20. Cornflower is an "A"

1.7K 208 4
                                    

Yeri masih tenggelam dalam kelumpuhan logikanya.

Kehangatan dan kedamaian dalam dekapan yang ia rasakan kini benar-benar nyata. Dia masih dipusingkan dengan pertengkaran antara hati dan logikanya. Ah, logikanya saja mati. Bagaimana dia bisa bertengkar.

Saat logika Yeri mencoba untuk bangun, hatinya melumpuhkannya lagi.

"Samchoon !!!!" teriak Haesoo.

Teriakan itu mengembalikan semua logika Yeri. Dia mundur dan melepaskan pelukannya dengan sangat cepat. Dia berlari keluar ruangan itu sambil menghapus air matanya tidak peduli dengan apa yang orang lain pikirkan saat melihatnya. Yeri hanya butuh tempat untuk sendiri. Mencari penjelasan tentang apa yang baru saja terjadi.

Jungkook terduduk lemas di sofa tempatnya duduk tadi. Jieun pun duduk kembali di depannya.

"Haesoo-ya.. bermainlah dulu keluar." pinta Jieun pada putrinya itu. Ada beberapa hal yang ingin dia bicarakan pada adik sepupunya ini. Haesoo pun menurut dan berlari keluar dari ruangan ibunya.

"Jungkook-a... apa kau baik-baik saja?" tanya Jieun pelan.

Jungkook masih terisak. Perasaannya saat ini tak terdefinisikan oleh kata-kata.

"Noona.. apa semua ini rencanamu? Apa maksudmu menyembuyikan Yeri di sini ? Kau tau selama ini Yeri ada disini dan tidak memberi tahuku ? Kau juga tidak melarangku saat akan kesini. Apa sebenarnya maksudmu noona ?" Cecar Jungkook pada Jieun yang duduk didepannya. Jieun bingung, jawaban apa yang harus ia berikan. Haruskah ia jujur tentang semuanya.

"Baiklah Jungkook, dengarkan aku. Tapi kumohon dengarkan aku sampai selesai bicara."

Jungkook hanya mengangguk.

"Awalnya aku memilih Jeju sebagai tempat pertumbuhan Haesoo, karena disini cukup banyak vampir yang bisa membantuku mengawasi pertumbuhan Haesoo. Aku bersembunyi sampai Haesoo tumbuh seperti anak manusia berumur 5 tahun jadi penduduk disini hanya tau bahwa aku pendatang dengan satu anak berusia 5 tahun. Tidak akan pernah ada yang tau usia Haesoo sebenarnya adalah 1 tahun. Saat pertama Yeri melamar pekerjaan, aku pun terkejut. Aku menyapanya dan dia tidak mengenaliku. Dia benar-benar lupa akan segalanya. Aku sering melihatnya menangis sendirian beberapa kali, dan saat aku bertanya dia tidak tau jawabannya. Aku berpikir ini ada hubungannya denganmu. Aku mengizinkannya cuti untuk ke Seoul bersama Irine tetangganya yang juga temanku. Aku memang berharap dia bertemu denganmu. Tapi aku tidak tau sudahkah kalian bertemu di Seoul ?"

Jungkook hanya mengangguk sambil terus mendengarkan penjelasan kakak sepupunya itu.

"Aku tau kau akan meninggalkan Seoul karena berpikir dia tinggal disana saat ini dan kau tidak sanggup melihatnya tidak mengenalimu setiap hari. Aku sempat khawatir kau akan memilih Jimin. Tapi, hari ini kau disini. Dan sepertinya ini adalah keinginan takdir."

"Noona, apa yang akan terjadi jika aku bersatu lagi dengan Yeri ?"

"Jaminan kalian adalah kehidupan orang tua Yeri. Perjanjian itu sudah tertulis dalam takdir kaum kita."

"Kenapa seperti ini Noona ??!! Kenapa ?!!!" Jungkook merasa marah dengan takdir yang tertulis untuknya. Dia tidak bisa menyesal telah mencintai Yeri karena perasaannya yang begitu besar pada gadis mungil yang kini berambut pendek itu.

o0o

Yeri duduk terdiam di ruangannya. Dia hanya berdiam diri di kursinya sambil menghadap laptop yang hanya menyala dan menampilkan wallpaper cornflower berwarna ungu. Bahkan Haesoo yang memasuki ruangannya pun dia abaikan, Yeri masih mencoba mencari jawaban dari kelumpuhan logikanya tadi.

One and Only [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang