12. Warm Heart

2.3K 315 44
                                    

"Aku sudah merindukan eonni." gumam Yeri saat berada di ruangan Jungkook. Dia duduk di kursi berseberangan dengan Jungkook dan hanya terhalang meja kerja yang cukup besar.

Mereka telah kembali ke Korea dan bekerja. Mereka bersepakat untuk profesional saat berada di perusahaan. Jabatan sekretaris memang yang paling tepat untuk Yeri. Dia bisa bebas untuk selalu bersama Jungkook.

"Kau sedih?" tanya Jungkook. Yeri hanya mengangguk, dia sangat merindukan Seulgi. Dia tidak tau jika seminggu lagi adalah pernikahan Seulgi dan Jimin. Pernikahan itu berarti akan ada upacara penobatan Seulgi menjadi vampir. Agar keturunan mereka nantinya tak berbahaya. Seperti Jungkook yang selalu terancam bahaya jika tak hati-hati.

Jungkook mengetahui tentang pernikahan itu, tapi dia belum siap jika ditinggalkan Yeri. Baru kemarin mereka berjanji untuk bersama.

Yeri merengek seperti anak kecil karena rasa rindunya. Jungkook yang melihat itu hanya tersenyum geli. "Aku tidak tau kau punya sisi semenggemaskan ini."

Yeri malah semakin mempoutkan bibirnya dan menambah kadar kegemasan pada dirinya. "Mau kucium?" ancam Jungkook karena melihat sang kekasih begitu menggemaskan. Yeri yang menyadari hal itu langsung bersiap untuk kabur.

"Mau kemana?"

"Kembali ke mejaku." Yeri mencoba senormal mungkin. Rupanya dia menyadari kehadiran Kepala Jung yang hendak memasuki ruangan sang CEO. Mereka harus menjaga rahasia kencan, karena Jungkook tidak mau jika Yeri dibicarakan yang tidak-tidak.

🌼🌼🌼

Hari sudah menjelang malam, Yeri sudah menyelesaikan pekerjaannya. Seperti biasa, dia akan menyampaikan jadwal Jungkook besok sebelum pulang.

"Daepyeonim." Yeri melangkah pelan memasuki ruangan sepi itu. Tidak ada siapapun disana. Yeri terus memanggil-manggil Jungkook.

Jungkook yang berada di ruangan rahasia tak mendengar panggilan Yeri di ruang kerjanya.

Tiba-tiba pintu tergeser saat tegukan terakhir makan malamnya. Jungkook hampir tersedak ketika melihat gadisnya berdiri dipintu rahasia itu.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Yeri penasaran.

Jungkook kelabakan. Jelas, dia sedang meminum darah.

"Ah, tidak. Aku hanya ingin meminum vitamin buatan ibukku. Hanya jus."

Yeri tidak mau ambil pusing dengan apa yang dilakukan kekasihnya itu. "Kemarilah aku akan menyampaikan jadwal untuk besok."

Jungkook mengekori Yeri untuk duduk di sofa ruangannya. Biasanya mereka akan duduk berseberangan. Tapi sekarang berbeda, bersebelahan adalah pilihannya. Yeri membacakan semua jadwal Jungkook yang cukup padat untuk besok.

"Tunggu, jadwal terakhir. Ulangi jadwal terakhir." Jungkook merasa ada yang aneh saat Yeri membacakan jadwal kegiatannya yang terakhir untuk besok.

"DATE. FIRST DATE." Yeri mengulanginya dengan memberi tekanan pada setiap suku kata ucapannya.

Jungkook tertawa.
"Itu jadwal favoritku. Kerja bagus, sayang." Elusan dikepala Yeri terasa sangat lembut. Kasih sayang tulus benar-benar ada diantara mereka.

"Pria macam apa yang tidak mengajak kekasihnya berkencan." Yeri mendecih. "Seharian aku memikirkannya."

Jungkook merapatkan posisi duduknya dan memeluk Yeri perlahan.

One and Only [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang