Maaf
Diriku bukanlah halte
Bukan pula kantor pos
Apa lagi kedai kopiSiapa yang hanya ingin menjadi persinggahan
Jika hadir sesaat, terpisah pada pintu-pintu persimpangan
Siapa yang hanya ingin tahu rasa, tapi tanpa bertatap muka
Hanya menghalau cemas dengan cukup berbekal kertasSiapa lagi yang ingin didatangi sesuka hati
Pergi jauh saat luka telah sembuh
Dan datang lagi saat butuh kopi untuk teman piluApakah aku hanya secangkir kopi yang jadi teman sepi
Jika hadirmu hanya sekedar singgah
Janganlah aku yang masih banyak lemah
Kau pikir mengumpulkan pecahan kaca yang retak terserak,
semudah kau melempar batu ke tengah laut
Sungguh, hatiku tak semurah ituSurabaya, 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
La tahzan
PoetryKetika hati berkata bahwa Allah itu tidak adil, maka di saat yang sama pula seakan kita telah mendustakan nikmat yang Dia berikan. Sadarlah, bahwasanya sakit dan kepedihan yang kita derita tidaklah lebih berat dari orang-orang yang mungkin mengalam...