One and Only [END]

9. My name is Anna

Jungkook terus saja melajukan mobilnya membawa seorang gadis cantik menuju tempat terindah. Semua rencana yang dia buat adalah yang pertama. Harapan untuk berhasil tentu saja ada. Dia sudah mencari-cari cara yang ada di Internet. Ternyata seorang Jeon Jungkook yang terlihat sangat dingin dan cerdas itu begitu payah jika berurusan dengan wanita.

"Depyeonim. Ehh, maksudku Oppa. Kita mau pergi kemana?" tanya Yeri yang duduk disebelah Jungkook.

"Bandara." Jawab Jungkook dengan tetap memperhatikan jalanan didepannya tanpa beralih dari kemudi. Yeri nampak terkejut. Dia sangat penasaran, untuk apa mereka ke bandara dengan pakaian sesantai ini. Pakaian mereka cocok untuk pergi ke pusat perbelanjaan atau sekedar makan bersama dengan santai.

"Bandara? Apa yang akan kita lakukan disana?" Yeri nampak masih kebingungan. Jungkook menahan tawa mendengar pertanyaan itu. Rupanya sekretarisnya itu jadi bodoh jika tidak berurusan dengan pekerjaan. Bukankah kemarin Jungkook sudah mengiriminya pesan untuk membawa pasport. Mungkinkah Yeri tidak curiga.

"Kau ini bodoh atau apa Kim Yeri. Ingat pesan yang kukirim kemarin?" Yeri hanya menjawab pertanyaan itu dengan anggukan. Sedetik kemudian dia menyangka sesuatu,"Jangan katakan kita akan ke luar negeri? Aku hanya membawa tas kecil ini oppa." Jungkook hanya tertawa mendengar spekuliasi Yeri soal pesannya soal membawa pasport.

Tanpa mengalihkan pandangan dari kemudi Jungkook bertanya kembali,"Negara mana yang ingin kamu kunjungi saat ini?" Yeri spontan menjawab,"Inggris."

Jungkook langsung teringat bahwa Yeri sangat menyukai hal-hal berbau London. Beberapa barang di meja Yeri mengandung unsur London. Tentu saja, London adalah kota yang indah, tak kalah dari Paris.

Jungkook melakukan panggilan untuk seorang pria yang dia panggil ahjussi. "Ahjussi. Aku akan pergi ke London. Siapkan tiket untukku. Aku akan sampai di bandara 10 menit lagi. Baiklah, tidak masalah menunggu sebentar selama perjalanannya nyaman." Jungkook mengakhiri panggilan itu dan beralih menatap Yeri sebentar. Tentu Yeri masih terkejut, begitu banyak kejutan hari ini. Sedari Jungkook mengajaknya untuk jalan-jalan di hari sabtu saja sudah mengejutkan. Apalagi hari ini, tiba-tiba ke London. Begitu saja, tanpa persiapan.

"Oppa..." perasaan Yeri campur aduk, bahagia, bingung, marah karena Jungkook seenaknya saja.

"Apa yang kamu butuhkan akan kita beli disana. Kita akan ke rumahku di London, jadi tidak perlu hotel dan beberapa perlengkapan sudah tersedia disana kecuali pakaian wanita. Jadi nanti kita belanja pakaian untukmu lalu ke rumahku." jelas Jungkook sebelum Yeri protes dan berceramah panjang lebar. Itu akan menyebalkan.

Yeri diam. Dia masih berusaha mencerna keinginan Jungkook. "Kita akan makan dulu. Masih ada 20 menit sebelum take off." Yeri benar-benar seperti anak anjing yang mengikuti tuannya. Polos, lucu, dan menggemaskan. Dia benar-benar berbeda dengan biasanya saat bekerja. Saat mengurus Jungkook di perusahaan, dia akan menjadi galak, tegas, dan tiba-tiba lembut.

"Oppa, apa yang akan kau pesan? Aku mau makan sandwich ini saja." Jungkook bingung, dia memang membawa stock darah di tas ransel kecilnya. Tapi, bagaimana mungkin dia tak makan bersama Yeri dan hanya meminum darah dalam kemasan jus tomat. Untung saja obat khusus milik para vampir yang ingin makan makanan manusia sudah berada didalam tasnya. Obat itu bisa saja dikatakan sebagai vitamin didepan Yeri, seperti obat biasa berbentuk kapsul warna merah.
"Pesankan saja yang sama denganmu." Pungkas Jungkook

👿👿👿

"Oppa gumawo." Ucap Yeri dengan begitu imut sambil bergelayut manja dilengan kekar Jungkook saat menginjakkan kaki pertama kali di tanah Inggris ini.

Lihat saja, mereka sudah seperti sepasang kekasih yang sedang berlibur sebelum menikah. Sebelum perjalanan ini kedekatan mereka hanya sebatas saling peduli, perhatian, dan melindungi berkedok rekan kerja. Kini merka sudah lebih terbuka satu sama lain.