Remahan biskuit

67 1 0
                                    

Bunyi renyah membucah lidah

Kunyahanmu tenang temani puluhan kata
Jari-jarimu menulis banyak kesan tak berwarna
Manis, biskuit itu kau larutkan dalam rasa

Kau tahu
Selalu ada remahan yang terbuang dari gigitan

Menyerpih pada meja atau menempel pada kain

Seketika mudahnya kau bersihkan
Namun, aku rasa tak semudah singkirkan kepedihan

Biasanya biskuit bertemankan teh atau kopi

Tapi, kau lebih memilih air putih
Sulit untukku menebak caramu itu
Kau begitu lihai sembunyikan apa yang ku cari

Ternyata aku pun paham
Remahan biskuit tak sebanyak potongan yang kau makan
Remahan seperti kesan tambahan
Walau sebenarnya ia terlihat berkurang

Mungkin aku saja yang berlebihan
Menganggap remahan kesan yang terbuang
Ternyata memang itulah pada umumnya

Lalu, kenapa aku harus sempat merasa kecewa.

Surabaya, 2017

La tahzanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang