyum dengan aura charmingnya.
"Dia temanku, aku hanya ingin membantunya"
Kembali Jin menatap laki-laki paruh baya dihadapannya dengan ekspresi yang masih tersenyun."Sesuai dengan permintaanmu, jinseok. Aku tidak memberitahukan hal ini pada ayahmu".
Jin tersenyum sinis
"Kalaupun ayah tau, dia pasti tak mempedulikannya. Baginya tidak ada hal yang lebih penting dari pekerjaannya.""Kau yakin??"
"SeokJin, sepertinya aku tau mengapa kau memintaku agar menyembunyikannya dari Ayahmu kemarin".Ekspresi Seokjin berubah total saat mendengar pernyataan pria berusia 50 tahunan didepannya.
"Karna gadis itu datang bersamanya 'kan??"Profesor Hong menggerakkan dagunya kearah pemuda yang baru saja memasuki pintu rumah sakit.
"Kim Taehyung"Reflek Seokjin menengok kaget kearah dimana mata profesor Hong memandang.
SeokJin memandang langkah kaki Taehyung dengan pandangan terkejut. Matanya terus mengikuti Taehyung yang berjalan menuju ke suatu ruangan.
"Kau yakin ayahmu akan mengabaikannya setelah tau kau masih memperhatikan apapun yang berbau anak itu?"
"Dia masih menjalani pengobatan dan check-up setiap bulan. Mungkin sebentar lagi ingatannya akan pulih".Mendengarnya, Jin seperti menahan air mata. Helaan nafas pasrah keluar dari mulutnya.
"profesor Hong? Aku permisi sebentar""Mm"
Hanya anggukan dan gumaman yang ditangkap indera milik Jin saat melangkahkan kaki pergi.ILJIN
"Ai???"
Taehyung memperlihatkan senyum lima jarinya setelah memasukkan kepalanya keruang rawat Sheira. Memgintipnya dari balik pintu yang sedikit terbuka."Taehyung-ah??"
Rentetan gigi putih Tehyung tertutup begitu saja setelah melihat Lee-sa yang juga ada disana.
"Yak, apa-apaan ekspresimu itu? Kau tidak senang aku ada disini? Kenapa wajahmu datar begitu?"
Dengan wajah datar Taehyung melangkahkan kakinya memasuki ruangan.
"Terimakasih sudah membawaku kesini, harusnya kau tidak menyewakan kamar semahal ini untukku"
Ucapan lembut Sheira membuat mood Taehyung kembali membaik.
"A, B-bukan aku yang menyewakannya untukmu"Sheira tersenyum.
"Ya, aku tau aku adalah beban untukmu. Kau tak perlu berbohong seperti itu lagi karna aku sedang sakit""T-tapi memang benar bukan aku. Ai jangan salah paham, meskipun aku yang menyewa kamar untukmu itu bukanlah beban bagiku"
Wajah Taehyung cemas, berusaha meyakinkan Sheira.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILJIN [BTS Fanfiction] [Complete √]
FanficMember BTS hidup dalam tingkatan kelas sosial yang berbeda. V yang amnesia tidak mengenali sosok Jin yang misterius dan selalu diam-diam melindunginya dari pembully-an para gengster-nya Jungkook. . "Orang yang paling kubenci didunia ini adalah Jeo...