"Terimakasih depyeonim." Ucap yeri sedikit membungkuk. Yeri berterimakasih karena sudah diberi tumpangan oleh CEOnya itu.
Ah iya, adegan ciuman itu hanya fantasi Jungkook. Aigooo.. pria tampan itu benar-benar byuntae. Adegan sesungguhnya hanya sampai sabuk pengaman Yeri tersangkut dan sudah terlepas sebelum Jungkook mendekat.
Sesaat setelah Yeri keluar mobil, Jungkook hanya diam dan bergelut dengan pikirannya. "Ah, seandainya tadi aku lebih cepat, pasti kita akan berakhir di tempat lain Yeri-ssi." Ucap Jungkook sambil tersenyum nakal dan menunjukkan smirk byuntaenya.
👿👿👿
"Selamat siang, saya Kim Yeri dari Hwanjung. Bisakah saya bertemu dengan pemilik cafe ini ?" Sapa yeri pada pelayan yang ia jumpai di cafe itu.
"Oh tentu saja. Sajangnim sudah menunggu anda." Jawab pelayan itu ramah. "Ah baiklah. Terimakasih." Yeri langsung menuju ruangan milik sajangnim itu.
Setelah pertemuan dengan sajangnim cafe itu selesai, Yeri langsung bergegas menuju tempat kedua yang diperintahkan oleh ketua timnya itu. Saat Yeri melewati pintu utama cafe itu, ada sesuatu yang aneh.
"Apa itu mobil depyeonim? Semuanya terlihat sama, warnanya, lokasi parkirnya. Ah tidak mungkin depyeonim menungguku. Tidak usah bermimpi Yeri-ya." Yeri bermonolog sambil menatap mobil hitam itu dengan wajah keheranan. Yeri tidak peduli dan berjalan menuju halte terdekat yang tidak terlalu jauh.
Jungkook masih menunggu Yeri. Entah perasaan apa yang membuatnya ingin menunggu. Jungkook masih tidak mengerti mengapa dia ingin selalu berada dekat dengan Kim Yeri, karyawan yang begitu saja diterima olehnya.
Jungkook kembali memusatkan pandangan pada pintu utama cafe itu. Gadis yang ia tunggu sudah terlihat dan tetap saja cantik dimata Jungkook. Jungkook bertanya-tanya, kenapa raut wajah gadis itu kebingungan. Ah Jungkook tidak ambil pusing dia terus saja menunggu di mobil nanti juga Yeri akan masuk. Tapi tidak, Yeri terus berjalan menuju halte melewati mobil Jungkook."YERI-SSI !!!" Jungkook keluar dari mobil dan berteriak memanggil Yeri yang sudah mulai agak jauh. Yeri terkejut karena ada yang memanggilnya dan seketika membalikkan badannya. Yeri masih tidak percaya bahwa yang tadi dia pikirkan itu benar, Jungkook menunggunya.
Yeri berjalan dengan setengah berlari dan tidak ingin membuat CEOnya itu menunggu lama. "Depyeonim?" Yeri berusaha memastikan setelah berada didekat Jungkook.
"Masuklah."
Jungkook kembali masuk kedalam mobil. Yeri yang masih kebingungan langsung menuruti perintah atasannya itu. Buang jauh-jauh pemikiran Yeri tentang Jungkook yang hangat dan penuh kasih sayang. Jungkook kembali dingin.Biasanya pria yang menyuruh seorang gadis masuk ke mobil akan membukakan pintu dan mempersilahkan dengan manis. Ah lagi-lagi Jungkook membuat Yeri bingung.
"Apa jangan-jangan dia bipolar?"
Pemikiran Yeri mulai liar tentang CEOnya ini. Mereka berdua hanya diam, seperti tadi. Tidak ada yang memulai bicara dan tenggelam dalam rasa gugup masing-masing.Yeri tidak bisa tenggelam dalam rasa penasaran ini. Dia mulai memberanikan diri untuk bertanya,"Depyeonim." Jungkook hanya membalas dengan "Hm." yang menandakan jawaban iya.
"Apa tadi depyeonim menungguku?"Pertanyaan Yeri yang mendadak itu sukses membuat Jungkook menepikan mobilnya tiba-tiba. Yeri sangat ketakutan, bisa jadi CEOnya ini marah karena Yeri yang penasaran. Yeri sangat takut saat ini. Dia hanya bisa meremas ujung rok mini yang ia kenakan sekarang.
Sedangkan Jungkook kelabakan, tidak tau harus menjawab apa.
"Apa-apaan ini, kenapa mendadak begini. Oh tidak." Jungkook panik dan memasang ekpresi lucu dan mengarahkan pandangan bulatnya ke Yeri. Jungkook salah tingkah dan tidak bisa diam. Kedua sejoli itu sama-sama bingung dengan pemikiran masing-masing."Eeee... itu.. itu... aku juga tidak tau jawabannya." Jungkook melunak, tapi masih sedikit gugup.
Yeri mulai mengangkat kepalanya dan menatap CEOnya itu. Jungkook hanya menatap ke depan dan memegang kemudi. "Kemana tujuanmu selanjutnya?"
Yeri kebingungan dengan semua ini dan rasa takut tadi membuat kepalanya terasa pusing dan badannya demam. "Depyeonim. Bolehkah saya meminta izin untuk pulang? Kepala saya sangat sakit."
Sikap dingin Jungkook yang menahan gugup tiba-tiba saja berubah sangat khawatir. Dia menatap Yeri dengan mimik wajah sangat khawatir.
"Dimana yang sakit?" Jungkook beralih menghadap Yeri dan memegang kedua sisi bahu gadis itu untuk membuat mereka berhadapan dan memastikan keadaannya. Kondisi Yeri membuatnya hanya mampu menunduk sambil menahan rasa sakit yang luar biasa.
"Maaf depyeonim. Kepala saya sakit dan paru-paru saya akan sesak ketika terkejut dan kebingungan. Maaf depyeonim. Ini disebut dampak dari trauma."
"Maaf Yeri-ssi. Akan kuantar kau pulang."
Ucapan dari CEO Jeon itu mampu mengangkat kepala Yeri dan dia lebih bingung lagi. Situasi semakin parah, nafas Yeri sudah semakin berat.
"Yeri-ssi. Apa kau baik-baik saja? Dimana kau tinggal? Kau punya obat dirumah kan?" Kepanikan semakin menguasai Jungkook saat itu. Jungkook sangat ingin membawa Yeri ke rumah sakit tapi dia tidak bisa.
Kondisi Yeri semakin lemas dan nafasnya terdengar berat. Dia sudah tidak mampu berbicara. Jungkook tidak tau harus mengantarnya kemana.
Tiba-tiba Jungkook teringat pada sekretarisnya yang cantik itu. Dia memegang semua data karyawan.
Buru-buru Jungkook melakukan panggilan ke sekretarisnya itu dan tidak butuh waktu lama untuk mendapatkan alamat Yeri tinggal.
Yeri semakin parah. Dia mulai mengigau hal-hal yang tidak jelas. Jungkook tidak begitu memperhatikan Yeri yang sedang mengigau dengan nafas yang semakib berat dan kesadaran yang perlahan berkurang. Jungkook hanya fokus dengan kemudi yang harus segera sampai ke rumah Yeri.
Jungkook berhasil menemukan apartemen tempat tinggal Yeri. Tidak begitu sulit karena gedungnya berada di keramaian kota. Jungkook segera memarkirian mobilnya di basement gedung itu. Dia keluar dan membuka pintu mobil disisi Yeri. Kondisi Yeri sudah semakin menghawatirkan, dia setengah sadar, mengigau, pucat, berkeringat dan demam. Jungkook penasaran, trauma apa yang dimiliki Yeri dan membuatnya seprti ini hanya dengan terkejut dan kebingungan.
"Eomma...!!!"
To be continue....
.
.
.
.

KAMU SEDANG MEMBACA
One and Only [END]
FanfictionSeorang pria tampan dan penuh wibawa hanya bisa jatuh cinta satu kali. Dia terjebak dalam pesona manis seorang gadis untuk pertama kalinya. Jeon Jungkook terjebak dalam pesona seorang Kim Yeri. Gadis cantik dengan sejuta masa lalu kelam. Yeri selalu...