Tenanglah

569 7 0
                                    

Sejuk
Semilir angin itu mendayu-dayu
Tenang dan damai
Walau sebenarnya riuh berkelut

Lazuardi yang tadinya biru telah berselimut malam
Sedangkan rembulan memegang tahta keheningan

Dia ciptakan malam tuk jadi pelipur bebanmu
Menghentikan sejenak rintihan wajah yang suram
Memelukmu dengan lelap yg cukup
Dan membangunkanmu pada waktu tuk bersujud

Mau pergi kemana lagi, selain Dia
Mau meminta kepada siapa, selain Dia
Hingga kau tersungkur pun Dia yg selalu ada
Maka, letakkan hatimu pada-Nya
Bukan pada dia yang lari semaunya

00.08 WIB
25 Shafar 1439 H
Surabaya

La tahzanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang