"Yeri, kau mau sarapan apa ?" tanya Seulgi saat mereka telah selesai berbelanja. "Pancake." Yeri menjawab dengan penuh semangat dan cintanya pada kue panggang itu.
Mereka memasuki cafe yang berada di sebelah kanan mereka berjalan. Seperti yang Yeri inginkan, sarapan pagi ini adalah pancake.
"Alice, apa perlu kita membungkuskan untuk Jungkook oppa dan Jimin-ssi ?" Seulgi hanya menggeleng. Dan membuat Yeri ingin bertanya lagi. Namun, Seulgi segera menjelaskan,"mereka sudah menyiapkan sarapan sendiri. Biarkan saja mereka melepas rindu, seperti kita."
Yeri menunduk merasakan sedih karena rindu yang tertahan selama ini."Kupikir, aku tidak akan pernah bertemu lagi denganmu Alice."
Seulgi merasa bersalah karena telah menghilang terlalu lama. "Maaf Anna, hanya itu yang bisa kulakukan."
Yeri tidak tau kalau Seulgi menghilang karena ingin lebih ringan dalam pilihannya untuk abadi bersama Jimin. Seulgi tidak yakin, ibunya dan Yeri akan menerima semua keputusannya. Orang tua Yeri yang juga kakak dari ibunya mati mengenaskan karena vampir kecil yang lepas kendali. Yaa, Seulgi tau itu semua karena dulu ia tidak sengaja mendengar percakapan orang tuanya dengan polisi.
"Anna, ayo pulang. Sudah selesai kan ?" Yeri hanya menanggapi ajakan Seulgi dengan anggukan.
🌼🌼🌼
Yeri dan Seulgi memasuki rumah mewah itu setelah selesai berbelanja. Sofa yang ada di ruang utama menjadi sasaran empuk untuk mengistirahatkan mereka dari rasa lelah.
Jungkook keluar dari kamarnya dan mendapati gadis kesayangannya sudah pulang. "Yeri, kau sudah pulang?" tanya Jungkook sambil berjalan mendekat. Yeri memalingkan wajahnya ke arah Jungkook, tersenyum. Anggukan adalah jawaban untuk pertanyaan Jungkook.
"Kook, nanti malam Yeri tidur bersamaku," kata Seulgi. "Mian noona, aku akan pulang sore ini," jawab Jungkook dengan nada setengah mengejek. Saat Seulgi akan merajuk pada Jungkook, Jimin sudah berjalan mendekati mereka. "Biarkan saja anak keras kepala ini melakukan apapun, aku tak akan peduli," kata Jimin ketus.
"Apa kalian bertengkar??" tanya Yeri. Seulgi sepertinya sudah memahami situasi ini, ada yang salah diantara mereka berdua jadi dia memilih diam.
Jungkook tersenyum menanggapi pertanyaan Yeri, "Tidak, Jimin hyung memang seperti itu." Yeri hanya menanggapi dengan mengangguk seolah paham.
"Kalau kau tidak lelah, bersiaplah kita akan jalan-jalan sebentar lalu pulang."
"Pulang kemana yang kau maksud ?"
"Korea, kita harus bekerja besok."
"Ahh, kau memberikan liburan palsu." Yeri beranjak menuju ke kamarnya untuk bersiap-siap.
Yeri hanya membutuhkan waktu sekitar setengah jam untuk siap. Dia keluar kamar mengenakan dress hitam dan coat berwarna coklat. Dia nampak sangat cantik apalagi untuk seorang Jeon Jungkook.
Pasangannya pun kini sudah siap dengan pakaian yang santai namun tetap terlihat rapi. Jungkook hanya mengenakan sweater coklat dengan celana jeans hitam.
KAMU SEDANG MEMBACA
One and Only [END]
FanfictionSeorang pria tampan dan penuh wibawa hanya bisa jatuh cinta satu kali. Dia terjebak dalam pesona manis seorang gadis untuk pertama kalinya. Jeon Jungkook terjebak dalam pesona seorang Kim Yeri. Gadis cantik dengan sejuta masa lalu kelam. Yeri selalu...