"Good morning Yeri-ya." sapa Seulgi saat melihat Yeri menuju ke dapur menyusul dirinya. "Good Morning, unnie. Ah apa kau punya susu?" tanya Yeri.
Seulgi tertawa sambil mengambilkan sekotak kecil susu siap minum dari dalam lemari es. Yeri segera meraihnya. "Kau itu sudah dewasa, tapi tetap saja caramu meminum susu tidak berubah." Seulgi terkekeh menikmati masa pengobatan rasa rindunya pada sang adik sepupu. Menang benar Seulgi tidak mengizinkan Yeri membuka lemari esnya, tidak ada yang tau jika akan ada manusia berkunjung ke rumah ini. Jadi semua persediaan darah untuk Jimin di lemari es belum dipindahkan.
"Unnie, aku masih tidak menyangka kita tinggal bersama sekarang." Yeri menatap Seulgi dengan penuh bahagia. Mereka bahagia untuk saat ini.
"Yeri-ya maaf." Seulgi tertunduk menyadari rasa bersalahnya. Dia meninggalkan keluarganya demi Jimin. Seulgi telah memilih untuk menjadi vampir saat akan menikah dengan Jimin nantinya.
Yeri kebingungan melihat Seulgi perlahan mengeluarkan air matanya. "Bagaimana kabar eomma? Maafkan aku tidak pernah pulang." Seulgi menangis. Yeri tidak tau harus berbuat apa. Mungkin sebuah pelukan bisa sedikit menenangkannya.
"Unnie, semuanya baik-baik saja. Imo baik-baik saja, bahkan aku pun sangat baik. Jungkook selalu menjagaku dengan baik sebagai sekretarisnya. Unnie tidak usah khawatir, berbahagialah bersama Jimin-ssi."
Seulgi perlahan melepas pelukannya. "Aku takut untuk bertemu denganmu dan eomma. Tapi aku sekarang baik-baik saja." Mereka berdua tersenyum lega, mengerti perasaan masing-masing adalah jalan terbaik. Yeri hanya ingin Seulgi bahagia begitupun sebaliknya.
"Ah unnie, apa pekerjaanmu? kau tidak bekerja" tanya Yeri penasaran. Seulgi memukul ringan kepala Yeri,"Apa kau lupa, aku ini seorang dokter, bahkan sejak masih di Korea. Disini aku mengambil spesialisku sebagai dokter bedah. Kau lupa?!" Seulgi sedikit emosi dengan kelupaan Yeri dengan profesinya.
"Noona, jangan memukulnya?!" Teriak Jungkook yang baru keluar dari kamar. "Wae?!!" Sahut Seulgi. Jungkook hanya berjalan mendekati mereka berdua.
"Yeri-ya, pergilah bersama noona untuk mencari satu baju yang cantik untuk malam ini. Aku tidak bisa menemanimu karena aku sama sekali tidak mengerti tentang wanita." Setelah mengatakan hal itu Jungkook langsung berbalik dan masuk ke kamar Jimin. "Yakk !!! Dasar bayi menyebalkan !!" teriak Seulgi pada Jungkook yang bahkan tidak mempedulikannya.
🌼🌼🌼
Yeri dan Seulgi memilih untuk berjalan kaki menuju pusat perbelanjaan di London.
"Unnie, sejak kapan kau mengenal Jungkook." tanya Yeri penasaran dengan kedekatan mereka berdua. Seulgi dengan santai menjawab,"Sejak aku menjadi kekasih Jimin."
Mereka berjalan sambil menceritakan kisah pertemuan masing-masing. Setelah saat itu membuat Seulgi berpikir. Bisakah Yeri menerima Jungkook yang sebenarnya. Yeri mengalami trauma berat karena bangsa vampir, bagaimana bisa nantinya mereka hidup bersama. Bisakah Yeri menerima Jimin sebagai kakak iparnya. Pikiran Seulgi saat ini dipenuhi kekhawatiran akan hal itu.
🌼🌼🌼
Jungkook dan Jimin sedang menikmati sarapan pagi mereka di meja makan. Segelas darah segar khas London. Rasanya memang benar-benar nikmat.
"Hyung," panggil Jungkook dan membuat Jimin menghentikan proses meminum darah. "Wae?" sahut Jimin.
"Bagaimana jika aku berkencan dengan Yeri?" tanya Jungkook sedikit ragu. Jimin yang mendengar pertanyaan itu pun tersedak.
"Kau gila? Yeri itu manusia Jungkook-a. Kita tidak pernah tau apakah dia bisa menerimamu yang sebenarnya. Kau memang bisa memilih untuk menjadi manusia, tapi tidak bisakah kau berpikir betapa bahayanya jika kau menjadi manusia?? Kau bisa mati begitu saja!! Paham?!"
"Aku tau hyung. Aku akan membuat Yeri menjadi vampir seperti kita. Seperti kau membawa Seulgi noona." jawab Jungkook.
"Aku rasa kau tidak mengetahui hal ini. Kook-a, kau tau orang tua Yeri mati gara-gara vampir saat mereka sedang berkemah digunung. Kau tau?!!"
Jungkook menggelengkan kepalanya. Dia memang tidak mengetahui hal itu. Terkejut tentu saja. "Darimana kau tau itu hyung?" Jungkook mulai penasaran.
"Seulgi awalnya menolakku karena hal itu, paman dan bibinya meninggal karena vampir. Tapi Seulgi memilih masa depannya bersamaku." Jawab Jimin santai.
"Tapi, bagaimana dengan Yeri? Bagi Yeri, tidak akan mudah karena itu orang tuanya. Bisa jadi orang tua Yeri adalah korbanmu saat masih kecil dulu. Saat kau berkeliaran tanpa pengawasan." Lanjut Jimin.
Jungkook merasa sangat terkejut dengan fakta yang ia ketahui pagi ini. Rencananya malam ini dia akan mengungkapkan perasaannya dan berkencan dengan Yeri. Tapi, semua itu membuatnya ragu. Apakah bisa bersama?
Jungkook merasa sangat marah pada dirinya. Dia mulai meneteskan air mata, perasaannya kalut. Pikiran Jungkook bercampur aduk dan membuatnya kebingungan.
"Kenapa hyung? Kenapaa,?!!!" Jungkook berteriak untuk mengeluarkan emosinya.
"Kenapa kau bisa bersama Seulgi noona dan aku kesulitan bersama dengan Yeri. Kenapa ?!!"
"Sejak awal aku sudah memperingatkanmu, tapi apa? Kau tidak mendengarkanku Kook-a," sahut Jimin.
"Maaf Jungkook-a, aku tidak tau jika gadis yang kau ceritakan padaku dulu adalah Kim Yeri. Adik dari kekasihku. Aku tau hal ini akan menjadikanmu lebih sulit." Lanjut Jimin.
"Biarkan aku berpikir dulu hyung." Jungkook pergi meninggalkan meja makan dan memasuki kamarnya, bagitupun dengan Jimin.
to be continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
One and Only [END]
FanficSeorang pria tampan dan penuh wibawa hanya bisa jatuh cinta satu kali. Dia terjebak dalam pesona manis seorang gadis untuk pertama kalinya. Jeon Jungkook terjebak dalam pesona seorang Kim Yeri. Gadis cantik dengan sejuta masa lalu kelam. Yeri selalu...