Menangkap rasa

67 1 0
                                    

Aku terpana pada rona terang jiwanya
Menyibak lepas sedu sedan melekat pada wajah
Bergulung bersama deru angin dan dedaunan mati yang kering

Takjub, sikapnya sungguh teduh

Tapi, lagi-lagi aku tertipu

Pada luar yang tampaknya bagus
Ketika rasa itu telah mengepul penuh

Seakan diserang badai kemudian jatuh

Kesekian kali
Aku terseret pada palung kenang

Ketika berusaha pergi dengan tenang

Nyatanya aku kembali membawa geram

Salah-lah memang
Rasa padaku bukan karena-Nya
Hingga wajar aku kecewa

Padahal cinta-Nya-lah yang takkan buatku terluka.

Surabaya, 2018

La tahzanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang