Warna putih menjadi pilihan untuk hari pertamanya bekerja. Cermin didepannya seolah sedang berkata bahwa Kim Yeri adalah gadis tercantik didunia ini.
Yeri tampil begitu sederhana dan anggun untuk hari pertamanya. "Baiklah, Kim Yeri. Hwaiting !!!" sedetik kemudian dia melangkah keluar kamar dengan penuh semangat menyapa seisi rumah.
"Imo, samchoon, unnie. Aku pergi dulu." Pamitnya pada para penghuni rumah setengah mewah itu. "Pulanglah tepat waktu." Pesan seorang wanita paruh baya yang sudah merawat Yeri sejak kecil.
👿👿👿
Lampu hijau telah menyala, memerintah Yeri untuk segera melangkah ke sisi jalan diseberang sana. Lobby masih terlihat sepi. "Oh apa ini, apa mungkin aku terlalu pagi. Kurasa tidak." Setelah bergumam sendiri, Yeri melanjutkan langkahnya menuju ruangan milik tim marketing sponsor.
Ruangan itu masih kosong. Yeri semakin kebingungan. Sepertinya dia memang terlalu bersemangat untuk hari pertama. Yeri memutuskan untuk berkeliling perusahaan karena dia masih sangat mengagumi Hwanjung. Belum ada tugas yang akan dia kerjakan di hari pertama ini. Jadi bukan masalah besar jika ia berkeliling dulu.
Sekedar pintu dengan identitas CEO Jeon Jungkook yang menggantung diatasnya mampu membuat karyawan baru seperti Yeri terkagum. Bahkan pintunya saja sangat indah dan mewah menurut Yeri. Dia hanya diam didepan pintu itu. Tiba tiba terdengar suara langkah kaki.
Ceklek.
Yeri mematung, sepertinya Yeri melihat malaikat dipagi ini. Sangat tampan itulah yang yeri pikirkan. Pandangan Yeri dan Jungkook bertemu, keduanya terkejut. Yeri langsung membungkuk dan mengucapkan salam setelah sadar bahwa pria tadi adalah CEOnya. Jungkook yang tadinya akan keluar untuk memantau kedatangan karyawan seperti biasanya langsung berlari sangat cepat menuju ruangannya dan menutup pintu.
"Apa itu tadi Kim Yeri?" Jungkook berusaha mengingat apa yang dia lihat barusan. Dada Jungkook bergemuruh, jantungnya berpacu dengan cepat dan nafasnya tersengal.
Yeri masih membungkuk hingga beberapa detik dan menyadari bahwa CEOnya telah pergi. Yeri kesal dengan apa yang dia dapatkan dari CEOnya itu. dia menyesal telah menyebut sang CEO itu tampan.Yeri masih berdiri menghadap pintu dengan kedua tangan dilipat didepan dada. "Ouuugh, tarik kembali kesan tampan tadi. Ah aku menyesal. Dia sangat dingin bahkan tidak menatapku. Apa aku sedang dipermainkan? Kemarin dia menerimaku tiba-tiba dan sekarang mengacuhkanku. Ah apa apaan ini. Aku merasa sedang dipermainkan seorang kekasih," omel yeri frustasi lalu meninggalkan pintu menyebalkan itu dan kembali ke ruang kerjanya yang masih kosong.
👿👿👿
"Yeri-ssi, bisa kau kerjakan ini." Perintah ketua tim. "Apa ini timjangnim?" Yeri benar-benar tidak tau dengan dokumen dan form yang diberikan oleh ketuanya itu. Yeri sudah bekerja selama satu bulan tapi dia masih sedikit kebingungan.
"Kau harus melakukan observasi pasar mengenai produk kita, perkembangan produk yang kaitannya dengan sponsor." Ketua tim menjelaskan dengan singkat kepada Yeri. "Baiklah timjangnim, akan saya lakukan."
Yeri tidak punya mobil dan dia harus mendatangi beberapa toko dengan berjalan dan naik bus. Yeri sedang berada di halte, menunggu bus menuju Myeong-dong yang belum juga datang. Yeri mulai bosan setelah menunggu selama 10 menit. Dia menggoyang goyangkan kakinya seperti anak kecil. Jika kalian melihatnya akan sangat menggemaskan.
"Bagaimana dia bisa begitu cantik, sexy, dan menggemaskan dalam satu waktu? Aku tidak yakin dia itu manusia. Haha" gumam seorang pria sedang memperhatikan Yeri dari sisi seberang jalan.
Jungkook merasa sangat ingin memberikan tumpangan untuk Yeri dan mengantarkannya kemanapun. Tapi detak jantungnya sangat cepat dan dia akan gugup. Oh itu tidak baik. Sebaiknya dia berkonsultasi dengan pakar asmara, Yoongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
One and Only [END]
FanfictionSeorang pria tampan dan penuh wibawa hanya bisa jatuh cinta satu kali. Dia terjebak dalam pesona manis seorang gadis untuk pertama kalinya. Jeon Jungkook terjebak dalam pesona seorang Kim Yeri. Gadis cantik dengan sejuta masa lalu kelam. Yeri selalu...